✨Part 27✨

218 12 0
                                    

Pagi ini Rain berangkat sekolah seperti biasa. Hanya saja, perasaan nya yang luar biasa. Bagaimana tidak? Orangtuanya sudah berangkat bahkan saat ia belum turun untuk sarapan.

Sekarang Rain sedang berada di perpustakaan, karena bel masuk masih 15 menit lagi. Ia sengaja bangun pagi sekali, karena ingin sarapan dengan orangtua nya. Tapi sayang itu terlambat dan Rain memutuskan langsung berangkat tanpa sarapan. Rain membaca novel yang ia bawa dari rumah, dengan earphone yang tersumbat di telinganya.

Drttt.. Drttt..

Sampai sebuah notifikasi menghentikan kegiatan nya. Ia tersenyum saat tau siapa yang mengirimnya sebuah pesan.

My Rain😘
Kamu dimana?

Gagas😎
Aku di perpustakaan

My Rain😘
Otw

(Read)

Rain hanya membaca pesan Bagas. Tak lama kemudian pintu perpustakaan berderit, menandakan seseorang masuk.

"Pagi Pak" sapa nya pada Pak Abbi.

"Pagi. Lho Bagas, kamu ngapain kesini?" tanya Pak Abbi.

"Nemuin calon istri" jawabnya kemudian melengos pergi. Pak Abbi hanya geleng-geleng kepala dengan tingkah muridnya yang satu ini.

"Hai" sapa nya.

"Hai. Eh kamu udah sampai?" ucap Rain lalu menutup novel nya juga earphone nya.

"Iyah. Kamu tumben jam segini udah di sekolah?" tanya nya lalu duduk di samping Rain.

"Pengen aja" jawab Rain lesu.

"Kamu kenapa?" tanya Bagas lalu menangkup pipi Rain.

"Aku nggak papa ko" ucap Rain menunduk. Ia tak berani menatap mata Bagas, karena pasti Bagas akan mengetahui kalau ia sedang tidak baik-baik saja.

"Hey liat aku!" ucapnya lalu mengangkat wajah Rain.

"Sayang kamu kenapa? Ko sedih gini sih!" lanjutnya sambil mengusap pipi Rain.

"Beberapa hari yg lalu ayah sama bunda pulang, aku seneng banget mereka pulang. Tapi hari ini, mereka berangkat lagi" ucap Rain melemah di kalimat akhir.

"Udah dong jangan sedih. Hmm, gimana kalau nanti pulang sekolah kita ke rumah pohon lagi?" ajak Bagas. Seketika mata Rain berbinar mendengarnya.

"Mau mau. Janji yah!" ucap Rain.

"Iya sayang. Ya udah yuk ke kelas, udah bel nih!" balas Bagas lalu menggandeng tangan Rain dan mengantarkan nya ke kelas.

Bel istirahat berbunyi beberapa menit yang lalu. Saat ini Rain dkk sedang duduk manis di kantin sambil menunggu pesanan mereka. Tak lama kemudian pesanan mereka sampai.

"Na, lo mau baca puisi apa nanti?" tanya Letta.

"Emm apa ya?" Ellina berpikir.

"Lah kirain udah ada lo puisinya!" celetuk Bella.

"Ntarlah gampang, soal gituan mah gampil" ucapnya khas Sunda.

BAGASRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang