Pagi ini terasa berbeda dari hari-hari sebelumnya.
Tidak adalagi suara teriakan kak Mitha mengajakku berangkat ke sekolah.
Mentari pagi yang menyinari dunia setiap pagi rasanya tidak ada lagi sedikitpun yang menyelinap masuk menyentuh hidupku saat ini.
Semua terasa gelap tanpa cahaya.
Kututup pintu gerbang tak lupa menguncinya lalu berjalan menuju sekolah.
Entah langkahku yang terlalu gontai atau mataku yang tidak melihat ke arah depan.
Tiba-tiba saja aku menabrak seseorang di depanku.
"Maaf.. maaf ya aku gak sengaja". Ucapku sambil membiarkan sepedaku terjatuh dan berjalan cepat kearah suara itu dan membantunya berdiri.
"iya gak apa-apa kok, aku baik-baik aja" ucapnya tersenyum sambil membersihkan celananya yang sedikit kotor.
"raffa?" gumamku dalam hati. Iya ini benar-benar Raffa.
Cowok berengsek yang udah memanfaatkan aku dengan taruhan mobil itu dengan Randi.
"Nama kamu Renaya kan, aku minta maaf ya atas kejadian kemarin.
"Aku benar-benar cowok pengecut yang Cuma bisa mainin hati perempuan seperti kamu
"Ini sepeda kamu, lain kali hati-hati kalau lagi di jalan raya",
ucapnya sambil membawakan sepedaku yang entah sejak kapan dia mengambilnya.
Tanpa sepatah katapun dengan cepat kutarik gagang sepedaku dan pergi menjauh tanpa menghiraukan panggilannya
"Renaya! Nay!" teriaknya
Dan semakin cepat kakiku mengayuh sepeda.
Sampai kapanpun aku gak bakalan mau lagi berurusan dengan yang namanya Randi ataupun Raffa.
Cowok berengsek yang sudah merusak kebahagiaan hidupku.
Raffa merasa sangat bersalah telah membuat taruhan untuk Randy dan melibatkan Renaya.
Semua berawal pada saat bel pulang sekolah dan tak sengaja Raffa menabrak seseorang dan melihat sebuah buku kecil yang terjatuh.
Lalu Raffa mencari orang tersebut namun sudah hilang entah kemana.
Malam harinya Raffa membuka buku tersebut yang berjudul Nice Diary dengan sampul berwarna biru muda.
ketika membuka buku tersebut ada sebuah halaman yang terlipat.
Didalamnya berisi tempelan kelopak mawar yang di tempel rapi selanjutnya diisi dengan sebuah kalimat yang di hias sedemikian rupa.
Isi diary tersebut menjadi inspirasi Raffa membuat challange yang akan dia berikan kepada Randy.
Randy adalah abang kandungnya. Mereka mempunyai sebuah Mobil yang mestinya mereka gunakan untuk berangkat Dan pulang sekolah bersama
Namun semenjak mereka mengenal jatuh cinta, mereka sering membuat taruhan.
Siapa yang mampu menyelesaikan challage berhak membawa Mobil tersebut sendirian tentu saja dengan alasan untuk bisa nge-date dengan pasangan mereka masing-masing.
Itu sebabnya semua hal yang terjadi pada Renaya semua sama persis dengan impiannya selama ini.
Raffa memberikan buku diary tersebut kepada Randy.
Tentu saja Randi sudah mengatur segala sesuatunya supaya semua berjalan sesuai dengan apa yang ada di diary tersebut dan tujuannya berjalan lancar.
Menyelesaikan challange dengan berhasil sehingga dia bisa melanjutkan aksinya untuk menenangkan hati seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Tujuh Cheers (TELAH TERBIT)
Teen Fiction[SEBELUM BACA FOLLOW DULU YA] Sejak berumur 5 tahun aku selalu mengimpikan mendapat karangan bunga pada hari ulang tahunku, karangan bunga mawar merah dengan jumlah tangkai sebanyak usiaku dan di ikat dengan pita warna biru muda. Dan didalamnya ters...