Part 29

4.3K 124 11
                                    

Author POV

Tin... Tin... Tin...

Terlihat seorang satpam membuka pagar utama mansion itu.

"Selamat siang tuan"
"Eh non Dhira, siang non"

Sapa Pak Diman, saat mobil tuan dan anak tuannya memasuki mansion itu. Doni dan Nadhira membalas sapaan satpamnya dengan mengucapkan terimakasih sambil tersenyum.

"Assalamu'alaikum bunda" teriak Nadhira sambil berlari menghampiri Amelia yang sedang menyiapkan makan siangnya dengan dibantu oleh pembantunya.
"Ya ampun sayang, jangan lari-lari dong nanti kamu jatuh" ucap Amelia perhatian.

Kedua wanita itu berpelukan. Menyalurkan kerinduaan yang teramat besar antara seorang ibu dengan anaknya.

"Ekhemmm... Ayah ga diajak nih" instrupsi Doni dengan wajah cemberut yang dibuatnya.
"Eh ayah, sini ayah" dan akhirnya mereka bertiga pun berpelukan.

Setelah itu, mereka makan siang bersama.

"Sayang... Kamu baik-baik aja kan nak? Gimana rumah tangga kalian?" tanya Amelia saat mereka duduk Di ruang keluarga.
"Eemmm... Iya bunda, Dhira baik-baik aja kok. Mas Reza juga baik" jawab Nadhira tersenyum.
"Alhamdulillah kalau begitu. Semoga kalian cepat dikaruniai momongan ya" ucap Amelia.
"I..ya bunda Aamiin" balas Nadhira tersenyum.

Sebenarnya, Doni yang mendengar percakapan antara anak dan istrinya itu membuatnya ingin sekali ia membongkar kejahatan Reza pada istrinya, dan ia juga kecewa pada Nadhira yang telah berbohong agar bundanya menganggap rumah tangga anaknya baik-baik saja. Tapi Doni tahan itu semua, karena ia ingat akan rencana David.

"Putri ayah, kalau kamu ada apa-apa bilang ya nak sama ayah dan bunda, kami siap membantu. Jangan pendam masalah sendirian ya sayang" nasihat Doni pada Nadhira.
"Iya sayang, benar itu kata ayah" timpal bundanya.
"Iya ayah bunda, makasih ya. Nadhira sayang banget sama kalian" ucap Nadhira sambil memeluk kedua orang tuanya.

Nadhira melihat jam tangan di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 16.58 WIB. Ia harus segera kembali ke rumahnya untuk menyiapkan makan malam.

"Ayah bunda, Dhira pulang dulu ya udah sore. Dhira harus siapin makan malam buat Reza" ucap Nadhira.
"Hmmm... Iya deh" ucap Amelia sedikit kecewa, sebenarnya ia masih rindu pada putri kesayangannya itu tapi apalah daya sekarang Nadhira sudah mempunyai suami yang harus ia layani.
"Eh iya, kamu mending bawa makanan dari sini aja biar kamu ga capek masak. Makanannya masih baru kok, tinggal diangetin" saran Amelia.
"Ok deh bun, Dhira mau" balas Nadhira menyetujui.
"Sayang, ingat kata ayah sama bunda kalau kamu ada apa-apa, kasih tau kami ya nak" ucap Doni.
"Iya ayah" ucap Nadhira.
"Yaudah, Dhira pamit dulu ya ayah bunda. Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam nak" ucap Doni dan Amelia.

Di satu sisi kamu beruntung Reza karena mendapatkan anak saya yang begitu baik padamu, tapi di satu sisi kamu bodoh karena telah menyia-nyiakan anak saya yang mencintaimu dengan tulus. Batin Doni

"Yaudah yuk, kita masuk" ucap Amelia
"Iya sayang" balas Doni sambil mencium kening istrinya.



~Di belahan bumi lain

"Eengghhh" gumam seorang lelaki yang baru saja bangun dari tidurnya.
"Baby... Baby..." panggil lelaki itu mencari kekasihnya.

Mike, ya nama lelaki itu. Kini ia mengitari mansionnya mencari Clarissa yang tidak berada disisinya saat ia bangun tidur. Ia berjalan ke halaman belakang yang terdapat kolam renang.

"Baby..." ucap Mike saat menemukan Clarissa yang tengah berada di pinggir kolam renang mansionnya.
"Apa sayang?" tanya Clarissa menoleh.

"Apa sayang?" tanya Clarissa menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ka..mu mau menggoda aku lagi hm?" tanya Mike sambil menelan ludahnya kasar.
"Apa sih kamu, mesum banget" balas Clarissa terkekeh.
"Baby, kamu makin sexy. Aduhhh aku jadi 'tegang' lagi nih" ucap Mike menghampiri Clarissa lalu menggendong wanita itu ala bridal style dan membawanya ke kasur.
"Kamu harus tanggungjawab baby" ucap Mike setelah menjatuhkan tubuhnya diatas Clarissa dengan menopang pada lengannya.

"Baby kamu ga kedinginan berenang pagi pake baju kayak gitu? Anak kita ga apa-apa kan?" tanya Mike di sela-sela ciuman panas mereka dengan nada khawatir.
"Tadi itu keinginan anak kita sayang. Aku dan anak kita baik-baik aja kok" jawab Clarissa dengan nada sensual.

Kemudian terjadilah kegiatan panas diantara mereka.



~Di kediaman Nadhira

Tin... Tin... Tin...

Nadhira memencet klakson mobilnya agar satpam rumahnya membuka gerbang. Kemudian, Pak Anton keluar membukakan gerbang.

"Eh nyonya sudah pulang. Maaf nyonya saya lama bukanya" ucap Pak Anton.
"Iya ga apa-apa kok Pak. Mas Reza ada kan pak?" tanya Nadhira.
"Iya nyonya, tuan ada di dalam" jawab Pak Agus.
"Yaudah saya masuk dulu ya. Mari Pak Anton, Pak Agus" ucap Nadhira pada kedua satpamnya.

Setelah masuk ke dalam rumahnya, Nadhira segera membersihkan tubuhnya lalu menghangatkan masakan bundanya. Kemudian, ia berjalan ke kamar Reza berniat untuk mengajaknya makan malam.

Ceklek...

Nadhira memencet saklar di kamar itu agar lampunya menyala. Dan terlihat lah, Reza sedang tidur dengan posisi tengkurap.

Glekkk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Glekkk...

Nadhira menelan salivanya sendiri melihat posisi Reza yang seperti itu.

"Lagi tidur aja kamu tetap tampan mas" gumam Nadhira pelan.

Nadhira perlahan menghampiri Reza lalu mengelus rambutnya. Beruntung lelaki tak terusik. Sebenarnya Nadhira ragu untuk membangunkannya, ia takut mengganggu tidur nyenyak suaminya. Tapi karena sekarang waktunya makan malam, akhirnya ia memberanikan diri untuk mengguncangkan pundak suaminya perlahan.

"Mas bangun yuk... Mas" ucap Nadhira lembut.
"Eengghhh" perlahan Reza membuka matanya.
"Apa sih?" bentak Reza pada Nadhira.
"Eemmm... Itu aku mau nga..jak kamu makan ma..lam, udah aku siapin" ucap Nadhira gugup.
"Ya ya ya, sana lo keluar. Gue mau mandi dulu" ucap Reza malas

Akhirnya Nadhira keluar dari kamar Reza. Lalu ia berjalan ke meja makan sambil menyiapkan alat makan untuk suaminya.

Beberapa saat kemudian, Reza telah duduk di kursi makan itu. Dan Nadhira segera menuangkan nasi serta lauk pauknya dan minum untuk Reza.

"Ini mas, silahkan" ucap Nadhira lembut.

Keduanya, menikmati makan malam itu dengan keadaan hening. Setelah selesai, Reza langsung beranjak ke kamarnya meninggalkan Nadhira tanpa sepatah kata pun. Nadhira yang sudah terbiasa diperlakukan seperti itu, hanya memandang suaminya dengan tatapan sendu.

Sampai kapan mas kamu seperti ini? Apa suatu saat kamu bisa cinta sama aku? Apa suatu saat aku masih tahan sama sikap kamu?. Batin Nadhira































Jangan lupa klik "⭐" dan comment nya ya!!!

Biar author tambah semangat.

Secepatnya author up lagi.

Terimakasih

Karena Waktu Tidak Akan Pernah Kembali [Completed] [Sudah Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang