EXTRA PART -3-

16K 658 82
                                    

Ini extra partnya lumayan panjang dan terakhir👍

***
HAPPY READING!

"HELLO!!! MAMA!! ANNA PULANG!!!" teriak seorang anak gadis berumur lima belas tahun. Yang menggunakan seragam putih birunya. Hari ini adalah hari pertamanya MOS. Jadi masih menggunakan seragam lamanya.

Seorang wanita berumur tiga puluh tahunan berjalan ke arah ruang tengah. "Anak cantik mama udah pulang. Capek ya? Itu sampai gosong kulitnya,"

"Eomma!" Anna berlari memeluk mama tercintanya. "Ma, Anna tadi kepanasan pas MOS. Kulit Anna gosong," cemberutnya.

"Gakpapa kok. Abang Cello pulang sama Anna?" tanya Aya yang dijawab gelengan. "Abang dimana?"

Anna menggedikan bahunya. "Gak tau! Mungkin pacaran. Tadi katanya ada cewek. Ngomong-ngomong dugem itu apa ya, ma?"

Aya membelalakan matanya. "DUGEM!? ABANG DUGEM!? ATAU AN—,"

"Ih mama! Kan Anna nanya arti dugem itu apa. Soalnya tadi Anna denger temen abang yang ngajak du—,"

"HELLO EPELIBADI! PANGERAN GANTENG PULANG!!"

Teriakan dari depan membuat mereka menoleh. Seorang lelaki tampan dengan tampilan urak-urakannya itu. Seragam yang sudah hilang entah kemana, menyisakan kaos hitam polos dan celana abu-abunya. Jangan lupakan jaket bomber yang tersampir di bahu lebar lelaki itu.

"Hai mama sayang," Cello mengecup kedua pipi dan kening mamanya. Tanpa menyapa adiknya yang duduk di sofa.

"Abang kok gak cium Anna juga?" tanya Anna cemberut ke arah Cello yang sudah duduk di sebelahnya.

"Ogah."

"Oppa..." rengeknya.

"Oppa oppa gigi lu meletuk— AUW MAMA SAKIT!" Cello mengelus kepalanya yang dijitak begitu saja.

Aya melototkan matanya. "Adeknya kok dikatain kayak gitu!"

"Bercanda, ma," ringis Cello.

Anna hanya memperhatikan saja. Dia tidak mengerti. "Gigi meletuk itu kayak gimana ya, bang? Gigi Anna kayak bom gitu ya?"

"Iya, kayak bom. Terus entar— DUAR!"

"Aaaa!!"

Cello tertawa keras melihat adiknya yang polos itu terkejut. Menjahili Anna adalah kewajibannya. Seru? Sangat!

Sementara Aya hanya bisa geleng-geleng saja. Dari dulu sifat Cello tak pernah berubah. "Udah sana pada ganti baju dulu. Bentar lagi kita makan siang,"

"YEY! MAKAN!"

"Eitssss," Aya menarik kerah seragam Anna yang ingin berlalu ke arah ruang makan. "Ganti baju dulu." tekannya yang dijawab helaan lesu dari Anna.

"Anna males," lesunya.

"Di atas ada abang Nevan," bisik Aya membuat Anna membulatkan matanya.

"SERIUS!?"

"Iya. Sana, abang Nevan tadi pagi baru pulang," Anna dengan Nevan memang sangat akur. Berbanding terbalik dengan Cello.

Disappointed.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang