Keesokan harinya, Rain dan Zaidan sudah siap dengan pakaian santai nya. Hari ini mereka mengantar kedua orangtuanya ke Bandara. Sebenarnya Rahma menyuruh mereka sekolah saja, tetapi Rain yang keras kepala memaksa mengantarkan. Zaidan, dia di paksa oleh adiknya.
"Kalian baik-baik yah di rumah, kalau ayah sama bunda nggak ada" ucap Rahma.
"Iya bunda" jawab mereka.
"Ayah titip Rain sama kamu bang. Kalau ada apa-apa sama dia, kamu ayah hukum!" ucap Tara pada putra laki-laki nya.
"Iya ayah, Zaidan janji jagain Rain" balas Zaidan.
"Rain jaga diri kamu yah!" ucap Rahma.
"Iya Bunda. Rain pasti jaga diri ko, Bunda sama Ayah juga" balas Rain. Air matanya sudah tak terbendung lagi sekarang.
"Udah jangan nangis sayang" ucap Tara.
"Ya sudah. Pesawat kami berangkat 15 menit lagi, kami pamit yah. Assalamu'alaikum" ucap Rahma.
"Hati-hati! Waalaikumsalam" balas mereka.
Kedua orangtuanya mereka sekarang sudah bergabung dengan penumpang lain.
"Udah jangan nangis! Abang traktis ice cream deh?" ucap Zaidan. Seketika mata Rain berbinar mendengarnya.
"Beneran, Bang?" tanya nya.
"Gak jadi deh! Abang lupa bawa uang" ucap nya sambil terkekeh.
"Ish nyebelin banget!" dumel Rain.
"Becanda kali sayang. Ayok!" ajak nya kemudian merangkul Rain dan mengacak rambutnya. Adik kecilnya ini sangat menggemaskan. Rain yang diperlukan seperti itu mengulum senyumnya. Beruntung sekali dirinya.
Mereka sekarang sedang berada di sebuah Mall terbesar di Jakarta. Saat ini Rain dan Zaidan sedang berada di sebuah kedai yang ada di Mall ini. Sesuai janji nya, Zaidan akan mentraktir adiknya.
"Lo mau pesen apa?" tanya Zaidan.
"Satu cup ice cream coklat ukuran besar" jawab Rain. Mata Zaidan membola mendengarnya.
"Lo yakin abisin semuanya?" tanya nya lagi.
"Yakin dong" jawab Rain.
"Ya udah. Ice cream coklat ukuran besar 1 aja mbak" ucap Zaidan kepada pelayan itu.
"Baik. Ada lagi?" tanya nya.
"Hot chocolate 1" jawab Zaidan.
"Baiklah. Di tunggu ya mas, mbak" ucapnya kemudian pergi.
Beberapa menit kemudian pesanan mereka sampai. Dengan cepat Rain melahap ice cream favorit nya. Zaidan hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan adiknya ini. Lihatlah sudut bibirnya? Belepotan sekali. Wkwk!
"Dek! Dek! Kalau makan yang bener ngapa?" ucap Zaidan kemudian membersihkan sisa ice cream di sudut bibirnya.
"Habisnya ini enak Bang!" balas Rain.
"Habis ini mau kemana lagi?" tanya nya.
"Langsung pulang aja" jawab Rain.
"Gak mau jalan dulu?" tanya nya lagi.
"Gak deh Bang! Gue ada tugas buat besok" jawab Rain lagi.
"Ya udah cepet abisin! Abis itu kita pulang" ucap Zaidan. Rain hanya mengangguk.
Lain lagi di rumah Bagas. Sekarang ia sedang khawatir karena dari pagi sampai siang seperti ini Rain tidak mengabarinya. Sudah berkali-kali ia hubungi, namun tak ada jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASRAIN
Non-FictionBerpacaran dengan Most Wanted? "Mempunyai kekasih Most Wanted adalah hal yang menyenangkan. Tapi kalian harus tau nggak selamanya menyenangkan.." -Qerainan Lexia Megantara- "Mempunyai mu adalah hal terindah dalam hidupku. Biarkan aku menjaga dan mel...