✨Part 36✨

228 11 0
                                    

Mereka pun pergi tanpa Rain dan Bagas. Zaidan? Ia ikut saja, karena teman-teman nya memaksa. Kalau tidak begitu, mana mau dia ikut. Yang ada dia hanya jadi obat nyamuk, hanya karena ia sendiri yang tak memiliki pasangan. Haha!

Lain lagi dengan mereka yang sedang bersenang-senang. Seorang cowok tengah berdiri di dekat kursi taman di sekolahnya. Sepertinya ia tengah menunggu seseorang. Terbukti sampai seorang cewek menegurnya.

"Lo udah lama?" tanya cewek itu.

"Langsung aja!" balas si cowok.

"Ternyata lo buru-buru juga yah, santai lah!" ucap si cewek lalu duduk.

"Gue gak punya banyak waktu" balas nya.

"Oke oke. Jadi, lo beneran suka sama dia?" tanya si cewek.

"Gue suka dia sejak pertama kali liat. Dia beda dari yang lain, dan gue suka itu" jawabnya.

"Ya ya ya, basi. Gue bakal bantuin lo dapetin dia" ucap si cewek.

"Apa rencana lo, Prisillia?" tanya si cowok.

"Kita kerja sama buat dapetin orang yang kita suka, gimana?" tawar Prisillia.

"Kerja sama?" tanya si cowok.

"Iya, tuan Agung Axel Wijaya yang terhormat" balas Prisillia.

"Darimana lo tau nama gue?" tanya Agung.

"Itu gak penting. Jadi gimana, lo mau?" tanya Prisillia lalu menyodorkan tangannya.

"Oke, gue mau!" ucap Agung lalu membalas jabatan tangan Prisillia. Prisillia menyeringai.

Gue bakal manfaatin cowok ini buat dapetin Bagas. Batin Prisillia licik.

"Jadi apa rencana lo?" tanya Agung.

"Rencana gue............."

"Lo yakin sama rencana lo itu?" tanya Agung.

"Iya gue yakin" balasnya.

"Oke, gue ikutin mau lo" ucap Agung tersenyum miring.

Tanpa mereka sadari, sedari awal percakapan mereka seseorang mendengar semuanya. Dari rencana jahat mereka ingin mencelakai Rain dan memisahkan dia dengan Bagas. Orang itu mendengar semuanya.

Gue gak bakalan buat rencana kalian berhasil. Batin orang itu lalu pergi.

Bagas saat ini sedang menemani Rain bermain PS di rumahnya. Tadi kekasihnya ini sempat marah kepadanya, karena melarangnya untuk ikut dengan teman-temannya. Sebenarnya ia tak melarang, hanya saja kondisi kekasihnya itu masih lemah dan belum sembuh total.

Rain tetap merengek ingin ikut, membuat Bagas menghela nafas kasar. Bagas tak menanggapi. Dan Rain nya itu ngambek. Bagas pun membujuk nya dengan makanan favorit Rain. Dan beginilah sekarang.

"Udah yuk istirahat? Kamu dari tadi main terus!" ucap Bagas.

"Iyah sebentar lagi" balas Rain.

"Dari tadi sebentar terus!" cibir Bagas.

"Ish iya iya" ucap Rain lalu menyimpan stik PS nya.

"Tapi aku mau makan ice cream dulu" lanjutnya.

"Kamu tadi udah makan banyak sayang" balas Bagas sambil mengusap pipi Rain.

Memang benar. Rain dari tadi sudah menghabiskan banyak ice cream. Saat sedang bermain pun ia meminta Bagas menyuapinya. Bagas hanya menurut agar kekasihnya itu senang.

"Ish satu lagi deh, habis itu aku istirahat!" ucap Rain.

"Nggak!"

"Ihh satu aja Gagas, yah yah!" mohon Rain.

BAGASRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang