43. KANGEN

6.5K 351 3
                                    

"Aku ngidam lagi," lirih Aya diketerdiaman mereka di kamar. Aya menggigit bibirnya.

Haykal mengambil ancang-ancang ingin duduk , tapi Aya menahannya, "Mau beli apa? Gua beliin."

Aya menggelengkan kepalanya keras, "Bukan itu,"

"Terus apa?"

"Aku mau kamu tidur sambil buka baju," pintanya dengan mata berbinar.

Haykal membelalakan matanya, "Nggak." tolaknya mentah-mentah.

"Kak Haykal," rengek Aya menggoyang-goyangkan lengan Haykal.

"Apaan sih!? Nggak!"

"Ih kamu emang mau an—,"

"Yang lain aja." potong Haykal yang sudah jengah mendengar ancaman yang Aya berikan.

"Ihhh anak kamu maunya itu!" Aya semakin gencar menyuruh Haykal membuka bajunya. "Emang kamu mau anak kamu ngiler hah? Terus en—,"

"Iya-iya!" decak Haykal. Lelaki itu mulai membuka kaos putih yang menutupi tubuhnya.

Mata Aya sudah berbinar melihat ada kotak-kotak di perut suaminya ini. Satu jarinya mulai memencet lucu, "Ih gemes banget,"

Haykal menggenggam tangan Aya, membawa tangan ini agar memeluknya, "Tidur."

Aya tidak mendengarkan itu. Wanita itu malah menarik tangannya. Mulai membentuk garis abstrak di dada bidang ini.

Kegiatan Aya membuat Haykal sejak tadi menggertakan giginya. Nafasnya sejak tadi tertahan. "Aya." geramnya.

"Iya?" Aya mengadahkan kepalanya. Matanya mengerjap-ngerjap.

Ingin sekali Haykal memarahi wanita ini, tapi melihat wajah polos itu membuatnya tak bisa berkata, "Kita tidur." tekannya menarik tangan
Aya yang sangat bandel.

Aya mengangguk. Kepalanya Ia tenggelamkan di dada bidang Haykal. Menghirup aroma maskulin yang sangat memabukan. "Euhmm wangi,"

Dia tidak menyadari bahwa kegiatannya ini benar-benar mengusik Haykal.

"Adek gua udah bangun. Sialan!" umpat Haykal pelan.

***

Aya memakan es krim yang tadi dibeli oleh Haykal di kedai dekat taman ini. Ya, mereka sedang berada di taman bermain yang berada di komplek mewah ini.

Aya asik makan es krim hingga tidak menyadari bahwa Haykal sedang memperhatikkannya.

Dahinya menyerngit saat Haykal memajukan wajahnya. Mau ngapain cowok ini?

Aya menelan salivanya susah payah. Dengan otomatis Ia menutup matanya. Jantungnya sudah bergedup kencang.

"Berharap gua cium heh?" goda Haykal membersihkan sisa es krim yang berada di sudut bibir Aya.

Aya yakin pasti pipinya sudah merah padam sekarang. Dengan kesal Ia menghempaskan tangan Haykal, lalu memundurkan wajah Haykal menggunakan telapak tangannya.

Disappointed.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang