61. END

16.2K 672 49
                                    

'Memaafkan orang yang bersalah itu bukan sebuah kebodohan, tapi sebuah keindahan yang akan kamu dapatkan kedepannya,'

Athaya.M.K

***

DENGERIN PLAYLISTNYA JUGA YU!
HAPPY READING!

"Kenapa mama bawa Aya kesini sih? Kalian belum jawab pertanyaan aku!"

Emily memutar bola matanya malas, "Makin bawel ya. Ini mama juga disuruh Haykal kali, kalo bukan menantu kesayangan mama sih, mama males banget nganter kamu,"

Aya memberenggut kesal. Mamanya pilih kasih. "Ini kamar siapa?" tanya Aya bingung. Setaunya kamar di depannya ini tidak pernah diisi. "Kamar kak Haykal disana, ma," tunjuknya ke arah samping.

"Mama tau kali! Ini mama lapor Haykal ya, kamu bawel banget,"

Aya menghela nafasnya, "Idih gak jelas. Aya pengen ketemu sama anak Aya," lirihnya. Menatap depan dengan tatapan kosong.

Kepalanya menoleh saat kursi yang didudukinya didorong. Haykal lah yang mendorong kursi rodanya, menggantikan Emily yang masih berdiri di sebelahnya, "Kak," panggilnya.

"Masuk dulu. Gua tau maksud lu."

Aya menghembuskan nafasnya kasar.

Emily membantu membuka pintu kamar. Hingga kini terpampang lah dengan jelas ruangan yang bernuansa biru dan putih. Ruangan yang berdesign seperti kamar tidur...anak kecil.

Aroma bayi menyeruak masuk ke dalam indera penciuman Aya. Sejak tadi jemarinya saling menaut satu sama lain. Gugup, itulah perasaannya sekarang.

Mereka sekarang sudah benar-benar berada di kamar tidur ini. Entah milik siapa, Aya pun tak tau.

Di ruangan ini sekarang hanya tersisa mereka berdua. Emily sudah keluar.

"Tadi di mobil lu tanya sama gua kan?" tanya Haykal.

Aya terlihat kebingungan, "Emang aku nanya apa?"

"Lu tanya dimana anak kita." Haykal menangkup wajah Aya yang terlihat sendu. "Mau ketemu?"

"A-aku gak kuat," paraunya.

"Kenapa gak kuat?"

Aya menggelengkan kepalanya. Air matanya sudah mengalir.

"Hei, kenapa?" Haykal menghapus bulir air mata yang menetes begitu saja.

Aya memeluk tubuh Haykal yang berada di depannya. "Aku takut,"

"Takut kenapa?"

"T-takut kalo dia udah gak ada," lirihnya.

Haykal melepas pelukannya. Lalu mengecup pelan bibir gadisnya. "Gua mau kasih tau lu sesuatu."

"Bagus gak?" tanyanya menunjuk design kamar ini. Kamar yang dia design untuk jagoan kecilnya.

"Ini kamar siapa?" Aya terlihat kebingungan.

"Nevan," jawab Haykal.

Jawaban Haykal semakin membuat Aya bingung. "Nevan? Siapa? Sepupu kamu?" tanyanya.

"Nevan Delano Keandra,"

"Siapa itu?" tanya Aya bingung.

"Seseorang yang berharga dalam hidup gua." Jawab Haykal. Sudut bibirnya tertarik melihat Aya yang terlihat sedih. "Dan tentu lu juga."

Disappointed.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang