Part 28

97 8 0
                                    

"Selamat pagi Nay!" menghampiriku yang baru saja sampai di dalam kelas. Dan aku menyadari seseorang sedang memanggilku

"Eeh kak Ken, Hai kak! Selamat pagi!" balasku dengan senyum sumringah.

Duduk di samping kursiku dan menoleh kearahku "hari ini aku akan daftarin kamu untuk masuk ekskul jurnalistik ya" jelasnya dan tersenyum kepadaku.

"Haa, serius kak? Beneran kakak mau bantuin aku masuk ekskul itu" balasku dengan perasaan bahagia sembari memegang tangan kak Ken.

Membalas sentuhan tanganku dan menumpuk tangan kirinya diatas tanganku, kini tangan kananku diapit oleh kedua tangan kak Ken saat ini.

"Serius dong Nay, nih aku udah bawa formulir pendaftarannya, jadi sekarang kamu isi sesuai yang ada di fomulir tersebut" menyodorkan selembar kertas kepadaku.

Dengan perasaan yang bahagia, aku mengisi formulir tersebut dengan semangat. sesekali menanyakan sesuatu yang membingungkan kepada kak Ken yang masih setia berada di sampingku sedari tadi.

"Renaya! Nay___" sebuah teriakan dari luar kelas. Suara itu semakin dekat semakin pelan saat pemilik suara itu sudah berada di dalam kelas dan melihatku.

"Ada apa Raf" tanyaku dan masih sibuk dengan formulirku.

"Nay, aku mau ngomong sesuatu ke kamu" sahutnya dengan suara yang hampir tidak kedengaran.

"Aku lagi ada urusan nih, nanti dulu ya Raf" ucapku tanpa meliriknya dan tetap fokus pada kertas yang sangat penting bagiku.

Setelah aku menyelesaikannya, kak Ken menarik tanganku dan mengajakku pergi dari kelas saat itu juga.

Aku meninggalkan Raffa disana yang masih berdiri tanpa suara dengan wajah yang sedikit kecewa dan hanya melihat kami yang bergerak meninggalkannya jauh.

Kak ken mengajakku menuju sebuah ruangan, tempat dimana berkumpulnya anak-anak jurnalistik.

"Pagi semua!" ucapnya ramah kepada seluruh siswa-siswi dari berbagai kelas yang ada didalam.

"Selamat pagi kak Ken!" sahut mereka semua dan melirik ke arahku.

"Kenalin, ini adalah Renaya, panggil aja Naya dia siswi dari kelas X IPS 1" memperkenalkanku kepada mereka dan tersenyum saat melihatku.

"Hai Naya!" sapa mereka dengan senyuman yang sangat bersahabat membuatku semakin percaya dan semangat menjadi bagian dari mereka.

"Ha-ai !" sahutku dengan sedikit terbata-bata. Maklum saja ini kali pertama aku bertemu dengan mereka di tempat ini

"Jadi, hari ini Naya akan bergabung dengan kita di ekskul jurnalistik" jelas kak Ken menghangatkan suasana.

"Selamat bergabung ya Naya!" sambut mereka lagi dengan suara yang hampir bersamaan. Membuatku merasa diterima dan disambut hangat oleh mereka.

Lalu kak Ken menyerahkan surat formulir pendaftaranku kepada seorang perempuan berkacamata yang bernama Sarah yang merupakan seketaris ekskul jurnalistik di sekolah kami.

Sejak hari itu aku sah menjadi bagian dari program ekskul jurnalistik atas bantuan kak Ken. Semangatku juga begitu membara setelah kak Ken memberikan sebuah pengumuman lain.

"Ok, temen-temen! Sekian dulu perkenalannya dengan Naya, nanti kalian bisa kenalan lagi" tegas kak Ken lalu mengumumkan sebuah informasi.

Aku baru mengetahui bahwa kak Ken adalah ketua dari ekskul jurnalistik. Tentu saja, dia bisa dengan mudah memasukkanku kedalam ekskul ini.

"Bulan depan yang bertepatan di hari valentine maka tema yang diangkat untuk mading sekolah adalah Kasih sayang" jadi untuk teman-teman semua, mulai sekarang udah bisa mencari ide semenarik mungkin untuk memberikan yang terbaik karna hanya karya yang terbaik yang akan ditampilkan di mading sekolah selama bulan Februari berakhir.

"Naya, ini adalah kesempatan kamu juga untuk menunjukkan kemampuan kamu dalam berkata-kata, kita menantikan karya kamu ya" ucap kak Ken dan mengakhiri informasi khusus untuk anggota ekskul jurnalistik. 

Satu Tujuh Cheers (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang