✨Part 55✨

199 11 0
                                    

Hari ini Rain sedang duduk di taman RS, di temani beberapa bodyguard suruhan Bagas. Karena Bunda dan Mama nya tak bisa menemani karena suatu hal, jadilah Rain keluar dengan mereka.

Untuk ke taman pun ia harus jungkir balik membujuk Bagas. Bagas melarangnya dan harus istirahat. Dengan semua jurus yang Rain punya, akhirnya ia di ijinkan keluar. Tentu dengan kursi roda.

Luka di kaki Rain belum benar-benar kering jika di pakai berjalan. Beruntung luka nya tidak dalam, kalau dalam mungkin sudah di jahit.

"Paman, Bunda sama Mama ko gak kesini?" tanya Rain.

"Mereka sedang ada keperluan, Nona" jawabnya sopan.

"Ohh. Paman?"

"Iya Nona, ada yang bisa saya bantu?"

"Aku haus, bisa tolong ambilkan air?"

"Tentu, Nona" ucapnya lalu pergi.

Rain ingin sekali menelpon Bagas, namun ia lupa membawa ponsel. Ia melihat beberapa  bodyguard suruhan Bagas, mungkin ia mengenali satu diantara mereka untuk meminjam ponsel. Bagas memang tak tanggung tanggung, ia menyewa lebih dari dua bodyguard hanya untuk menjaga nya.

Rain bisa menghitung jumlah mereka yang hampir sampai sepuluh orang. Dan hanya satu orang yang ia kenal, yaitu Sam. Ia pun memanggil pria itu.

"Paman Sam!"

Pria bernama Sam itu mendekat, kala namanya di panggil.

"Ada yang bisa saya bantu, Nona?" tanyanya.

Saat Rain ingin menjawab pertanyaan Sam, seorang yang ia suruh membawa kan minum datang.

"Ini Nona" ucapnya lalu memberikan sebotol air mineral.

"Terimakasih" balas Rain ramah. Pria itu mengangguk.

"Jadi apa yang bisa saya bantu, Nona?" tanya Sam.

"Oh iyah. Bisa Rain pinjam ponsel paman?" tanya Rain.

"Tentu, Nona" ucap Sam lalu memberikan ponsel nya.

Rain menerimanya, kemudian tersenyum senang. Ia juga meminta mereka sedikit menjauh darinya, supaya mereka tak dapat mendengar pembicaraan Rain.

Rain tampak mengotak ngatikan benda pipih tersebut. Rain mencari nama seseorang, dan ia menemukannya. Langsung saja ia menelpon kontak bernama 'Tuan Muda' itu. Siapa lagi kalau bukan Bagas.

"Hallo Sam, ada apa?"

"Apa terjadi sesuatu disana?"

"Rain baik-baik saja kan?"

"Kenapa kau diam saja?"

Begitu panggilan tersambung, Bagas langsung nyerocos saja. Rain bahkan belum membuka mulutnya untuk bertanya. Dan nada pertanyaan terakhir itu, Bagas sepertinya mulai kesal.

"Ish kamu nyerocos aja ya, ini aku. Rain!"

"Kamu. Kenapa bisa pegang hp Sam?"

"Aku pinjam bentar buat nelpon kamu"

"Kenapa? Kaki kamu sakit lagi? Berdarah lagi?"

"Ish bukan. Denger dulu!" ucap Rain kesal.

Terdengar di sebrang sana suara orang seperti tertawa. Dan Rain yakin, mereka teman-teman Bagas yang sedang menguping.

"Yaudah. Kamu kenapa sayang?" tanya Bagas.

"Aku gak papa ko, cuma mau nelpon kamu aja"

"Oh gitu. Kamu kangen yah sama aku?"

BAGASRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang