"Mual lagi?" tanya Haykal pada Aya yang baru saja keluar dari kamar mandi. Wajah perempuan itu sangat pucat.
Aya mengangguk lesu. Morning sicknessnya kali ini sungguh mengganggu. Untung saja hari ini hari Sabtu, jadi dia bisa beristirahat.
Aya yang sedang minum dibuat terkejut oleh Haykal yang sedang mengelus perutnya.
"Baby, jangan nakal di dalem. Kasihan mama."
Mama!? OMG! INGATKAN AYA BERNAFAS SEKARANG!
Jantung Aya sudah memompa sangat cepat. Bahkan pipinya sudah merona. Kecupan di perutnya Aya rasakan.
"Turun. Sarapan." ajak Haykal berjalan lebih dulu meninggalkan Aya yang masih melongo.
"Mama? Papa? HUAA KAK HAYKAL!!" Aya terkurai lemas di lantai. Bayangkan saja, idolanya sejak lama akhirnya mengucapkan kata yang sering dia halukan dulu.
"Tuhan, aku tak sanggup!" pekiknya.
Gila? Oh tentu.
***
Aya sekarang sedang membuat susu hamil di dapur. Dokter Yuli menyarankan untuk meminum susu hamil dan memakan makanan yang sehat.
"Eh non, biar bibi aja atuh yang buat," ucap seorang wanita yang biasa dipanggil Bi Sum. Seorang wanita yang merupakan pemimpin maid di rumah besar Keluarga Keandra.
"Gak usah, bi. Lagian ini udah mau selesai kok. Duluan ya, bi," pamit Aya memberi senyumnya.
"Iya non," jawab Bi Sum. Dia tersenyum simpul memperhatikan punggung kecil Aya yang sudah menghilang. "Bibi harap non sehat selalu bersama calon cucu keluarga ini,"
"Dor!"
Bi Sum terlonjak kaget. Dia memukul pelan sang pelaku yang sudah tertawa-tawa. "Untuk Ibu gak punya serangan jantung loh, Tia!"
Tia adalah putri tunggal bi Sum. Hanya Tia lah yang bi Sum miliki, setelah lima belas tahun suaminya meninggalkannya.
Tia memang tinggal disini. Gadis itu mendapat beasiswa di salah satu sekolah di Jakarta. Zavier sempat menawarkan agar Tia sekolah di SMA Garuda, sekolah milik keluarga Keandra. Tetapi, bi Sum lebih dulu menolaknya. Dengan memberi tempat tinggal saja untuk dia dan anaknya itu sudah sangat cukup.
"Hehe maaf bu,"
"Ya udah sana kamu ganti seragam. Habis itu antar cemilan ini ke ruang TV,"
"Untuk apa, bu? Ada tamu?" tanya Tia.
"Untuk istri den Haykal sama den Zayn,"
Raut ceria Tia berubah murung. "Ok,"
"Cepatan!"
"Iya ih!"
***
Aya sekarang sedang bermain dengan Zayn. Bocah laki-laki yang menemaninya dikala bosan. "Yey! Zayn kalah!"
Di ruang TV hanya ada Zayn dan Aya. Jadi mereka leluasa bisa ngapain saja. Tanpa ada gangguan.
"Huh, curang! gak boleh gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Disappointed.
Teen FictionAku kecewa terhadap diriku. Aku kecewa terhadap logika otakku. Aku kecewa kepada semua yang ada dalam diriku. Aku kecewa karena hanya memikirkan diriku saja. Kesalahan terbesarku membuatku menjadi membenci diriku sendiri. Musuh terbesarku adalah aku...