"Selamat pagi!" teriak pak Jodi yang kini sudah berada di kelas X IPS 1. "Selamat pagi pak" serentak murid-murid yang ada di dalam.
"Bapak akan membagikan kertas ulangan kalian yang kita laksanakan minggu lalu" ucapnya setelah mendapat sambutan muridnya.
Lalu pak Jodi memanggil nama mereka satu persatu dan menyerahkan kertas ulang mereka.
"Sefia! Kamu mendapat nilai 100" teriak pak Jodi
"Dena! Nilai kamu 95" ucap pak Jodi tersenyum. Dan dilanjutkan sampai semua anak-anak melihat nilai ulangannya. Ada yang tersenyum bahagia mengetahui nilainya sesuai harapan, ada juga yang menunjukkan wajah yang sedih melihat nilainya yang lebih tinggi dari sebangkunya.
Namun Naya masih menunggu kertas ulangannya. Tiba-tiba pak Jodi memanggil Naya ke depan kelas. "Naya! Kemari kamu" teriak Pak Jodi dengan suara khasnya yang bergema dan serak-serak basah itu. Naya perlahan keluar dari mejanya lalu berjalan pelan menuju pak Jodi.
"Ya pak" ucap Naya dengan suara datar dan sudah mempersiapkan dirinya untuk di tertawakan lagi seperti biasa oleh teman-temannya.
"Ini kertas ulangan kamu" teriaknya sembari memberikan selembar kertas kepada Naya.
"Haa!" mulut Naya setengah menganga setelah melihat sebuah angka berwarna merah bekas coretan pak Jodi.
"Ya, Tuhan!" ucap Naya pelan diikuti matanya yang berkaca-kaca.
"Raffa benar, dia bisa berhasil mengajari kamu seperti ucapannya dulu" sahut pak Jodi kepada Naya.
"Ucapan Raffa?" lirihku. "Bukannya bapak yang memilih Raffa untuk mengajari saya pak?" Tanya Naya kebingungan
"Raffa sendiri yang menghampiri bapak kemarin, dan meminta bapak untuk menyuruh kamu belajar dengannya" jawab pak Jodi dan menyuruh Naya kembali ke bangkunya.
"Selamat Naya, kali ini nilai kamu diatas KKM" ucap pak Jodi tersenyum melihat Naya yang kini berhasil dengan ulangan matematikanya.
Naya mendapat angka 80 diatas kertas ulangan hariannya. Tentu saja nilai ini telah memecahkan rekor karna sampai hari ini. ini adalah kali pertama Naya mendapat nilai diatas KKM berkata Raffa.
Setelah melihat sorak sorai yang menertawakan Renaya. Pada saat jam kosong Raffa memberanikan dirinya menemui pak Jodi untuk menyuruh Naya belajar dengannya. Raffa ingin membayar kesalahannya kepada Renaya dengan membantunya belajar. Tentu saja pak Jodi menerima keinginan Raffa itu.
Pada saat bel istirahat berbunyi, Renaya berlari keluar kelas sambil membawa kertas ulangannya. Kakinya berlari menuju kelas X IPS 2 yang berada tepat di samping kelasnya.
"Raffa! Raffa! Raf!"
Teriakan Renaya sontak membuat pemilik nama itu menoleh dan entah mengapa Hati Raffa begitu bahagia mendengar Naya berteriak memanggil namanya berulang kali. Dan juga melihat perempuan itu datang mencari dan menghampirinya untuk pertama kalinya.
"Naya! Ada apa? Kok tumben nyariin aku" tanya Raffa dengan senyum manisnya.
"Makassi ya Raf!" teriak Naya setelah berada di dekat Raffa lalu memeluk tubuh yang ada dihadapannya.
"Serrrrr! hati Raffa mendesir kuat di dadanya "Huuhhh" jantung Raffa berdetak hebat berada di pelukan Naya. Berdenyut kencang semakin kencang dan membuatnya diam menutup mata tak berdaya.
"Raf, berkat kamu aku bisa dapat nilai ini" ucap Naya sambil menunjukkan angka 80 yang ada di kertas ulangannya.
Beberapa siswa yang memilih tinggal di dalam kelas merasa aneh melihat tingkah Naya yang begitu riang mendapat nilai 80.
"80 ? biasa aja kali!, lebay deh" bisik seseorang kepada temannya.
Ya! Mungkin bagi kebanyakan siswa nilai 80 adalah biasa. Namun buat Renaya ini adalah nilai yang paling langka yang pernah dia peroleh, tentu saja itu yang membuatnya seheboh ini didalam kelas orang lain.
"Uwaaaww! Selamat ya Naya!" teriak Raffa saat Naya melepaskan pelukannya untuk menutupi kegugupannya barusan, dia mencoba ikut kegirangan mengikuti ekspresi Naya.
Raffa sangat bahagia bisa memberikan senyuman dan tawa yang lepas di wajah Renaya, setidaknya Raffa bisa mengembalikan kebahagiaan Renaya yang pernah berhenti saat Dia mempermainkan hati perempuan yang kini membuatnya menaruh perasaan yang tidak bisa dia ungkapkan lewat kata-kata.
"Good Job! Nanti siang kita harus merayakannya, Ok" Ucap Raffa sambil memegang pundak Naya. Lalu mereka pergi ke kantin bersama menghampiri sweet squad yang sudah sampai duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Tujuh Cheers (TELAH TERBIT)
Fiksi Remaja[SEBELUM BACA FOLLOW DULU YA] Sejak berumur 5 tahun aku selalu mengimpikan mendapat karangan bunga pada hari ulang tahunku, karangan bunga mawar merah dengan jumlah tangkai sebanyak usiaku dan di ikat dengan pita warna biru muda. Dan didalamnya ters...