21. IMY

8.9K 537 5
                                    

Seorang wanita cantik berdiam diri memandang pemandangan dari kaca besar yang menampilkan kota Inggris.

Sekali-kali Ia menyeruput matcha hangat yang sempat Ia buat. Satu tangannya lagi mengusap ponsel miliknya.

Dipemikiran wanita itu hanya satu. Merindukan gadis kecilnya.

Ingin sekali Ia menghubungi Aya, tetapi Ia takut Aya akan menangis. Seperti saat dulu, saat dia menghubungi Aya, gadis itu menangis dua hari dua malam karena merindukannya dan Zafran.

Oleh karena itu lah dia akan selalu menghubungi bi Ayu untuk mengawasi kondisi Aya.

Tetapi sepertinya dia terlambat. Disaat gadis kecilnya direnggut kehormatannya oleh cowok lain, dia tak mengetahui itu. Inilah kesalahannya sebagai orang tua.

Emily memejamkan matanya. "Mama tau Aya bisa lewatin ini semua,"

Hatinya mengangguk yakin bahwa Aya bisa menghadapi masalah di usia yang masih sangat belia. Usia yang belum cukup untuk menjadi orang tua.

"Maafin mama sayang. Maafin mama gak bisa jaga Aya. Maafin mama karena gak pernah kasih kebahagaian ke Aya,"

Kesibukan suaminya yang bolak-balik ke luar negeri membuatnya tak bisa berjumpa dengan putri semata wayang mereka. Dia seorang istri. Jadi dia harus menemani suaminya.

Bahkan tanpa sadar dia meninggalkan putrinya yang saat itu butuh kasih sayang dan bimbingan.

***

"Kalo kuda makan buah jadinya gimana?"

"MANA GUA TAU ATHAYA GOBLOK!"

Aya menyengir. "Gua kira lu tau, Ray. Ngomong-ngomong gua kangen main ke rumah lu,"

"Main lah sini. Lagi open house kok,"

Bibir Aya cemberut. "Pasti gak dibolehin sama kak Haykal,"

"Kabur,"

"Nggak boleh tau. Katanya kita harus nurut sama suami,"

"Kata siapa?"

"Mama," Wajah Aya berubah menjadi sedih menyebutkan nama orang yang selalu Ia rindukan. Papa, mama. Kangen.

"Eh Ay, rasanya punya mama mertua gimana?" Di sebrang sana Rayya berusaha mengganti topik. Dia tau Aya sedang sedih.

"Enak. Mama mertuanya bukan kayak yang di TV yang sering bi Ayu tonton. Yang ini baik. Gua sayang sama mama Syena,"

"Awas loh, gua pernah nih nonton yang bi Ayu tonton. Si mama mertuanya baik, eh entar dia jadi jahat. Hati-hati, Ay,"

Bibir Aya mengerucut. "Ih Rayya jangan gitu. Gua kan takut,"

"Hahaha lucu ya kalo misalnya lo diomelin sama mertua gara-gara hal kecil. Chemistry mertua dan menantunya dapet,"

"Nggak lucu tau!"

Tawa Rayya di sebrang sana semakin pecah. "Ah kutil sa ae lu gercepnya. Udah punya laki aja lu,"

Disappointed.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang