Kegugupan Rain kembali lagi, saat sahabat nya yang MC itu mengatakan bahwa peserta lomba puisi sudah habis. Dan sekarang waktunya lomba terakhir yaitu menyanyi dan sekaligus penutupan acara pensi ini.
Setelah merafalkan beberapa do'a dan kalimat penenang, menghembuskan nafas dalam-dalam lalu membuangnya, akhirnya perasaan Rain cukup tenang.
"Oke lomba terakhir nih teman-teman. Gue yakin kalian bakal ke hibur banget sama penampilan penutupan ini. Oke langsung aja ya, perwakilan kelas XI IPS 1" seru Letta heboh.
Dibantu Bagas, Rain naik ke panggung dan duduk di kursi yang disediakan. Karena kondisi Rain yang tak mungkin bermain gitar, ia memutuskan untuk bernyanyi di iringi alunan musik yang akan ia bawa.
Sorak-sorai terdengar menggema di seluruh penjuru aula. Bahkan suara tepukan tangan sudah menghiasi penampilan nya. Rain menatap Bagas yang tengah tersenyum padanya, ia pun membalasnya.
"Woahh Rain, semangat!" teriak Ellina.
"Lo pasti bisa Rain!" seru Bella.
"Dede gemes, lo harus menang pokoknya!" celetuk Reno.
"Rain lo yg terbaik dah!" timpal Fero.
"Huuuuu Rain semangat!" seru Reno heboh.
"Berisik!" ucap Bagas.
"Etdah singa, gue kan nyemangatin dede gemes gue!" balas Reno lalu manyun.
"Buset ngapa dah tu mulut?" tanya Zaidan.
"Pengen gue geplak emang!" sahut Bagas.
"Haha, mampus lo!" ledek Fero.
"Berisik lo pada" ucap Bella galak dan semua langsung diam.
"Lo galak juga" celetuk Riko.
"Apaan sih bang!" balas Bella malu.
"Udah diem, Rain udah mau mulai tuh!" tunjuk Zaidan. Semua langsung fokus pada Rain yang akan bersiap nyanyi.
Alunan musik mulai menggema di seluruh penjuru aula, semua orang yang ada disana langsung terdiam seakan terbawa suasana.
Ku buka album biru
Penuh debu dan usang
Ku pandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda..Pikir ku pun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayat ku..Seakan terhipnotis oleh suara Rain yang merdu, tanpa sadar mereka ikut bernyanyi dan melambaikan tangannya di atas kepala. Bahkan ada yang mulai berkaca-kaca.
Kata mereka diriku selalu di manja
Kata mereka diriku selalu di timang..Nada-nada yang indah selalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Tak kan jadi deritanya
Tangan halus dan suci..T'lah menangkap tubuh ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan..Kata mereka diriku selalu di manja...
Kata mereka diriku selalu di timang...Oohh bunda ada dan tiada dirimu kan selalu ada di dalam hatiku.....
Semua orang yang ada disana tercengang, begitu mendengar suara lembut dan merdu Rain. Bahkan ada yang sudah menangis karena teringat sosok pahlawan tanpa jasa mereka di rumah.
Begitupun dengan Bagas dkk dan teman Rain, diantara mereka ada yang sudah menangis mengingat sang bunda di rumah. Lalu Zaidan, ia sebenarnya ingin menangis saat sang adik menyanyikan lagu itu dengan penuh penghayatan. Ia tau adiknya ini sangat merindukan bunda mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASRAIN
No FicciónBerpacaran dengan Most Wanted? "Mempunyai kekasih Most Wanted adalah hal yang menyenangkan. Tapi kalian harus tau nggak selamanya menyenangkan.." -Qerainan Lexia Megantara- "Mempunyai mu adalah hal terindah dalam hidupku. Biarkan aku menjaga dan mel...