Pagi hari ini Rain kedatangan tamu spesial. Semua temannya juga teman Bagas hadir disana sekarang. Mereka memandang Rain penuh haru dan rindu menjadi satu.
Namun ada yang berbeda dengan temannya itu, ia seperti tak mengenali mereka. Bahkan dari tatapannya saja, mereka bisa menebak jika gadis itu kebingungan mengapa mereka ada disini.
Mereka menatap temannya yang lain meminta penjelasan. Sebenarnya apa yang terjadi disini?
"Oh iya gue lupa. Rain kehilangan sebagian ingatan nya akibat kecelakaan itu dan koma nya yang panjang" Zaidan menjelaskan.
"APA?" pekik mereka kaget.
"Iya. Tapi kalian tenang aja, ini hanya bersifat sementara saja" lanjutnya.
"Pantesan aja dari tadi dia liat kita kek orang asing gitu!" celetuk Reno.
"Gue seneng, dia udah sadar. Tapi gue sedih, dia gak inget sama kita!" timpal Fero.
"Cepat atau lambat pasti dia bakal inget semuanya. Ini cuma masalah waktu" sahut Riko.
Sementara itu, Rain hanya diam sambil menatap sekumpulan orang yang ada di ruangannya. Ia sama sekali tak mengingat mereka. Wajah mereka memang tidak asing, tapi Rain benar-benar tak mengingat apapun tentang mereka.
"Gagas, mereka semua siapa?" tanya Rain.
Bagas memang belum berangkat ke kantor. Ia ingin menemani sebentar kekasihnya, karena masih rindu. Bahkan ia melupakan jika ia memiliki meeting penting dengan klien sekarang.
"Mereka semua teman kamu, sayang" jawab Bagas.
"Teman aku?" tunjuk Rain pada dirinya. Bagas mengangguk.
"Tapi aku gak ingat sama mereka" ucap Rain.
"Cepat atau lambat kamu pasti bakal ingat sama mereka, teman-teman kamu" balas Bagas lembut.
Gadis itu tersenyum kemudian mengangguk. Ia bisa melihat mereka yang katanya temannya itu tersenyum kepadanya.
"Teman?" panggil Rain.
Sontak saja, semua yang ada disana menatap Rain. Tak terkecuali Bagas, Riko juga Zaidan. Ellina Cs menghampiri Rain dan langsung memeluknya. Erat. Sangat erat sekali.
"Rain, gue kangen banget sama lo!" ucap Ellina.
"Gue juga sama Rain!" sahut Bella.
"Apalagi gue, Rain!" timpal Letta.
Rain hanya diam saja. Mereka melepaskan pelukannya, kemudian menatap wajah pucat itu yang nampak tak mengerti apa-apa.
"Lo beneran gak inget sama kita, Rain" tanya Letta.
"Enggak" jawab Rain singkat.
"Gak papa. Tapi kita janji bakal bikin lo inget lagi sama kita, sama semuanya" ucap Bella.
"Iya, Rain. Gue seneng banget lo udah sadar!" sahut Ellina menggebu. Rain hanya tersenyum.
Sekarang giliran Reno dan Fero yang menghampiri Rain. Mereka terlihat ragu untuk menghampiri Rain, karena mereka bisa melihat wajah ketakutan Rain saat mereka menghampirinya.
"Mereka baik ko, kamu gak usah takut" ucap Bagas sambil memegang tangan Rain.
"Hallo, Rain!" sapa Reno ceria.
"Ha..hallo" jawab Rain kaku.
"Lo gak usah takut Rain sama kita, kita gak bakal nyakitin lo ko" ucap Fero.
"Iya Rain. Kita nyentuh lo aja, si singa ngamuk!" sahut Reno matanya melirik Bagas.
Gadis itu sedikit terkekeh dengan perkataan Reno. Mana mungkin, seekor singa akan ngamuk hanya karena cowok itu menyentuhnya. Pikir Rain.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASRAIN
NonfiksiBerpacaran dengan Most Wanted? "Mempunyai kekasih Most Wanted adalah hal yang menyenangkan. Tapi kalian harus tau nggak selamanya menyenangkan.." -Qerainan Lexia Megantara- "Mempunyai mu adalah hal terindah dalam hidupku. Biarkan aku menjaga dan mel...