✨Part 43✨

190 11 12
                                    

Entah kemana lelaki ini membawanya. Agung terus saja menyeret Rain dan ia tak tahu akan di bawa kemana. Namun yang Rain bingung adalah, Agung membawanya kembali ke sekolah. Bahkan ia meninggalkan mobilnya di pinggir jalan.

"Lepasin gue! Lo mau bawa gue kemana sih hah?" sentak Rain.

"Diem aja deh lo!" balas sentak Agung.

"Sebenarnya lo mau apa sih hah?" tanya Rain di sela tarikannya.

"Gue mau lo jauhin Bagas" jawab Agung.

"Gak akan pernah!" tolak Rain.

Agung menghentak kan tangan Rain dengan kasar, membuat Rain terkejut dan hampir saja terjungkal.

"Kenapa? Kenapa lo gak mau jauhin Bagas?" tanya Agung membentak.

"Karena gue cinta sama dia, dan gue gak akan pernah tinggalin BAGAS" jawab Rain menekankan nama Bagas.

"Dan gue gak bakal biarin itu terjadi!" ucapnya kemudian kembali mendekati Rain.

Dengan sigap Rain mundur perlahan menjauhi Agung. Dan Agung terus saja mendekat mengikis jarak diantara mereka.

"Ayolah Rain, kita main sebentar!" ucap Agung sambil tersenyum miring.

"Jangan berani-beraninya ya lo!" balas Rain.

"Udahlah Rain, gue tau lo juga pasti suka. Bagas pasti udah nyentuh lo kan?" tanya Agung.

"Jangan sembarang kalo ngomong. Bagas bukan cowok bajingan kayak lo!" ucap Rain sedikit keras.

"Hahaha. Kalo gue bajingan, terus Bagas apa? Cowok brengsek gitu!" balas ledek Agung.

"Jaga ucapan lo!" sentak Rain.

"Hahahahaha"

Terdengar gelak tawa yang menggema di koridor sekolah yang sudah sepi ini. Memang mereka sedang berada di koridor sekolah. Dan Rain tidak tahu akan di bawa kemana oleh cowok yang berstatus kakak kelasnya ini.

Gila kali ya, tadi marah-marah. Sekarang ketawa kayak gini. Batin Rain.

"Kalau Bagas belum nyentuh lo, gue aja yg nyentuh lo kalau gitu!" ucap Agung dengan seringai nya.

"Jangan mimpi deh lo!" balas Rain gugup.

"Kenapa enggak?" tanya Agung remeh.

"Tolong!"

"Teriak aja, gak akan ada yg bisa nolongin lo!" ucap Agung terkekeh.

"Sekolah udah sepi juga!" lanjutnya.

Sekarang Rain merutuki dirinya sendiri. Bisa-bisa nya ia berteriak, sedangkan keadaan sekolah pun sudah sepi. Dan matilah ia sekarang!

Agung semakin mendekat kepada Rain yang sudah terjatuh di lantai. Ia terus mundur menjauh dari cowok gila itu. Namun sayang, sekarang punggung nya sudah menyentuh dinding sekolah yang dingin. Agung tersenyum misterius kemudian mendekati Rain. Rain semakin dibuat cemas karenanya.

"Pasti Bagas udah cobain kan, bibir lo yang indah ini" ucap Agung sambil menyentuh bibir Rain.

"Ish apaan sih lo!" balas Rain lalu memalingkan wajahnya.

"Haha, bodoh banget gue nanya itu. Udah pasti lah Bagas nyobain bibir lo ini, nyentuh badan lo juga pernah kan?" tanya Agung enteng.

Plakk

Sebuah tamparan mendarat sangat mulus di pipi Agung dan meninggalkan bekas merah disana.

"Jaga ucapan lo itu! Jangan lo ngatain Bagas dengan mulut busuk lo itu!" ucap Rain sedikit membentak.

BAGASRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang