Part 45

77 6 0
                                    

Setelah aku merasa lebih baik dan pakaian serta Rambutku sudah kering kembali. Aku meminta pulang saja. Tubuhku masih lemah apalagi pikiranku yang sangat kacau mengingat kejadian Tadi.

"Aku antar kamu ya Nay!" Ucap Raffa memegang tanganku yang hanya diam tanpa jawaban

"Naya pulang bareng aku!" ucap Ken lalu mengangkat tubuh ku seketika dan menggendongku keluar dari ruangan itu.

Semua mata yang hadir pada acara ulang tahun Dena menoleh kearah Ken yang dengan gagahnya menggangkat tubuh ku Dan berjalan melewati puluhan manusia di dalam hotel itu. Aku hanya diam tanpa kata dan lebih memilih untuk melihat sisi wajah Ken yang begitu menyiratkan kelembutan.

Aku merasa seperti tuan putri saat Ken Menggendongku seperti ini. Kehadirannya sama persis dengan film fantasy yang pernah aku lihat di TV.

Di balik ketidakberuntunganku hari ini aku bisa merasakan diriku diperlakukan seperti tuan putri oleh kak Ken

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di balik ketidakberuntunganku hari ini aku bisa merasakan diriku diperlakukan seperti tuan putri oleh kak Ken.

Apakah Kak Ken adalah pangeran yang selama ini aku tunggu-tunggu batinku dengan mata yang tetap tertuju kepada Lelaki yang tengah mendekap tubuhku saat ini. 

Dia begitu kuat dan gagah seperti seorang pangeran yang datang menyelamatkan tuan Putri di film fantasy kesukaanku. Apa ini yang dikatakan beruntung di tengah ketidakberuntungan?

***

Mentari pagi menyinari dunia hari ini dengan semburan cahayanya. Dengan langkah kaki yang terburu-buru membawa Raffa melangkahkan kaki ke dalam kelas X IPS 1.

"Naya udah datang belum?" tanyanya kepada seorang penghuni kelas tersebut.

"Belum datang tuh, kursinya masih kosong" balasnya sembari meninggalkan Raffa.

"Naya belum sampai ya, Den?" tanya Raffa kepada Dena yang sedang duduk di kursinya

"Belum Raf" sahut Dena "Naya kemana ya? Biasanya kan udah datang?" Balas Raffa lalu duduk di sebuah kursi

"Selamat pagi Den!" teriak Elsa yang baru saja datang lalu duduk di samping Dena sambil senyum-senyum manis di depan Raffa.

"Raffa ada apa datang kemari? Nyari aku ya?" tanyanya dengan harapan mendapat jawaban iya dari Raffa.

"Lagi nunggu Naya" balas Raffa singkat dengan raut wajah yang cemas menanti kehadiran Naya, tentu saja dia mencemaskan gadis itu yang semalam mengalami kejadian menegangkan saat jatuh ke dalam kolam.

"Helloo! Pada ngapain nih ngumpul-ngumpul" teriak Ridan yang menghampiri mereka dengan ransel yang masih menggantung di punggungnya.

"Naya Ri, dia belum datang" ucap Raffa berdiri melihat kehadiran Ridan

"Trus kenapa" sahut Ridan cuek yang masih aja tidak bisa berteman baik dengan Raffa

"Khawatir aja Ri sama keadaan Naya" ucap Raffa dengan suara yang datar.

"Naya hari ini gak masuk" sahut Ridan kepada mereka

"Tau darimana Naya gak masuk hari ini?" tanya Dena penasaran

"Naya kenapa Ri? Dia sakit? Tanya Raffa panik

"Biasa aja kali Raf!" ucap Ridan melihat tingkah Raffa segitunya

"Kemarin-kemarin, Loe biasa aja kan ngeliat dia di sakitin sama kakak loe!" bentak Ridan mulai mengingatkan kejadian dulu kepada Raffa.

"Ihhh, Ridan ! kamu kok gitu sih ke Raffa? Kan masalahnya udah selesai. Naya juga kan udah maafin Raffa. Kamu kok masih gitu sih ke Raffa! Kasian nih Raffa jadi sedih" ucap Elsa sambil memegang lengan Raffa

"Udah-udah! Sekarang kamu jelasin ke kita Ri, ada apa dengan Naya" teriak Dena menghentikan pertikaian mereka yang bakal tidak ada ujungnya jika tidak dilerai.

"Tadi pagi sebelum berangkat, Naya chat aku" jelas Ridan dengan suara yang sudah kembali normal dari rasa kesalnya kepada Raffa.

"Naya bilang apa" tanya Elsa

"Diem aja Els! Biar Ridan selesain dulu ceritanya" teriak Dena menyentil kepala Elsa dengan jarinya.

"Naya bilang hari ini dia gak masuk, lagi gak enak badan katanya" jelas Ridan saat semua orang sedang menunggu penjelasannya.

"Naya sakit? Pasti karna kejadian semalam" ucap Raffa cemas mengingat kejadian tadi malam

"Yaudah nanti pulang sekolah kita jenguk yuk" ucap Elsa

"No ! Naya gak mau di jenguk" ucap Ridan menggelengkan kepalanya.

"Naya kan sakit, gpp dong kita jenguk" ucap Raffa memohon

"Mama Naya itu galak" jelas Dena

"Bener! Naya gak mau kita jenguk dia karna takut Mamanya marah-marah" jelas Ridan membenarkan ucapan Dena

"Gak usah khawatir besok juga Naya udah masuk kok" jelas Ridan sembari pergi ke kursinya dan meletakkan tas yang sedari tadi menempel dengannya.

"Yaudah kalau gitu aku ke kelas dulu ya" ucap Raffa lalu berdiri dan bersiap pergi

"Byee Raf! Hati-hati ya ganteng" ucapnya dengan suara yang dibuat semanis mungkin berharap Raffa membalas ucapannya. Hahaha nyatanya Raffa pergi tanpa menoleh dan mengucapka sepatah kata untuk Elsa.

"Inget pacar Els!" teriak Dena gerah melihat tingkah Elsa yang selalu aja godain Raffa.

Elsa memang cewek yang selalu suka dengan Cowok-cowok tampan tetapi Kalau soal hati dia adalah salah satu perempuan yang sangat setia dengan pasangannya, hanya saja mencari perhatian cowok ganteng sudah menjadi hobby yang mendarah daging untuknya. Aneh kan..

Satu Tujuh Cheers (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang