Setelah sarapan, Rain kembali ke kamarnya dan menonton film. Sedangkan Bagas, ia kembali tidur karena masih mengantuk.
Ia juga merasa sedih karena kepulangan Zaidan dan Lani. Bahkan Rain tak sempat bermain dengan ponakan baru nya itu.
"Hoamm.. Lama-lama ngantuk juga ya!" ucap Rain menguap.
"Ko jadi pengen siomay yah, kasih sambel enak kayak nya?" gumam Rain.
Ia melirik ke arah sang suami yang masih nyaman dengan mimpinya. Ia tak ingin membangunkan Bagas yang sepertinya kecapean, namun ia sangat ingin makan siomay sekarang.
Dengan terpaksa Rain membangunkan Bagas. Ia menepuk pipi Bagas beberapa kali hingga pria itu bangun.
"Kenapa sayang?" tanya Bagas suaranya serak khas orang bangun tidur.
"Aku pengen siomay" ucap Rain.
"Pagi pagi gini mana ada siomay sayang?"
"Ish tapi aku mau makan siomay!"
"Nanti siang aja yah makan nya?" bujuk Bagas.
"Gak mau!" Rain menggeleng cepat.
"Tap__"
"Mau sekarang. Titik!" ucapnya tak mau di bantah.
"Masih pagi sayang. Mending kamu minum susu dulu, habis itu kita cari siomay yah?"
"Gak mau, mau nya sekarang. Hiks hiks hiks.."
Bagas sedikit kewalahan dengan sikap Rain akhir-akhir ini. Hormon ibu hamil memang sering berubah-ubah dan membuat Bagas pusing dibuatnya.
Melihat Rain yang menangis membuat Bagas tak tega. Ia pun mengangguk menyetujui permintaan istrinya itu.
"Yeeeee.." Rain memekik girang.
"Yaudah sekarang kamu siap-siap!" ucap Bagas.
Wanita itu mengangguk kemudian beranjak dan berganti baju. Setelah selesai mereka langsung turun. Rain sangat bersemangat sekarang.
Tepat saat mereka melewati pintu utama, pertanyaan seseorang menghentikan langkah mereka.
"Kalian mau kemana?"
Mereka berbalik dan mendapati Rahma dengan segelas susu di tangannya.
"Cari penjual siomay Bun" jawab Bagas.
"Loh kenapa?" tanya Rahma.
"Rain ngidam pingin makan siomay, Bun" ujar Bagas.
"Ini masih lagi loh sayang?"
"Tapi Rain pengen banget makan siomay sekarang, Bunda"
"Ini susu nya gimana?" tanya Rahma.
"Nanti aja minumnya. Sekarang ayok makan siomay dulu!" ucap Rain menarik Bagas.
"Iya sayang iya. Bun, kita pamit yah!" ucap Bagas lalu pergi karena tarikan Rain.
"Hati-hati sayang!" teriak Rahma.
Bagas mengacungkan jempolnya kemudian menyusul Rain yang sudah masuk ke mobil. Setelah itu ia menjalankan mobil nya, menjelajahi Jakarta di pagi hari mencari penjual siomay.
Sekarang hari sudah siang, namun Rain masih belum menemukan makanan yang ia mau.
"Ish pengen siomay!" ucap Rain.
"Iya sayang, ini kan lagi nyari" sahut Bagas.
"Gak nemu nemu perasaan!" gerutu Rain.
"Sabar sayang" ucap Bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASRAIN
غير روائيBerpacaran dengan Most Wanted? "Mempunyai kekasih Most Wanted adalah hal yang menyenangkan. Tapi kalian harus tau nggak selamanya menyenangkan.." -Qerainan Lexia Megantara- "Mempunyai mu adalah hal terindah dalam hidupku. Biarkan aku menjaga dan mel...