✨Part 16✨

293 12 2
                                    

Sesuai ucapannya, Bagas hari ini sudah stay di depan rumah Rain. Ia bersandar di depan mobilnya sambil bermain ponsel.

"Lo hati-hati. Gue duluan!" ucap Zaidan kemudian menuju motornya dan pergi. Rain mengangguk.

Ia pun menghampiri Bagas yang sedang melongo melihatnya. Seperti ada yang salah padanya?

Ya. Penampilan Rain kali ini sedikit berbeda. Ia tidak menggerai rambutnya, melainkan menguncir nya. Dan itu terlihat aneh di mata Bagas. Sangat cantik.

"Hai" sapa nya sambil mengibaskan tangan di wajah Bagas.

"Hai" balas nya.

"Kamu kenapa ko liatin aku nya gitu banget! Ada yg salah ya?" tanya Rain. Karena sadari tadi Bagas memandangnya tanpa berkedip.

"Cantik" gumam Bagas yang mampu di dengar Rain. Tapi Rain pura-pura tak mendengarnya.

"Udah ayok, nanti kesiangan lagi!" ucap Rain sambil menarik Bagas ke mobil. Mereka pun berangkat.

10 menit kemudian, mereka sampai di sekolah. Bagas memarkirkan mobilnya kemudian turun, diikuti Rain. Mereka berjalan beriringan menuju kelas.

Banyak pasang mata yang melihat itu. Ada yang mendukung, mencibir, suka mau pun tak suka. Mereka acuh saja, seakan tidak peduli dengan tatapan itu.

Prisillia yang melihat itu menjadi panas sendiri. Ia menatap tajam Rain, namun sayang tatapan nya bertemu dengan mata tajam Bagas. Membuat nyali nya menciut kemudian pergi diikuti temannya.

"Langsung ke kelas. Jangan bolos!" ucap Rain.

"Iya sayang" balas Bagas.

"Ya udah aku masuk!" ucap Rain kemudian melangkah masuk. Bagas mengangguk.

Belum genap Rain melangkah, Bagas menarik kuncir rambutnya.

Srettt

"Ish kenapa di lepas? Gerah tau!" ucap Rain menatap kesal Bagas.

"Aku gak suka milik aku di lihat orang lain. Cukup aku sama keluarga kamu aja!" ucapannya kemudian mengacak rambut Rain. Namun sedetik kemudian ia rapikan kembali.

Rain hanya bisa tersenyum. Bagas memang bisa membuatnya melayang hanya dengan perbuatan sederhananya. Itulah yang membuat ia jatuh cinta pada Bagas.

Lain lagi dengan cewek-cewek di kelas mau pun di luar kelas Rain, mereka berteriak histeris saat melihat perlakuan Bagas padanya. Jarang sekali seorang Cool Boy nya Adhitama dapat melakukan hal romantis seperti itu.

Apalagi dengan senyuman yang jarang bahkan tak ia tunjukkan. Menambah kesan tampan nya berkali lipat.

"Sana ke kelas! Belajar yang bener, biar anak-anak kita juga pinter" ucap Bagas.

"Ish apaan sih!" balas Rain kemudian masuk. Bagas hanya tersenyum tipis.

Ia kemudian melangkah pergi. Namun bukan kelas yang ia tuju, melainkan rooftop menemui teman-temannya. Begitu sampai, Bagas langsung duduk di samping Reno yang sedang mengotak-atik laptop.

"Gimana?" tanya Bagas. Raut wajahnya kembali datar, dan tentu saja dingin.

"Seperti yang kita duga, Prisillia dkk" jawab Reno serius. Jika sudah menyangkut Rain, Reno akan sangat serius. Seperti sekarang ini misalnya.

"Bangsat!"

"Anjing!"

"Sialan!"

Umpat Bagas, Fero, Zaidan bersamaan. Riko hanya diam saja, tapi lihatlah nanti apa yang akan ia lakukan.

BAGASRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang