'Seeing your smile is happiness for me. Meanwhile, having you is the most beautiful gift in my life.'
Nyalain playlistnyaa yuk!
***
HAPPY READING SWEETIE❤️
Sudah sekitar dua minggu Aya tersadar dan sekitar itu juga dia tak tau dimana anaknya berada. Sudah beberapa kali dia bertanya kepada orang-orang yang menemaninya. Tapi, sama sekali mereka tidak menjawab pertanyaannya.
Rasa khawatir dan takut terus menyelimuti dirinya hingga sekarang. Pasalnya ketika dia bertanya kepada mereka, wajah mereka terlihat murung.
Dimana anaknya? Apa anaknya berhasil diselamatkan? Jika tidak, dia tidak akan mau memaafkan dirinya sendiri.
"Kamu harus hati-hati ya. Soalnya kandungan kamu itu cukup lemah. Seperti yang saya bilang sebelumnya. Kandungan dan keadaan kamu cukup lemah. Jangan banyak pikiran. Berusaha banyak minum vitamin yang saya berikan. Jika terjadi benturan, saya tidak tau apa yang terjadi setelahnya,"
Perkataan Yuli saat itu membuatnya yakin bahwa anaknya benar-benar tidak berhasil diselamatkan. Tapi.. tak terasa sebulir air mata turun. Sungguh jika itu benar, dia tidak akan sanggup.
"Udah?"
Pertanyaan seseorang dari arah pintu membuatnya menoleh. Lelaki bertubuh tegap yang memiliki paras tampan yang selalu membuatnya salah tingkah saat ditatap.
"Aku mau nanya," Aya menahan tangan Haykal yang ingin menggendongnya untuk duduk di kursi roda.
"Entar aja di mobil. Soalnya gua ada urusan entar, jadi buru-buru." jawab Haykal.
Jawaban Haykal seketika membuat raut wajah Aya semakin murung. Katanya sayang, tapi masa lagi sakit kayak gini aja ditinggal terus, batinnya.
Selama perjalanan di koridor rumah sakit tidak sedikit orang yang memperhatikan mereka, bahkan membicarakan secara terang-terangan betapa tampannya Haykal. Ingin sekali Aya melempar bom ke bagian wajah wanita genit disana.
Saat sudah di lobby, Haykal menggendong Aya dan memasukan ke dalam mobil. Lalu dia ikut duduk di jok pengemudi.
Mobil mewah ini meninggalkan perkarangan rumah sakit terkenal yang berada di kota Jakarta. Selama perjalanan di dalam mobil hanya keheningan yang terjadi.
Setelah beberapa menit hanya diam, kini Aya yang memecahkan keheningan ini, "Kakak mau jawab pertanyaan aku gak?"
"Nggak."
Jawaban Haykal membuat Aya kesal, "Aku serius,"
"Iya, apa?"
"Kenapa gak ada yang mau jawab pertanyaan aku soal ini? Bahkan kakak aja gak mau jawab. Emang kenapa?" Pandangan Aya dari jendela untuk menatap luar kaca, kini menatap lelaki di sebelahnya.
"Soal apa?" tanya Haykal.
Aya menundukan kepalanya, "Soal anak k-kita," Rautnya kembali murung melihat Haykal yang hanya diam dan seperti menyembunyikan sesuatu. "Jawab aku,"
Tidak ada jawaban dan sahutan. Haykal hanya fokus ke jalanan di depannya.
"Kenapa kamu gak mau jawab? Dimana kak? Aku pengen tau juga. Udah dua mingguan aku sadar, tapi kenapa kalian gak jawab pertanyaan aku! Setidaknya bilang kalau misalnya masih ada atau—"
"Nggak ada."
Seketika tubuh Aya membeku, Nggak ada?. Anak yang dia kandung selama sembilan bulan dan belum pernah ketemu dengannya kini telah pergi? Dan ya sekarang claim dia sebagai seorang ibu paling jahat di dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Disappointed.
Teen FictionAku kecewa terhadap diriku. Aku kecewa terhadap logika otakku. Aku kecewa kepada semua yang ada dalam diriku. Aku kecewa karena hanya memikirkan diriku saja. Kesalahan terbesarku membuatku menjadi membenci diriku sendiri. Musuh terbesarku adalah aku...