EXTRA PART -2-

11.1K 599 33
                                    

Ini hasil setelah direvisi. So, happy reading all!

***

Sebuah mobil mewah memasuki mansion mewah yang memiliki halaman yang sangat luas. Taman yang berisikan bunga-bunga kesukaan sang pemilik rumah.

Tak hanya itu, di dalam garasi yang luas itu pun terdapat mobil-mobil mewah yang rata-rata keluaran terbaru.

Seseorang pria tampan yang mengendarai mobil mewah tadi keluar dari mobil tersebut. Dengan masih menggunakan setelan kantornya.

Saat turun, bola matanya langsung tertuju kepada seorang wanita yang sudah berdiri rapi di depan pintu utama. Wanita yang menggunakan gaun berwarna hitam membuat tubuh ramping itu menjadi lebih tercetak jelas. "Bagus ya bapak Haykal yang terhormat! Saya sudah menunggu begitu lama tapi anda datang begitu cepat, cepat sekali!"

Sudut bibirnya tertarik hingga tak sadar menjadi sebuah senyuman yang sangat tipis. "Maaf, tadi ada meeting mendadak." balasnya kepada wanita yang berkacak pinggang di depannya.

Aya menepis tangan Haykal yang ingin menyentuhnya, "Kamu nyebelin banget! Aku udah nunggu lama! Aku tanya mau kemana, kamu gak jawab! Ngapain harus pake baju kayak gini lagi!?" percayalah Aya sungguh risih menggunakan gaun seperti ini.

"Siapa yang nyuruh kamu pake baju ketat kayak gitu? Ganti sana."

Mendengar balasan seperti itu membuat Aya membelalakan matanya. A-apa dia tidak salah dengar?

"DASAR GILA!" ketusnya. Saat kakinya ingin melangkah, tangannya dicekal dari pria yang diakui sebagai suaminya ini.

"Ngomong apa tadi?"

Terdengar santai, tapi sangat menusuk saat memasuki gendang telinganya. "Bercanda kali mas. Gitu aja baper," ringisnya sambil memberikan cengirannya.

Senyum manisnya luntur saat Haykal lebih dulu masuk ke dalam mobil, meninggalkannya begitu saja. "Untung ganteng," gumamnya dan ikut masuk ke dalam mobil.

Kemudian mobil mewah ini kembali pergi meninggalkan perkarangan mansion. Di dalam mobil hanya keheningan yang terjadi. Aya ingin bertanya kepada Haykal, tapi dia seperti merasakan aura yang berbeda dari Haykal.

Ya sudah, lebih baik dia urungkan saja niatnya daripada berujung pulang ke rumah. Tapi, bukankah itu lebih baik? Dia jadi bisa menemui putra tampannya yang sekarang sedang di rumah kedua mertuanya.

Mengingat itu membuatnya semakin merindukan putranya.

"Mau kemana?" tanyanya yang akhirnya terucap.

Hening.

"Mau kemana kak?" tanyanya lagi. Masih senyuman yang terpampang di wajah cantiknya.

Hening.

"Oy! Mau kemana??" kali ini tidak santai.

Masih hening.

Benar-benar menguji kesabarannya.  Tarik nafasnya dan..."Bapak Haykal Keandra yang terhormat, saya sejak tadi bertanya kita ingin kemana? Mengapa harus menggunakan pakaian seperti ini? Mengapa malam-malam seperti ini? Mengapa tidak mengajak anak saya? Mengapa tidak dari sore saja anda mengajak saya?"...hembuskan.

Disappointed.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang