✨48✨

173 11 2
                                    

Pagi ini Rain sedang sarapan di temani Rahma, bundanya.

"Bun, ayah kapan pulang sih?" tanya Rain.

"Katanya hari ini ayah pulang sayang" jawab Rahma.

"Beneran bun?" tanya Rain antusias.

"Ayah bilang nya gitu sama bunda" ucap Rahma.

"Emang ayah bilang mau jam berapa pulang nya?" tanya Rain lalu meminum susunya.

"Kalau gak pagi ini, paling malem sayang. Udah cepet sarapannya, terus istirahat" ucap Rahma.

"Ini udah ko bun. Istirahat mulu, bosen tau bun" gerutu Rain.

"Yaudah sih sayang, biar cepet sembuh" sahut Rahma lembut.

"Bun, Rain pengen keluar dong!" ucap Rain.

"Mau kemana? Kamu harus istirahat lho!" balas Rahma.

"Ke taman rumah bun, gak kemana-mana ko. Rain bosen di kamar terus!" dumel Rain.

"Yaudah. Janji jangan sampe kecapean tapi yah!" ucap Rahma tegas.

"Iya siap bunda!" balas Rain lalu langsung ngacir. Rahma terkekeh.

Saat ini Rain sedang duduk di ayunan yang ada di taman rumahnya, dengan earphone dan novel kesukaan nya. Meskipun taman ini tidak luas, namun cukup lah untuk mengusir kegabutan yang Rain rasakan. Wkwk!

Sekarang sudah pukul 10:00. Namun Rain masih enggan untuk beranjak dari sana. Membaca novel dan mendengarkan musik memang salah satu hal yang Rain sukai. Saking asyik nya membaca, ia sampai tak sadar jika sebuah siluet berdiri di hadapannya.

"Pantesan aja gak denger di panggilin dari tadi, lagi dengerin musik toh!" dumel orang itu.

Orang itu pun mencabut salah satu earphone Rain, membuat Rain terkejut dan mendongak. Alangkah terkejutnya Rain saat tahu siapa yang mencabut earphone nya.

"Bunda!"

Ya, memang itu Rahma. Ia sedari tadi memanggil manggil nama putrinya. Namun apa yang ia dapatkan?

"Bagus ya kamu, bunda panggilin gak jawab!" ucapnya tegas.

"Hehe, maaf bunda. Rain nggak denger" balas Rain menyengir.

"Gimana mau denger, orang kamu pake beginian!" cibir Rahma menunjuk earphone Rain.

"Hehe. Bunda kenapa manggil Rain?" tanya Rain.

"Ke dalem yuk! Ada yg mau ketemu" ucap Rahma.

"Siapa bun? Bagas?" tanya Rain.

"Bukan. Udah ayok, kasian lho kalau di suruh nunggu!" balas Rahma lalu menarik Rain ke dalam rumah.

Begitu sampai di rumah Rain terkejut saat melihat seseorang yang tak asing di matanya. Ia langsung berlari dan berhambur ke pelukan orang tersebut.

"Ayah!"

Ya. Orang itu Tara, ayah Rain yang baru datang setelah menyelesaikan tugasnya.

"Hallo sayang, apa kabar?" tanya Tara lalu membalas pelukan putrinya.

"Rain baik ko Yah. Ayah gimana?" tanya Rain.

"Syukurlah. Seperti yang kamu liat sayang" jawab Tara lembut.

"Duduk dulu yuk!" ajak Rahma.

Mereka kemudian duduk, dengan Rain yang berada diantara orangtua nya.

"Ko gak bilang sih kalau mau pulang sama Rain?" tanya Rain.

"Kan biar surprise sayang" jawab Tara.

BAGASRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang