Malam harinya, Rain terbangun. Ia merentangkan tangannya guna menghilangkan rasa pegal. Dan ia baru menyadari, kalau ia tidur di kasur bukan di meja belajar. Seingatnya ia masih ada disana, sampai seseorang memindahkan nya. Apa Bagas yang memindahkan nya?
Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Bagas yang hanya mengenakan handuk saja. Menyisakan roti sobek nya yang terpampang jelas. Rain bahkan tak berkedip dengan pemandangan di depannya ini. Hingga...
"Aaakkkkk!"
Rain langsung menutup matanya dengan kedua tangannya. Sontak saja Bagas yang mendengar teriakan Rain ikut terkejut. Ia pun menghampiri Rain.
"Kamu kenapa?" tanya Bagas.
"Ihh kamu kenapa gak pake baju?" tanya Rain balik.
"Aku kan habis mandi, jadi ya gak pake baju" jawab Bagas.
"Ihh yaudah sana pake baju dulu!" titah Rain. Bagas terkekeh.
Sekarang ia tahu, alasan mengapa kekasihnya itu berteriak. Rain melihat tubuhnya telanjang dada dan menyisakan perut six pack nya. Rain memang sering melihatnya itu semua, tapi mengapa ekspresi nya seperti yang baru pertama kali melihat?
"Udah" ucap Bagas.
"Beneran?" tanya Rain dibalik tangannya.
"Iya sayang" jawab Bagas lembut.
Rain menurunkan tangannya dan perlahan membuka matanya. Dan betapa terkejut nya ia saat Bagas belum memakai baju.
"Ish Bagas nyebelin!" ucap Rain kembali menutup matanya.
"Hahahahaha" tawa Bagas pecah.
Ia segera berlari ke dalam ruang ganti dan memakai pakaian. Daripada kekasihnya itu mati konyol hanya karena melihat roti sobek miliknya. Kan gak lucu. Haha!
Tak lama ia sudah kembali dengan pakaian rumahan nya. Hanya kaos hitam polos dan celana bahan selutut. Ia pun duduk di samping kekasihnya yang masih setia memejamkan matanya.
"Aku udah pake baju ko" ucap Bagas.
"Beneran yah? Jangan-jangan bohong lagi!" balas Rain.
"Iya sayang. Udah buka matanya!" ucap Bagas lalu menggenggam tangan Rain.
Sedangkan Rain masih setia memejamkan matanya.
Bagas yang gemas pun mencium bibir Rain sekilas, membuat Rain terkejut dan membuka matanya.
"Ish modus ya kamu!" omel Rain.
"Habisnya gak mau buka mata" ucap Bagas.
"Kamu nya juga sih nyebelin" balas Rain.
"Haha, iya sayang maaf maaf!" ucap Bagas.
"Hmm. Kamu ko gak bangunin aku sih?" tanya Rain.
"Kasian. Kayaknya kamu nyenyak banget tidurnya" jawab Bagas.
"Yang pindahin aku, kamu juga?" tanya Rain. Bagas mengangguk.
"Kamu ko bisa ke rumah aku?" tanya Bagas.
"Iya. Soalnya aku kangen sama kamu" ucap Rain.
"Udah bisa gombal yah sekarang!" ledek Bagas. Rain hanya menyengir.
"Kamu kesini sama siapa?" tanya Rain.
"Adam" jawab Rain.
"Adam?"
"Iya, dia temen aku. Itu loh yg waktu aku omongin di kantin" ucap Rain.
"Kenapa gak minta jemput?" tanya Bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASRAIN
Non-FictionBerpacaran dengan Most Wanted? "Mempunyai kekasih Most Wanted adalah hal yang menyenangkan. Tapi kalian harus tau nggak selamanya menyenangkan.." -Qerainan Lexia Megantara- "Mempunyai mu adalah hal terindah dalam hidupku. Biarkan aku menjaga dan mel...