32. PELAKU

7.7K 431 4
                                    

Seorang gadis berseragam ketatnya, rambut ikal yang tergerai badai, dan make up natural di wajah cantiknya, berjalan memasuki rooftop tempat seseorang memanggilnya.

Bibir merah yang dilapisi liptint itu mengulas sebuah senyuman. Dengan segera Ia berlari ke arah seorang laki-laki yang sudah menunggunya. "HAYKAL!"

Riexa memeluk Haykal dari belakang. Menghirup aroma maskulin yang menjadi kesenangan setiap wanita di SMA GARUDA. Bahkan mereka sampai rela membeli parfum yang sama seperti Haykal. Walau sangat sulit didapat. Terutama diharga dan juga di Indonesia jarang dijual.

Haykal melepas lingkaran tangan Haykal di perutnya. Dia berbalik.

"Kok tumben sih dilepas?" tanya Riexa melingkarkan tangannya di dada.

"Gua butuh penjelasan lo yang kurung anak kelas 11 di gudang belakang sekolah." ujar Haykal to the point. Muak rasanya berbasa-basi.

Riexa mengkerutkan keningnya, "Maksud lo apa sih, Kal? Kurung anak kelas 11? Siapa?"

"Aya. Lo kurung dia bulan lalu."

Bukannya merasa takut atau apa, Riexa malah memberi tawanya yang sama sekali tak ada yang harus ditertawakan. "Aya Aya Aya. Aya lagi yang lo sebut. Siapa sih sebenarnya dia? Sepupu? Yakin cuma sepupu doang?"

"Dia siapa gua, itu bukan urusan lo." balas Haykal sarkas.

Riexa tersenyum pahit, "Gua emang bukan siapa-siapa lo. Tapi lo pasti tau perasaan gua selama ini. Gua tau lo gak cukup bodoh untuk ringkas semua perlakuan gua selama kita temenan,"

Tak ada sahutan dari lawan bicaranya. Riexa mengalihkan tatapannya ke arah jalanan yang berisi kendaraan yang berlalu lalang. Tak sanggup rasanya mengungkapkan semuanya. "Gua sayang sama lo. Gua gak suka lo deket sama cewek lain selain gua. Lo ngerti, kan?"

"Tapi emang lo harus nyakitin Aya? Kenapa?" tanya Haykal.

Riexa kembali menatap Haykal. Menatap mata yang penuh kilatan tajam. Mata yang selalu membuatnya merindukan cowok di depannya. "Gua gak suka, Kal. Apa harus gua jelasin lagi?"

"Kalo dia kenapa-napa gimana?"

"Itu yang gua mau karena dia udah berani dekat sama lo,"

"Bodoh!" Haykal mengacak rambutnya kasar. Rahangnya sudah mengeras menahan amarahnya.

Riexa menggenggam kepalan tangan Haykal, lalu menuntun rahang Haykal yang mengeras agar mereka saling tatap. "Dia emang siapa lo? Sepupu? Gua rasa dia lebih dari sepupu lo. Sepupu lo cuma kak Riana doang. Ya, kan?"

"Tau apa lo tentang keluarga gua?" tanya Haykal tajam.

"Kita udah lama temenan, Kal. Gua udah cukup tau sama keluarga lo. Bokap kita juga deket. Dan itu bikin gua tau tentang lo,"

"Lo emang deket sama keluarga gua. Lo tau semua yang ada dalam keluarga gua. Tapi, gak semua yang ada dalam hidup gua harus lo tau. Lo harus sadar. Kita bukan siapa-siapa." bisik Haykal di akhir.

Hati Riexa mencolos mendengar perkataan yang tak ingin dia dengar dari dulu. Sangat menyakitkan.

"Lo sayang sama gua, tapi cara lo salah. Kita gak ada hubungan, jadi jangan terlalu cemburu." lanjut Haykal.

Disappointed.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang