✨Part 45✨

203 9 2
                                    

Sekarang pasangan itu sedang memandang langit RS yang lumayan cerah malam ini. Di temani cahaya rembulan, malam ini terasa begitu indah sekali.

Rain terlihat sangat senang, saat Bagas membawanya ke taman RS. Setelah tadi berkeliling RS, akhirnya Bagas membawanya kesini.

"Kamu seneng?" tanya Bagas lembut.

"Aku seneng banget!" seru Rain ceria.

Mereka pun diam dalam pikiran masing-masing. Hingga Rain melihat seorang anak kecil dengan lolipop yang ada di tangannya.

"Gagas, aku mau itu!" tunjuk Rain pada anak kecil dengan lolipop nya.

"Kamu mau apa?" tanya Bagas sambil melihat arah tunjuk Rain.

"Aku mau yg kayak anak itu" ucap Rain.

"Lolipop?"

"Iya iya, aku mau itu. Beliin dong!" pinta Rain.

"Yaudah kamu tunggu disini, aku beliin dulu" ucapnya lalu pergi. Rain mengangguk.

Tak lama kemudian Bagas datang dengan lolipop dan air mineral di tangannya. Rain yang melihat itu senang bukan main. Ia langsung saja mengambil lolipop itu dari tangan Bagas saat Bagas sampai di dekatnya.

"Makasih!" ucap Rain ceria.

"Apapun untuk kamu sayang" balas Bagas lalu mengacak rambut Rain.

Dengan cepat Rian membuka bungkus lolipop itu, lalu ia menjilati nya beberapa kali. Bagas yang melihat itu terkekeh geli, kekasihnya ini benar-benar menggemaskan sekali. Bahkan ia melupakan luka yang ada di sudut bibirnya itu, saking senang nya dengan benda bernama lolipop itu.

"Kamu mau?" tawar Rain.

"Buat kamu aja" ucap Bagas lembut.

"Yaudah!" balas Rain lalu melanjutkan kegiatannya.

Beberapa menit berlalu. Sekarang lolipop Rain tersisa setengah. Ukuran lolipop nya memang tidak terlalu besar, jadi dengan mudah Rain menghabiskan nya.

Saat ingin memasukan benda itu ke mulutnya, tak sengaja ujung lolipop yang lumayan runcing itu mengenai lukanya. Menyebabkan lukanya kembali mengeluarkan darah.

"Aduh!"

"Kamu kenapa sayang?" tanya Bagas kaget.

"Gagas sakit" ucap Rain lalu menunjuk ujung bibirnya.

"Ya ampun ko bisa sampe berdarah gini sih?" tanya Bagas lalu mengusap darah di bibir Rain.

"Aww perih banget, hiks hiks hiks" ucap Rain. Matanya sudah berkaca-kaca.

"Aduh, maaf maaf" ucap Bagas.

"Ihh darah nya ke makan, nggak enak!" omel Rain polos.

Ingin sekali Bagas tertawa sekarang, saat Rain berbicara seperti itu. Tapi ia tahan dan menyembunyikan nya.

"Pake ini, biar darah nya gak ke makan" ucap Bagas lalu memberikan sapu tangan miliknya.

Rain membawa sapu tangan itu dan menyumpalkan di mulutnya. Jadi sekarang mulut nya penuh dengan sapu tangan. Wkwk!

Bagas segera mendorong kursi roda Rain kembali ke kamar untuk mengobati lukanya. Setelah sampai, Bagas memindahkan Rain ke sofa, karena ia tak mau di ranjang. Ia pun segera mengobati luka di bibir Rain dengan memberinya  obat merah.

"Buka mulutnya!"

Rain menurut dan mulai membuka mulutnya. Dengan telaten Bagas mengoleskan kapas yang sebelumnya ia beri obat merah itu.

BAGASRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang