✨Part 51✨

186 10 6
                                    

Sekarang teman-teman Rain sedang di landa kepanikan luar biasa. Apa yang harus mereka katakan pada Bagas nantinya?

"Duh gimana dong?" tanya Bella panik.

"Ya ampun, lo tenang dulu ngapa. Gue tau lo panik, kita juga sama. Tapi kita haru tetep tenang" ucap Ellina.

"Ya terus sekarang gimana?" tanya Bella.

"Apa kita kasih tau Kak Bagas aja?" saran Letta.

"Kasih tau lah bego, dia pacarnya!" ucap Bella kesal.

"Sabar dong mbaknya!" balas Letta.

"Yaudah gue telpon dulu deh!" sahut Ellina.

"Tapi kan dia lagi latihan sekarang. Mana megang HP dia!" celetuk Letta.

"Jam segini sih udah beres biasanya. Gue coba dulu aja" ucap Ellina.

"Yaudah!" balas Letta.

Ellina berusaha menelpon Bagas sampai beberapa kali, namun sayang tak ada satu pun panggilannya yang di angkat.

"Gimana?" tanya Bella.

"Gak di angkat" jawab Ellina.

"Coba lo telpon bang Zaidan atau pun bang Reno. Siapa kek coba!" ucap Bella cemas.

"Oh iyah. Gue telpon Kak Reno dulu!" sahut Ellina.

Keberuntungan di pihak mereka sekarang. Reno mengangkat telponnya.

"Gimana?" tanya Letta.

"Nyambung" jawab Ellina.

"Hallo"

"Iya hallo Kak"

"Kamu ada apa nelpon?"

"Kakak udah selesai belum latihannya?"

"Udah ko nih. Kenapa emang?"

"Bisa dateng kesini nggak, ada sesuatu yg mau aku omongin"

"Kenapa sih?"

Bella yang geram pun merebut ponsel Ellina dengan paksa. Sang pemilik hanya mendengus kesal.

"Hallo bang"

"Lo Bel, ada apa? Ko kayak panik gitu?"

"Rain di culik bang"

"APA? Ko bisa sih?"

"Udah nanti aja kek nanya nya. Sekarang lo kesini sama yang lain cepetan!"

"Oke oke. 10 menit kita sampe!"

Tuuttt..

"Gimana?" tanya Ellina.

"Mereka sebentar lagi kesini" jawab Bella.

Sebelumnya Bella memberikan pesan kepada Reno dkk dimana posisi mereka sekarang. Tak lama kemudian Bagas dkk datang, dengan wajah yang khawatir luar biasa.

"Gimana kejadiannya?" tanya Zaidan.

Mereka pun mulai menceritakan semuanya. Rahang Bagas mengeras, sorot matanya tajam, urat-urat di tangannya menonjol. Tangannya mengepal menahan emosi.

"Kemana dia bawa Rain?" tanya Bagas dingin.

"Gue gak tau sih bang. Tapi gue liat Rain di bawa lewat pintu belakang" ujar Bella.

"Kita cari Rain sekarang, gue khawatir dia kenapa-napa" ucap Zaidan cemas.

"Yaudah yuk cepetan!" sahut Reno.

"Cewek-cewek pulang aja, gak usah ikut nyari" timpal Fero.

"Tapi kita pengen ikut bantuin nyari Rain, Kak" ucap Letta sedih.

BAGASRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang