✨Part 29✨

219 12 0
                                    

Keesokan harinya Bagas dkk sekolah seperti biasanya. Begitu pun dengan temannya Rain. Saat ini mereka tengah berkumpul di kantin dengan meja yang sama.

Teman-teman Rain dibuat tertawa terpingkal-pingkal, hanya karena candaan receh Reno dan Fero. Sedangkan Bagas dan Riko, mereka hanya menatap malas dua temannya itu. Dan Zaidan, ia hanya sesekali tersenyum tipis.

"Anjir receh banget sumpah!" ucap Ellina sambil memegangi perutnya.

"Receh, receh. Lo kata uang apa!" balas Reno.

"Pantes lo kalau jadi pelawak. Haha" tawa Ellina pecah.

"Sembarang lo curut!" ucap Reno tak suka.

"Tapi si Ellina bener ko" celetuk Bella.

"Wah lo Bel, kalau bukan adik singa udah gue beri lo!" ucap Reno kesal.

"Siapa yang lo bilang singa?" tanya Bagas dingin. Membuat nyali Reno menciut.

"I..Itu, a..apa anu, i..itu__" ucapan nya terpotong Zaidan.

"Gak bisa ngomong kan lo? Makanya jangan cari masalah!" celetuk Zaidan.

"Hahahahaha"

"Sialan lo semua" umpat nya.

"Emm Kak Bagas, yg jagain Rain di RS siapa?" tanya Letta.

"Ada beberapa bodyguard gue yang jagain dia" jawab Bagas datar.

"Wish, kek ratu yah di jagain sama bodyguard segala!" celetuk Ellina.

"Iyalah. Emang nya elo remahan rengginang" ledek Reno.

"Eh biji karet, sembarang aja lo yak!" balas Ellina tak terima.

"Anjir"

"Haha, mampus lo!" ledek Fero. Reno mendumel tak jelas.

"Tapi aman kan Kak?" Letta memastikan.

"Pasti" ucap Bagas.

"Gas, kapan?" tanya Riko yang sedari tadi diam.

"Lo liat nanti" jawab Bagas dengan smirk nya.

"Kalian mau ngapain?" tanya Bella.

"Anak kecil, nggak boleh tau!" ucap Fero.

"Ish gue udah gede yah!" balas Bella kesal.

"Iye iye gede, segede telunjuk Fir'aun. Hahaha" ledek Fero. Bella memberengut kesal.

"Balik!" ucap Bagas.

"Lah kan belum waktunya pulang Kak?" tanya Ellina polos.

"Bego! Maksudnya balik ke kelas, bukan balik ke rumah" ucap Reno gemas.

"Santai dong!" balas Ellina.

"Udah sana, kalian balik ke kelas. Pulang sekolah kumpul di parkiran, kita jenguk Rain bareng-bareng" ucap Zaidan kemudian pergi diikuti temannya. Begitu pun cewek".

Saat ini pembelajaran tengah berlangsung. Semua murid fokus pada pelajaran yang sedang guru masing-masing terangkan, sampai sebuah suara menghentikan aktifitas mereka.

"Panggilan kepada Prisillia Velix, Sinta Latuliyu, dan Manda Melvino untuk datang ke lapangan upacara. Terimakasih"

Sedangkan yang di panggil tengah menegang di tempatnya. Ada apa ini? Tanya mereka dalam hati. Mereka tak menggubris pemberitahuan tersebut, hingga

"Sekali lagi panggilan kepada Prisillia Velix, Sinta Latuliyu dan Manda Melvino agar segera ke lapangan upacara. Sekarang!"

"Udah sono lo pada pergi!" ucap salah satu teman kelas mereka.

BAGASRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang