Part 34

76 8 0
                                    

"Astaga!" gumamku dengan mata terbelalak mendengar kata sayang dari cowok itu

"Kamu pilihin dong sayang buat aku, yang ini atau itu?" Tanya Sefia dengan suara manjanya.

Oh my God, jantungku benar-benar melompat-lompat dan berdetak hebat menyaksikan semua ini. Aku tidak percaya dengan kelakuan Sefia.

"Yang ini keliatannya bagus nih sayang" balas lelaki itu mengambil buku yang ada di sebelah kanan Sefia.

Tidak lama kak Ken menepuk pundakku dan hampir saja aku berteriak kaget melihatnya tiba-tiba datang menemuiku. Untung saja aku menutup mulutku dengan kedua tanganku kalau enggak bisa-bisa Sefia tau keberadaanku dan nguping percakapan mereka.

"Eeh, kak Ken" bisikku pelan dengan jantung yang masih berdegup kencang lalu mengalihkan pandanganku kearah Sefia yang sudah beranjak ke kasir untuk melalukan transaksi pembayaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eeh, kak Ken" bisikku pelan dengan jantung yang masih berdegup kencang lalu mengalihkan pandanganku kearah Sefia yang sudah beranjak ke kasir untuk melalukan transaksi pembayaran.

"Liat apa sih Nay?" Tanyanya lalu melihat ke arah pandanganku

"Eeh, enggak ada kok kak. Lagi mikir sesuatu aja. Sepertinya aku udah dapat ide" jawabku berusaha mengalihkan.

Kak Ken tersenyum dan tertawa kecil ketika melihatku berdiri santai dengan sebuah buku di tanganku.

"Kenapa kok kakak ketawa?" tanyaku melihatnya yang masih senyam-senyum

"Aku jadi penasaran sama ide baru kamu Nay" balasnya kemudian menunjuk rak buku yang sedari tadi aku gunakan untuk menyandarkan punggungku.

"Emang kenapa kak ?" Tanyaku polos sembari melihat sebuah tulisan yang ada di bagian atas.

Oh my God batinku ternyata aku berdiri di rak buku yang bertemakan Ibu hamil dan perawatan bayi dan jantungku mulai berdansa-dansa lagi. Pelan-pelan aku memalingkan wajahku ke kak Ken, lalu tersenyum.

"He-he-he" berusaha tersenyum dan menghentikan jantungku. Pantesan kak Ken tertawa melihat dan mendengar jawabanku barusan.

Kak Ken tersenyum dan geleng-geleng kepala lalu pergi meninggalkanku menuju rak yang lain.

Setelah mendapat buku kami segera beranjak dari tempat itu. Dalam perjalanan pulang kak Ken tiba-tiba berhenti di sebuah stand yang menjual ice cream cone. Ada begitu banyak orang yang mengantri menunggu giliran.

"Nay beli es krim dulu yuk" ucapnya membelokkan arah sepedanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nay beli es krim dulu yuk" ucapnya membelokkan arah sepedanya. Aku segera mengikuti dari belakang. Saat giliran kami tiba kak Ken memesan 2 ice cream cone.

"2 ice cream cone dengan rasa apa dek" tanya penjualnya kepada kami

"Rasa durian" balasku dan kak Ken hampir bersamaan yang membuat penjualnya tersenyum melihat kekompakan kami.

"Milikku di mix dengan ras Strawberry ya kak" ucapku lagi kepada penjualnya.

"Nih, buat kamu dan ini untuknya" ucap penjual tersebut menyerahkan ice cream sesuai dengan pesanan kami. Lalu kak Ken membayarkan dan mengucapkan terimakasih

"Makasi ya kak" ucapnya kepada penjual es krim lalu mengajak ku pergi

"ya, sama-sama. Kalian sangat cocok!" Teriaknya sambil tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

"Hahhaha, ada –ada aja ya penjual es krim itu" kata kak Ken kepadaku.

Satu Tujuh Cheers (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang