Part 27

4.2K 129 1
                                    

Author POV

~ 1 minggu kemudian

Hari ini, Reza akan kembali ke rumahnya. Mengapa ia pulang? Karena, Clarissa mengatakan bahwa dirinya mempunyai urusan mendadak yang penting sehingga perempuan tersebut harus kembali ke Aussie. Apakah itu benar? Entahlah...

Di tengah perjalanan, sebenarnya Reza merasa aneh dengan tingkah Clarissa yang mengatakan ia harus kembali ke Aussie secara tiba-tiba. Perempuan itu juga tak mau diantar ke airport oleh Reza. Tapi ya sudahlah, Reza tak ambil pusing.

Kayaknya pas sampe rumah, ngerjain Nadhira enak nih. Batin Reza dengan tersenyum smirk






~Di lain tempat

"Bi Inem, bi Siti, Dhira bantu beresin ruang tamu dulu ya" ucap Nadhira lembut.
"Eh ga usah nyonya, biar kami saja" ucap bi Inem.
"Ga apa-apa kok bi, kan lagi weekend" balas Nadhira kembali.

Beberapa saat kemudian, Nadhira telah selesai menyapu dan mengepel ruang tamu.

"Ah aku lanjut masak deh, buat makan siang" gumam Nadhira.

Sementara kedua pembantunya itu Nadhira suruh untuk mencuci dan menyetrika. Jadi, ia bagian memasak.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya, Nadhira telah selesai memasak untuk makan siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya, Nadhira telah selesai memasak untuk makan siang. Selama menunggu jam makan siang yang masih satu jam lagi, ia memutuskan untuk bersantai sambil menonton tv.

Ceklek...

Mendengar suara pintu terbuka, Nadhira pun bangkit menghampiri orang yang membuka pintu itu. Dan ternyata orangnya adalah...

"Mas Reza?" tanya Nadhira terkejut.
"Nih tolong bawain koper gue ke kamar abis itu cuci semua baju kotor gue. Dan gue mau, lo yang ngerjain tanpa dibantu. Udah gitu, beresin kamar gue" perintah Reza tegas.

Sebagai istri yang baik, Nadhira pun menuruti perintah suaminya dengan baik.

"Iya mas" ucap Nadhira lalu tersenyum.

Nadhira kembali ke lantai bawah, setelah menyimpan koper di kamar Reza lalu menaruh cucian di mesin cucinya.

"Mas aku udah masak, ayo makan siang dulu" ucap Nadhira sambil menghampiri Reza yang duduk di ruang tamu.

Reza pun mengikuti langkah Nadhira ke meja makan. Nadhira melayani Reza dengan baik. Mulai dari menyiapkan alat makannya dan menuangkan nasi serta lauk pauknya. Setelah itu, mereka berdua makan tanpa ada yang membuka suaranya.

"Enak juga nih makanan" Gumam Reza pelan.
"Hah kenapa mas, enak?" tanya Nadhira bingung.
"Ga" jawab Reza dengan mengalihkan mukanya, karena ia malu ketahuan memuji masakan Nadhira.

"Mas aku ke kamar dulu ya, mau istirahat" ucap Nadhira lembut.
"Yang nyuruh lo istirahat itu siapa, hah? Lo harus ikut gue ke kamar" ucap Reza tegas.
"Hah ngapain mas?" tanya Nadhira, takut jika Reza meminta 'hak' nya saat ini. Karena Nadhira ingin melakukan 'itu' saat ia dan suaminya saling mencintai.
"Ayo cepetan" perintah Reza tegas.

Setelah masuk ke kamar Reza, lelaki itu langsung membaringkan tubuhnya dengan posisi tengkurap. Nadhira yang bingung pun hanya berdiam diri dipinggir ranjang, ia tak tau harus melakukan apa.

"Cepet pijitin gue" akhirnya Reza membuka suaranya.
"Iya mas" jawab Nadhira.

"Yang keras dong mijatnya"
"Ah ga enak banget sih lo mijatnya"
"Pijatan lo ga kerasa, ga enak"
"Suruh mijat aja ga bener, dasar istri yang ga becus lo. Gimana sih lo?"

Itulah yang Reza ucapkan dengan keras pada Nadhira, sehingga membuat perempuan itu terisak. Padahal, Nadhira telah memijat Reza dengan baik.

"Hiksss... Hiksss..." Isak Nadhira pelan.
"Arrghhh gitu aja nangis, cengeng lo"
"Udah lah, mending lo keluar aja. Muak gue liatnya" bentak Reza.
"Jangan lupa, baju gue tadi langsung setrika harus rapi. Besok mau gue pake" ucap Reza tegas.
"I..ya mas" balas Nadhira sesenggukan.

Nadhira pun keluar dari kamar itu. Lantas, ia bergegas mengambil pakaian Reza di jemuran untuk ia setrika. Satu per satu, baju Reza telah Nadhira setrika dengan rapi. Lalu, ia pun kembali ke kamar Reza menyimpan bajunya itu. Reza yang sedang duduk di meja kerjanya pun mendongakkan kepalanya saat Nadhira masuk.

"Mas ini bajunya udah aku setrika" ucap Nadhira lembut.
"Sini gue liat"
"Apa-apaa nih, rapi darimana nya hah?" ucap Reza keras.
"Tapi itu udah rapi mas" balas Nadhira.
"Gue ga mau pake, itu belom rapi. Cepet lo setrika ulang" bentak Reza.
"Tapi mas ini-"
"Ga usah banyak omong lo, gue bilang ulangi ya ulangi"

Reza mengembalikan bajunya pada Nadhira dengan cara melemparkannya ke muka Nadhira dan membuat bajunya tidak rapi lagi. Padahal baju yang telah Nadhira setrika tadi sangat rapi, tapi lelaki itu hanya ingin mengerjai Nadhira. Jahat memang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Hasil setrika Nadhira, sudah rapi padahal)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Hasil setrika Nadhira, sudah rapi padahal)

"Loh nyonya kok baju nya dibawa lagi?" tanya bi Siti saat Nadhira keluar dari kamar Reza.
"Eemmm... Ini mau aku setrika lagi bi" jawab Nadhira.
"Tapi kan tadi sudah nyonya setrika, rapi pula" ucap bi Siti.
"Kata mas Reza belum rapi bi, yaudah aku mau setrika lagi ya bi" balas Nadhira lembut.

Tuan aneh sekali, padahal bajunya sudah rapi. Gumam bi siti setelah Nadhira pergi dari hadapannya



































Jangan lupa klik "⭐" dan comment nya ya!!!

Biar author tambah semangat.

Secepatnya author up lagi.

Terimakasih

Karena Waktu Tidak Akan Pernah Kembali [Completed] [Sudah Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang