✨Part 68✨

212 10 2
                                    

Saat ini Rahma tengah membaca majalah di temani secangkir teh manis hangat. Cuasa malam ini terasa lebih dingin dari sebelumnya.

Putrinya sudah tertidur pulas setelah tadi memaksa Bagas pulang dan menemani nya tidur. Sekarang Rahma hanya tinggal menunggu suaminya yang katanya akan kesini sepulang kerja.

Tok.. Tok.. Tok..

Wanita itu menoleh saat seseorang mengetuk pintu. Lalu masuklah seorang pria paruh baya yang masih terlihat tampan itu.

"Kamu udah sampai?" tanya Rahma.

"Iya. Gimana keadaan Rain sekarang?" tanya nya.

"Keadaan Rain semakin membaik, hanya saja dia tak mengingat semua temannya" jawab Rahma.

"Baguslah. Lama-kelamaan dia pasti ingat semuanya" ucap pria itu.

"Iyah" sahut Rahma.

Kemudian ia membawa pria yang tak lain adalah suaminya itu duduk dan minum teh bersama. Sesekali mereka mengobrol dan tertawa bersama.

Tok.. Tok.. Tok..

Suara pintu di ketuk kembali terdengar. Lalu masuklah seorang pria muda yang masih lengkap dengan setelan kantornya. Siapa lagi kalau bukan Bagas Raga Putra Adhitama.

"Loh Ayah! Sejak kapan Ayah disini?" tanya Bagas.

"Ayah baru aja sampai. Sini duduk!" ucap Tara.

Bagas mengangguk, kemudian duduk di samping kiri Tara. Sebelumnya ia menyimpan tas nya di meja.

"Kamu baru pulang kerja?" tanya Tara.

"Iya, Yah. Bagas ada beberapa meeting  penting hari ini, jadi pulang nya malem" ujar Bagas.

"Sibuk sekali calon mantu Ayah ini!" ucap Tara.

"Semua Bagas lakukan demi Rain dan calon anak kita nanti, Yah!" balas Bagas.

"Hushh! Udah ngomongin anak aja kamu!" sahut Rahma. Kedua cowok itu terkekeh.

"Gak papa dong Bun, itu tandanya Bagas serius sama anak kita" ucap Tara.

"Iya, tapi gak usah ngomongin soal anak juga. Kerja dulu yang bener, baru ngomongin anak!" balas Rahma.

"Iya, Bunda" sahut Bagas. Mereka terkekeh.

"Oh iya Bun, Rain nggak bangun lagi kan?" tanya Bagas.

"Enggak. Kayaknya dia cape banget, dari tadi maksa pengen ketemu kamu" ujar Rahma.

"Dasar bocah nakal" ucap Bagas terkekeh.

"Rain kenapa, Bun?" tanya Tara.

"Tadi dia......."

Rahma pun menceritakan semua yang putrinya lakukan. Tara terkekeh geli mendengarnya.

"Putri ku itu memang unik" ucap Tara takjub.

"Calon istri Bagas yang limited edition emang!" celetuk Bagas.

"Anak Bunda manusia loh, bukan barang?!" sinis Rahma. Bagas menyengir tak berdosa.

"Sana kamu mandi dulu, habis itu makan" perintah Rahma.

"Siap Ibu negara!" ucap Bagas lalu pergi untuk berganti baju.

"Calon mantu kamu aneh yah!" heran Tara.

"Calon mantu kamu juga" balas Rahma.

Selesai berganti pakaian, Bagas langsung makan makanan yang sudah di siapkan Rahma. Ia hanya makan sendiri di temani Rahma di sisinya. Tara? Pria itu sudah kembali ke rumah karena ada pekerjaan yang belum di selesaikan.

BAGASRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang