Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Sekarang Rain sedang menunggu Bagas yang tengah menemui kepala sekolah di ruangannya. Ia menunggu di parkiran sendirian, karena teman-teman nya sudah lebih dulu pulang diantar doi-doi nya.
Parkiran ternyata lumayan rame juga ternyata. Banyak teman-teman Rain maupun kakak kelasnya yang masih asyik nongkrong disana.
"Hai"
Rain mendongak saat ada seseorang yang menyapanya.
"Eh hai, Kak Agung!"
Ya dia adalah Agung. Tapi sepertinya ia tidak sendiri. Terbukti ada dua cowok lagi di sampingnya.
"Lo lagi ngapain disini?" tanya Agung.
"Oh gue lagi nungguin Kak Bagas. Kakak sendiri?" tanya Rain.
"Ohmm. Gue mau pulang sih, tapi liat lo sendiri jadi gue samperin" ucap Agung. Rain mengangguk.
"Oh iya kenalin, ini temen gue" lanjutnya.
"Dion"
"Rain"
"Farel"
"Rain"
"Ini Rain yang lo maksud itu, Gung?" tanya Farel.
"Iya" jawab Agung.
"Kek nya gue pernah liat lo deh, tapi dimana ya?" Dion tampak berfikir.
"So misterius lo!" cibir Farel.
"Nama panjang lo apa?" tanya Dion.
"Buat apa?" tanya Rain balik.
"Gue kayak pernah ketemu lo gitu, cuma gue lupa. Apa nama panjang lo?" tanya Dion lagi.
"Qerainan Lexia Megantara" ucap Rain.
"Nah kan bener!" seru Dion heboh.
"Ngapa da lo?" tanya Farel heran.
"Lo anaknya tante Rahma kan?" tanya Dion.
"Iya. Lo kenal sama Bunda gue?" tanya Rain heran.
"Ya kenal lah. Tante Rahma itu kakak nya Mama gue, makanya gue manggil tante" ujar Dion.
Pernyataan Dion tentu saja membuat mereka terkejut. Tak terkecuali Rain sendiri. Jadi ia mempunyai sepupu disini dan ia tak menyadarinya.
"Seriusan lo?" tanya Farel.
"Serius lah" jawab Dion mantap.
"Lo kenal sama dia, Rain?" tanya Agung.
"Gue gak tau. Coba lo sebutin nama panjang lo?" tanya Rain.
"Dion Rizky Pratama" ucap Dion.
"Oh ya gue inget sekarang. Lo bang Iki yg suka jailin gue waktu kecil kan?" tanya Rain.
"Nah iya bener tuh!" ucap Dion semangat.
"Gak nyangka gue bisa ketemu sama lo disini" balas Rain.
"Gue juga. Kangen gue sama adik kecil gue ini!" ucap Dion lalu mengacak rambut Rain.
Namun hal itu tidak terjadi, kala sebuah tangan mengentikan gerakan tangan Dion.
"Eh, Bagas!" ucap Rain terkejut.
"Jangan sentuh dia!" ujar Bagas dingin.
"Oke oke, gue gak bakal sentuh dia" balas Dion.
Lo masih sama kayak dulu, Gas. Batin Dion.
"Ihh Gagas jangan kayak gitu. Dia itu sepupu aku" ucap Rain.
"Sepupu?" tanya Bagas singkat.
"Iya. Kamu ingat waktu kecil, ada anak laki-laki yg selalu jailin aku?" tanya Rain. Bagas mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASRAIN
NonfiksiBerpacaran dengan Most Wanted? "Mempunyai kekasih Most Wanted adalah hal yang menyenangkan. Tapi kalian harus tau nggak selamanya menyenangkan.." -Qerainan Lexia Megantara- "Mempunyai mu adalah hal terindah dalam hidupku. Biarkan aku menjaga dan mel...