✨Part 26✨

225 13 5
                                    

Hari ini jam pelajaran olahraga. Rain dkk tengah melakukan pemanasan di lapangan. Olahraga hari ini di gabungkan dengan kelas sebelah, yaitu XI IPS 2. Karena minggu depan akan diadakan pentas seni.

"Kalian pemanasan dulu 5 menit, nanti saya kembali lagi. Pelajaran hari ini bola besar, saya ambil bola basket" ucap Pak Rahman.

"Yah Pak, ko basket lagi sih?" tanya seorang siswi.

"Udah jangan protes. Cepat kalian pemanasan! 5 menit saya kembali kalian harus sudah siap saya tunjuk buat praktek. Mengerti?" lanjutnya kemudian pergi.

"Mengerti Pak!"

"Bosen gue basket mulu" celetuk Letta.

"Bosen apa nggak bisa lo?" ledek Rain.

"Iye tau yg jago basket kayak suami nya" balik ledek Letta.

"Apaan sih lo!" ketus Rain.

"Hahahahaha.." gelak tawa Letta.

Semua kelas sedang melakukan pemanasan saat ini, termasuk kelas Rain dan kelas sebelah. Namun ada beberapa anak yang hanya nangkring di pinggir lapang, karena panas. Kebetulan olahraga kali ini memang di lapangan outdoor.

Tak lama kemudian Pak Rahman sudah kembali dengan keranjang berisi beberapa bola basket. Langsung saja semua murid berkumpul sesuai kelas masing-masing dan melakukan praktek.

Kelas XI IPS 1 atau kelas Rain mulai lebih dulu. Saat ini giliran Rain yang maju ke tengah lapangan. Rain yang notaben nya jago bermain basket tidak mengeluh seperti teman-teman nya lain. Ia dengan lincah memainkan benda bulat berwarna orange itu. Ia berlari, memantulkan bola itu ke tanah beberapa kali dan melakukan shooting.

Blushh..

Benda bulat itu masuk dengan sempurna. Terdengar tepuk tangan yang meriah dan pujian-pujian kepada Rain. Rain hanya tersenyum kemudian kembali ke pinggir.

"Gila, keren banget lo!" puji Adam.

"Wahh, hebat banget lo Rain!" sahut yg lain.

"Wajib belajar ini mah" timpal Letta.

"Makasih" Rain tersenyum.

Sekarang giliran kelas XI IPS 2 yang melakukan praktek. Sementara itu kelas Rain sudah di perbolehkan untuk ke kantin dan beristirahat.

Jam olahraga berakhir. Semua murid yang ada di lapangan berhamburan ke kantin untuk membeli minum atau pun makan. Kantin di SMA Adhitama ada tiga. Letaknya agak berjauhan. Pertama di gedung IPS, kedua di gedung IPA, dan ketiga di dekat lapang basket indoor. Kantin ketiga lah yang selalu penuh oleh anak-anak IPA atau IPS.

Pintu kantin terbuka, menampilkan tiga orang gadis. Mereka langsung duduk di bangku yang kosong. Mereka lalu memesan makanan nya masing-masing.

"Gila Rain, lo hebat banget main nya!" celetuk Ellina.

"Lah lo tau darimana?" tanya Letta.

"Gue nonton lah dari kelas" jawabnya lalu memakan siomay nya.

"Tapi bener Rain, lo jago banget maennya" sahut Bella.

"Haha, biasa aja. Jangan berlebihan deh!" ucap Rain.

"Sumpah tadi tuh lo keren banget!" puji Ellina.

"Pastilah keren. Siapa dulu yg ngajarinnya?" goda Bella.

"Jangan mulai deh kalian!" balas Rain sinis.

"Hahahahah"

Disisi lain ada seorang gadis yang panas sendiri mendengar banyak pujian tentang Rain. Ia sangat tidak suka dengan anak bernama Rain itu. Siapa sih dia? Sampai di puji-puji seperti itu!

BAGASRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang