✨Part 31✨

214 14 2
                                    

Hari ini proses pembelajaran hanya setengah hari saja. Di karena kan seluruh panitia harus menyelesaikan beberapa tugas mereka yang belum selesai. Dan yang bukan panitia, mereka bersorak riang karena tak usah duduk berjam-jam menggeluti pelajaran yang memusingkan.

Pihak sekolah pun membolehkan yang bukan panitia untuk pulang. Ada beberapa yang pulang, ada pula yang menetap. Dengan alasan, mau apa di rumah juga paling cuma rebahan doang. Wkwk.

Bagas dkk saat ini sedang sibuk dengan tugasnya. Tapi hanya satu orang yang sedari tadi menganggu seorang gadis yang tengah berlatih membaca puisi.

"Ish diem kek, ganggu mulu!" ucapnya kesal.

"Terserah gue dong, hidup hidup gue!" balas cowok itu sewot.

"Serah deh serah" ucapnya pasrah.

"Woyy Reno, sini lo bantuin. Malah pacaran lagi lo!" teriak Zaidan.

"Najis gue pacaran sama nenek sihir!" balas teriak Reno.

"Siapa juga yg mau sama tutup panci kayak lo!" celetuk cewek itu.

"Reno woyy, cepetan!" teriak Zaidan lagi.

"Males gue!" balas Reno.

"Gue bilangin Bagas nih!" ancam Zaidan.

"Iye iye elahh, sabar ngapa" ucapnya lalu menghampiri Zaidan.

"Hahahahaha" tawa cewek itu pecah.

"Ellina!"

"Apaan sih Bel, berisik tau nggak!" sewot Ellina.

"Kenapa lo ketawa-ketawa sendiri?" tanya Bella.

"Wahh, lo gila yak!" celetuk Letta.

"Sembarang lo karet kalo ngomong!" ucap Ellina tak terima.

"Nama gue Letta yah, bukan karet!" balas nya sinis.

"Eh udah ada kabar tentang keadaan Rain belum?" tanya Ellina.

"Belum. Nanti pulang sekolah kita kesana" balas Bella.

"Oke"

Akhirnya penantian mereka selama 1 minggu ini tercapai. Semua persiapan untuk pensi sudah mencapai 98%, hanya tinggal sebagian lagi dan semua persiapan untuk pensi sudah selesai.

Hari ini adalah H-1 acara, para peserta pun mulai mendaftarkan diri ulang kepada panitia. Melakukan beberapa latihan dan gladi bersih untuk besok.

Saat ini Bagas sedang duduk di meja khusus panitia, di temani temannya juga panitia yang lainnya. Sampai seseorang menghampiri mereka.

"Mau ngapain lo kesini?" tanya Fero sewot.

"Serah gue dong, ini kan tempat umum" jawabnya santai.

"Ya terus lo mau apa?" tanya Fero lagi.

"Gas, gue mau ngomong sama lo" ucapnya pada Bagas.

"To the point!" balas Bagas.

"Gue mau minta maaf sama lo, gue minta atas kesalahan gue!" ucapnya sok sedih.

"Cih! Basi!" Zaidan berdecih.

"Manusia ular kek lo minta maaf? Gak yakin gue!" celetuk Reno.

"Jangan percaya, Gas" sahut Fero.

"Gue beneran Gas, gue min__"

"Pergi lo!" ucap Bagas dingin.

"Tapi gue ma__"

"Pergi gue bilang, Prisillia!" sentak Bagas membuat Prisillia mau tak mau pergi. Ya. Orang itu adalah Prisillia yang menemui Bagas di ruangan panitia.

BAGASRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang