✨Part 38✨

198 13 0
                                    

Lapangan basket indoor dipenuhi oleh murid-murid yang ingin menonton Bagas dkk saat latihan. Hanya tersisa beberapa anak yang tinggal di sekolah, seperti mengerjakan tugas, kelas tambahan, atau pun yang ekskul.

Dan mereka akan segera memenuhi lapangan basket saat Bagas dkk atau tim inti latihan. Rain sudah terbiasa dengan itu semua. Banyak cewek-cewek yang terpesona pada kekasihnya itu. Ia tak ambil pusing soal hal itu.

Tapi satu hal yang membuat Rain risih saat ini. Sedari tadi Prisillia dkk, tidak lebih tepatnya hanya Prisillia saja terus memperhatikan Bagas. Di tambah lagi orang yang tadi menabrak nya di kantin. Dia pun ada disini bersama teman-temannya. Siapa lagi kalau bukan Vivian dkk.

Untuk apa mereka disini?

Tentu saja untuk memberikan dukungan langsung kepada Bagas. Mood Rain benar-benar anjlok saat ini. Ia sampai tidak fokus dan malah melempar bola basket itu ke sembarang arah. Hingga

Brukkk

"Buset!"

Bola yang di lempar Rain mengenai seseorang. Ia yang mengenali suara itu pun langsung menghampiri orang itu.

"Aduh bang Reno, maaf ya. Gue nggak sengaja!" ucapnya tak enak.

Sedangkan Reno, ia meringis memegangi nasib kepalanya yang sepertinya benjol. Lemparan bola Rain memang luar biasa.

"Tenaga lo lumayan juga, Rain" celetuk Fero.

"Iye lumayan. Sampe kepala gue benjol kek gini!" dumel Reno lalu mengusap kepalanya.

"Sekali lagi maafin gue ya bang. Sumpah gue nggak sengaja!" ucap Rain.

"Selow aja dede gemes, gue gak papa ko" balas Reno lalu tersenyum.

"Lo kenapa, kayak gak fokus gitu?" tanya Zaidan.

"Gu..Gue gak papa ko" jawab Rain.

"Ada yang gangguin lo?" tanya Riko.

"Ng..Nggak ada ko, nggak ada. Ish, orang gue gak papa ko!" ucap Rain.

"Ada yang kamu sembunyiin?" tanya Bagas.

"Ish nggak ada. Lagian kalian kenapa sih, orang aku juga gak papa" balas Rain.

"Istirahat!" ucap Bagas.

Mereka semua mengangguk kemudian berjalan ke pinggir lapang dan beristirahat. Ada yang bermain ponsel, selonjoran, atau pun mengobrol.

Bagas sedari tadi memperhatikan Rain yang hanya diam saja. Biasanya ia akan sangat bersemangat jika bermain basket. Tapi mengapa sekarang seperti kurang semangat begitu? Bagas tau ada sesuatu yang membuatnya seperti ini.

Saat Bagas ingin bertanya tentang apa yang terjadi, tiba-tiba saja dua orang wanita menyodorkan dua minuman berbeda kepadanya.

"Nih!"

Bagas mendongak dan mendapati Prisillia dan seorang gadis. Bagas tidak tau siapa dia. Tapi sepertinya ia pernah melihat gadis itu. Ia ingat sekarang, gadis ini adalah gadis yang menabrak Rain saat di kantin. Dan sepertinya ia adik kelasnya.

"Apa-apaan sih lo!" ucap Prisillia tak suka.

"Gue cuma mau ngasih minum sama Kak Bagas" balas Vivian.

"Bagas gak bakal ngambil itu dari lo!" ucap Prisillia sombong.

"Lo pikir dia bakal ngambil minuman di tangan lo itu?" tanya Vivian.

"Jelas dong. Gue kan calon pacarnya!" jawabnya PD.

"Masih calon. Jadi jangan belagu!" ucap Vivian sinis.

BAGASRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang