Aya keluar dari kamar mandi dengan hanya terbalut kimono saja. Pandangannya tertuju pada ujung ruangan.
Di meja rias, sudah terdapat perias yang sedang mempersiapkan alat-alat mahal itu.
Sebenarnya dia malas sekali untuk make up seperti ini. Sangat lebay. Tapi apa boleh buat.
"Eh kak. Udah selesai mandi rupanya. Mau langsung saya make-up in?" ujar perias tersebut menuntun Aya duduk.
"Mbak, jangan menor-menor banget ya,"
Mbak perias itu mengangguk, "Iya pasti. Aku bakal buat kamu sangat cantik,"
Perias tersebut mulai merias wajahnya dengan alat-alat mahal tersebut. Make up yang digunakan tentu mahal-mahal.
Aya sekali-kali terkikik mendengar cerita perias tersebut yang tak ada hentinya.
"Nah, udah selesai nih. Belum pake baju aja cantik banget, apalagi pake bajunya. Aduh tukeran muka aja yok,"
"Bisa aja mbak," kekeh Aya. Dia ikut tersenyum memperhatikan wajahnya di cermin. Cantik.
"Pasti suaminya tambah cinta," goda perias tersebut.
Aya hanya membalasnya dengan senyuman.
"Langsung pakai pakaian saja ya. Saya bantu,"
Mbak perias itu membantu Aya memakai dress Navy yang sangat cantik dan indah."Kakak cantik banget ya Allah," decak perias tersebut memparhatikan lekuk tubuh Aya yang sangat indah. Hamil saja masih ramping.
"Kira-kira kak Haykal suka gak, mbak?" tanya Aya memutar-mutar tubuhnya.
"PASTI!"
Ceklek!
Mereka berdua mengalihkan tatapannya ke arah pintu yang terbuka dan menampilkan Haykal yang masih memakai pakaian santainya.
Cowok itu sempat terdiam sesaat. Menelisik Aya dari atas sampai bawah.
"Bener kan suka. Lihat aja tuh," bisik perias tersebut.
Aya mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dia yakin pipinya sudah memerah sekarang.
"Aduh, kayak baru nikah aja ya. Saya pulang dulu ya," Perias tersebut mengambil alat-alatnya. Meninggalkan pasangan muda yang masih saling terdiam.
"Cantik banget kak. Jangan lupa dijaga nanti. Takut diseret orang," bisik Mbak perias pada Haykal yang masih berdiri di ambang pintu.
Haykal menggeram kesal mendengarnya. Rasanya dia ingin mengurung Aya di kamar sekarang juga.
"Kamu suka?" tanya Aya sudah berjalan ke arah Haykal.
Haykal mengangguk.
"Cantikan aku atau Ariana Grande?"
"Ariana Grande." jawab Haykal berlalu masuk ke dalam kamar mandi.
"IH!!" Aya mendengus kesal.
Disaat Haykal sedang bersih-bersih, Aya mengambil pakaian yang sudah dia siapkan untuk Haykal. Jas formal yang senada dengan pakaiannya, dan kemeja putih di dalamnya.
Ceklek!
Pintu kamar mandi terbuka. Menampilkan Haykal masih dalam keadaan shirtless.
Aya menelan salivanya susah payah. Perempuan hamil itu pura-pura menyibukkan diri dengan bermain ponsel.
Haykal mengambil pakaian yang tadi sudah Aya siapkan dan membawanya ke arah closet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Disappointed.
Fiksi RemajaAku kecewa terhadap diriku. Aku kecewa terhadap logika otakku. Aku kecewa kepada semua yang ada dalam diriku. Aku kecewa karena hanya memikirkan diriku saja. Kesalahan terbesarku membuatku menjadi membenci diriku sendiri. Musuh terbesarku adalah aku...