✨Part 61✨

194 9 2
                                    

Mereka bertiga memutuskan untuk pulang, karena teman mereka yang lain sudah lebih dulu kembali ke villa.

Di perjalanan menuju villa, seseorang menarik paksa Rain dari belakang dan membekap mulutnya. Raih memang berjalan di belakang Bagas dan Zaidan saat itu.

Menyadari tidak ada suara di belakang mereka, mereka menengok ke belakang dan tak melihat Rain. Kemana dia pergi?

"Loh Rain mana?" tanya Zaidan bingung.

"Bukannya tadi dia di belakang kita yah?" lanjutnya.

"Lo bener. Tapi dia dimana sekarang?" heran Bagas.

Mereka terus menelisik keberadaan Rain. Sampai mata elang Bagas melihat Rain tengah di seret oleh seseorang memakai pakaian serba hitam.

"Dan, itu Rain!" tunjuk Bagas.

"Oh iya. Cepet kejar!" ujar Zaidan lalu berlari di susul Bagas.

Orang itu semakin mempercepat langkahnya, saat aksinya diketahui dua lelaki itu. Ia juga sedikit kesusahan karena Rain yang terus meronta.

"Hmmpp! Hmmpp!"

"Diem!" bentak nya.

Sepertinya Rain mengenali suara itu?

Rain terus meronta, tapi orang itu terus saja menyeretnya. Ia pun menginjak kaki orang itu, membuatnya meringis.

"Sialan!" umpatnya.

Rain berhasil lepas. Namun saat ia ingin melangkah, tangannya di tahan oleh orang itu.

"Lepasin gue!" ucap Rain kesal.

"Diem lo!" bentaknya.

"Lo siapa sih, hah? Mau lo apa dari gue?"

"Gue mau nyawa lo!"

Rain diam. Ia berfikir apakah ia mempunyai masalah dengan masyarakat disini? Namun sepertinya tidak. Lalu masalah orang ini apa?

Rain tak kehabisan akal. Menggunakan satu lagi tangannya, ia mencoba menarik topeng yang di pake orang itu. Dan berhasil.

Begitu topeng itu terbuka, ia terkejut dengan orang yang sedang membawanya ini.

"Vivian!" kaget Rain.

"Kenapa, lo kaget?" tanya Vivian.

"Vivian!" kaget Bagas dan Zaidan yang baru dateng.

"Ngapain lo disini?" tanya Zaidan.

"Suka-suka gue dong" jawabnya santai.

"Lepasin Rain!" ucap Zaidan.

"Kalau gue gak mau gimana?" tanya nya remeh.

"Lo berhadapan sama gue!" sahut Bagas dingin.

"Gue gak takut sama lo!" ucapnya sinis.

"Lo maunya apa sih? Kenapa lo gangguin gue?" tanya Rain.

"Gue mau jauhin lo dari Kak Bagas, biar gue bisa jadian sama dia!" ujar Vivian.

"Jangan gila lo! Sampai kapan pun gue gak bakal tinggalin Bagas!" sentak Rain.

"Kalo gue gak bisa dapetin Kak Bagas, gak ada satu orang pun yg boleh dapetin dia!" ucap Vivian.

"Termasuk lo!" lanjutnya lalu berancang ancang mendorong Rain ke tengah jalan.

Posisi mereka saat ini memang di pinggir jalan. Dan sedari tadi mereka jadi pusat perhatian karena membuat keributan.

"Vivian!" bentak Bagas.

BAGASRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang