✨Part 53✨

190 9 4
                                    

Keesokan harinya semua keadaan terlihat tenang tentram saja. Semua yang ada di ruangan itu masih asyik dengan mimpinya masing-masing. Tak ada niatan untuk bangun dan pergi ke sekolah.

Dua orang wanita paruh baya masuk ke ruangan tersebut dengan beberapa kantong plastik di tangan mereka. Mereka menyimpan barang bawaan mereka di meja lalu membangunkan lautan manusia itu.

"Bangun, bangun! Heyy kalian bangun!" ucap seorang wanita.

"Ya Allah. Cepet kalian bangun, udah siang ini. Kesiangan sekolah nanti!" ucap yang lain.

"Eunghhh"

Terdengar sebuah lenguhan seseorang. Orang itu membuka mata dan terkejut saat melihat dua wanita paruh baya yang masih cantik di depannya.

"Lho tante Rahma, tante Neni. Kalian disini?" tanya orang itu.

Mereka memang Rahma dan Neni. Orangtua dari BAGASRAIN.

"Kamu udah bangun?" tanya Neni.

"Iya tante" jawab Riko lalu menyalami mereka.

"Bangunin yg lain gih, mandi terus sarapan. Habis itu siap-siap sekolah!" titah Rahma.

"Baik tante" ucap Riko.

Riko membangunkan satu persatu temannya. Mereka pun bangun dan menyalami Rahma dan Neni bergantian.

"Mama sama Bunda kapan kesini?" tanya Bagas.

"Kami baru aja sampai. Gih mandi dulu, nanti sarapan!" ucap Neni. Bagas mengangguk.

Mereka bergantian mandi. Setelah selesai mereka makan bersama dan bersiap sekolah. Seragam mereka? Semalam Bagas menyuruh Sam untuk mengantarkan semua keperluan mereka ke RS.

"Yaudah sana berangkat, udah siang" ucap Rahma.

"Terus Rain siapa yang jaga?" tanya Zaidan.

"Biar Bunda sama Mama Bagas yang jagain Rain, kalian sekolah aja" ujar Rahma.

"Bagas juga bakal suruh Sam buat jagain Rain disini" sahut Bagas.

"Iya. Sana berangkat!" titah Neni. Bagas mengangguk.

Bagas menyalami Rahma dan Neni diikuti teman-teman nya. Setelah itu mereka pun pergi.

Setelah kepergian anak-anak, dua wanita paruh baya itu duduk cantik di sofa. Menunggu Rain sadar dari tidurnya.

"Kamu udah ambil tindakan tentang ini?" tanya Neni.

"Biarin Ayah Rain yang beresin ini semua, aku gak mau ikut campur" ujar Rahma.

"Baguslah" ucap Neni. Rahma tersenyum.

Pembelajaran berlangsung seperti biasanya, tanpa ada halangan sedikit pun.

"Hmm si Rain apa kabar yah?" gumam Letta.

"Woyy nenek sihir!"

"Anjirr, kaget gue. Apa sih paku payung?" tanya Letta sewot.

"Lo kenapa ngomong sendiri? Gila lo ya!" ucapnya.

"Sembarang lo Adam kampret ngatain gue gila!" balas Letta tak terima.

Orang itu memang Adam, ketua kelas Letta. Saat ini kelas mereka tengah menunggu guru yang masuk.

"Ya abis. Lo kenapa sih?" tanya Adam kepo.

"Gue lagi mikirin si Rain" jawab Letta.

"Lah ngapa sama si Rain?" tanya Adam lagi.

"Dia lagi di RS" jawab Letta singkat.

BAGASRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang