Part 11

127 10 0
                                    

Aku duduk tanpa semangat di atas kursiku. Melipat kedua tanganku sebagai bantal untuk kepalaku bersandar. 

Ku lihat sekelilingku tak satu pun anggota sweet squad yang terlihat, mungkin masih dalam perjalanan menuju sekolah.

Sebuah Daun kering ada di dalam laci meja belajarku. 

Dibaliknya ada potongan kertas dan berisi beberapa kalimat yang sengaja di tempel di atas daun tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dibaliknya ada potongan kertas dan berisi beberapa kalimat yang sengaja di tempel di atas daun tersebut.

Senyumlah, syukuri hidupmu

Tunjukkan pada dunia bahwa kau mampu

Masih banyak yang lebih susah hidupnya

Senyumlah, syukuri hidupmu

Tersenyumlah! kamu istimewa 

Ku balik daun tersebut tapi tidak ada nama pengirimnya, ku baca lagi isinya yang tidak asing ku dengar.

Yup! Sepenggal dari lirik lagu Andmesh Kamalaeng "senyumlah" pikirku mengingat-ngingat. 

Entah mengapa kalimat ini membuatku tersenyum seketika.

Seakan bisa menjadi penguat bagiku di masa-masa kalut seperti saat ini. Namun aku bingung siapa pengirimnya.

Sebelum lamunanku selesai sosok cowok yang pernah menjadi dambaanku, idolaku kini ada di depan ruang kelas dengan santai berjalan kearah lorong meja ku. 

Mataku seperti berhenti berkedip tak ingin melewatkan satu pun kejadian yang bakalan terjadi.

Namun hatiku berdoa supaya tidak ada lagi kejadian menyakitkan yang akan terjadi

Hati ku berharap kak Randy datang menghampiriku dan meminta maaf atas segala sesuatu yang terjadi.

Kak Randy benar-benar berjalan kearahku, pelan tapi pasti setelah sampai di dekatku langkah kakinya berlanjut sampai ke arah belakang dan menghampiri Sefia. 

Harapanku kembali kandas, nyatanya kak randy tidak menemuiku jangankan menghampiriku melirikpun tidak ada.

"Selamat pagi cantik!" ucap kak Randy manis kepada Sefia. Sefia terlihat malu-malu senang mendengar sapaan kak Randy.

"Pagi kak" sahut Sefia dengan melambaikan tangannya ke arah kak Randy dengan senyum sempurnanya.

Tiba-tiba kak Randy berlutut di depan Sefia. Ada begitu banyak teman-teman di dalam kelas yang menyaksikan perlakuan kak Randi kepada Sefia.

Tidak sedikit pula teman-teman perempuan yang tersipu, cemburu dan berharap sefia adalah dirinya. 

Bagaimana tidak semua perempuan di sekolah ini tergila-gila dengan ketampanan kak Randy yang hampir berada di level sempurna.

Tangan kanannya disambut manis oleh sefia. Di balik punggung kak Randi Ada setangkai bunga mawar merah yang sejak masuk kedalam kelas sudah di bawa dan di sembunyikan di balik punggungnya.

"Will you be my girlfriend?" gumamku dalam hati serentak di waktu yang sama dengan ucapan kak Randy dengan manisnya kepada Sefia. 

Seperti aku bisa membaca isi pikirannya saja. Namun aku hanya mengulang perlakuan kak Randy kepadaku pada saat bertemu di taman Lorena.

Rasanya hatiku benar-benar patah menyaksikannya, apa ini yang dinamakan jatuh di buat cinta lalu di patahkan tepat di hati?

Aku berusaha menahan air mataku agar tidak jatuh. 

"jangan nangis Nay, No ! please" pintaku kepada diriku sendiri

Tak sanggup menyaksikan lebih lama lagi kakiku seakan bergerak sendiri meninggalkan kelas.

Dan aku tersungkur karna menabrak seseorang di depanku. 

Untuk kali kedua aku menabrak orang yang sama hari ini. Raffa melihatku Dan mencoba menolongku.

Tanpa pertolongannya aku berlari menjauh, aku yakin dia pasti melihat air mataku tadi.

"The real mission Done" ucap Randi kepada Raffa dengan senyuman bahagia saat keluar dari kelas X IPS 2.

Inilah misi nyata sebenarnya yang ingin Randy taklukkan. 

Sefia dengan senang hati menerima kak Randy sebagai pacarnya. Dan hari ini mereka resmi jadian.

 Dan hari ini mereka resmi jadian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu Tujuh Cheers (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang