Part 10

6.4K 175 0
                                    

Author POV

1 minggu kemudian...

Ting!!!

Zidan

Selamat pagi dokter cantik. Hari ini kamu masuk lagi kan?

Me

Pagi juga Zidan, iya masuk.


Zidan

Aduh jadi ga sabar aku pengen ketemu lagi, kangen. Eh, mau aku jemput ga?

Me

Ga usah. Udah dulu ya mau siap-siap, bye.


Zidan

Sip😘

Read




Skip

Yapsss, tepat hari ini masa cuti Nadhira dan Reza telah selesai. Jadi, mereka harus kembali bekerja. Seharusnya, masa cuti itu mereka habiskan untuk honeymoon, tapi apalah daya jika mereka tak menginginkannya karena mereka tidak saling mencintai.

Sekarang, Nadhira tengah duduk di kursi makannya. Ia melihat Reza turun dari kamarnya.

"Pagi Za, sini sarapan dulu. Aku udah buatin nasi goreng" ucap Nadhira lembut.

Tetapi, Reza hanya meneguk segelas air mineral.

"Ga sudi" ketus Reza.

Setelah itu, ia langsung pergi ke kantornya.

Nadhira yang melihat hal itu, hanya menatap kepergian Reza dengan sedih. Bi Inem yang tengah menyaksikan hal itu, menghampiri Nadhira.

"Yang sabar ya nyonya" ucap bi Inem tersenyum.
"Eemmm... Iya bi makasih. Yaudah, aku pergi dulu ya bi." jawab Nadhira.


Skip

Kini, Nadhira tengah duduk di ruang kerjanya yang bertuliskan "dr. Nadhira Hardiwijaya Sp.A"
Ia tengah memeriksa pasien-pasiennya, ada yang demam, batuk, pilek, dan lain sebagainya. Ia melayani pasien-pasien kecilnya itu dengan sabar. Karena tak mudah menghadapi anak kecil yang sedang sakit. Belum lagi, mereka akan merengek saat disuntik.

Beberapa jam kemudian, waktu kerja Nadhira telah habis. Sebelum pulang ke rumah, ia ingin makan terlebih dahulu di kantin rumah sakit ini. Ia begitu lapar, karena sedari tadi tak sempat makan selama melayani pasien-pasiennya itu yang begitu ramai.

Ceklek...

Nadhira membuka pintu ruangannya.
Ia dikejutkan dengan kedatangan Zidan.

"Hai dokter cantik, eemmm... Makan bareng yuk" ajak Zidan.
"Boleh deh, yuk" jawab Nadhira.

Kemudian, mereka telah duduk di kantin rumah sakit lalu memakan makanannya. Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, tetapi mereka tak menghiraukannya.

"Dhir, gimana perasaan kamu setelah menikah dengan Reza?" tanya Zidan.
"Eemmm... Gimana ya, disatu sisi aku bahagia karena telah mempunyai pasangan yang sah. Tapi disisi lain, aku sedih karena mungkin Reza belom bisa menerima pernikahan ini" jawab Nadhira menunduk.
"Yaudah aku cuma bisa do'ain semoga kamu bahagia dan sehat terus" ucap Zidan tersenyum.
"Aamiin, makasih Zidan" balas Nadhira.


Skip

Nadhira telah sampai di rumahnya, ia langsung membersihkan tubuhnya lalu berganti dengan pakaian santainya. Setelah itu, ia duduk di sofa kamarnya sambil menonton TV.


David is calling...

Segera, Nadhira menggeser tombol hijau itu.

"Hallo Dhir"


"Iya Dav, ada apa?"


"Kamu lagi ngapain?"


"Aku lagi nonton tv aja sih, kenapa?"


"Hehe ngga, aku cuma kangen kamu aja"


"Aduh bisa aja deh kamu"

"Dhir sorry nih aku mau nanya, apa kamu udah ngelakuin itu sama Reza?"


Nadhira jelas tau, itu yang dimaksud oleh David.


"Eemmm belom Dav, aku cuma mau ngelakuin itu kalau aku dan Reza udah saling mencintai hehe"


"Syukur deh. Yaudah aku tutup dulu ya telponnya. Jangan lupa makan"


"Iya makasih, bye"


Setelah itu, telpon pun terputus.
Dan Nadhira memutuskan untuk tidur sebentar, sebelum nanti menyiapkan makan malam untuk Reza. Walaupun Nadhira tau, Reza tidak akan memakannya. Lagi lagi, ia akan terus berusaha meluluhkan hati Reza dan menjadi seorang istri yang baik untuknya.





















Jangan lupa klik "⭐" dan comment nya ya!!!

Biar author tambah semangat.

Secepatnya author up lagi.

Terimakasih

Karena Waktu Tidak Akan Pernah Kembali [Completed] [Sudah Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang