Part 31

4.6K 126 3
                                    

Author POV

Sore harinya sekitar jam 5, Nadhira terbangun dari tidurnya karena mendengar bunyi telepon masuk dari handphonenya.

Drttt... Drttt... Drttt

Iya hallo?


Selamat sore tuan putri, lagi apa?


Da..vid?


Iya sayang, ini aku. Kamu baru bangun tidur ya?


Hehe iya...


Nanti malam jalan yuk, kita ke caffe sahabat kamu aja. Gimana?


Ok ok, aku mau. Aku juga kangen sama Dinda.


Sama aku ga kangen hm?


Ishh apa sih. Yaudah aku siap-siap dulu ya, bye...


Tuttt...

Kemudian Nadhira segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai, Nadhira berjalan ke walk in closet untuk memakai dress. Lalu ia sedikit memoleskan make up pada wajahnya agar terlihat fresh.

Akhirnya Nadhira keluar dari kamarnya, lalu ia beranjak ke dapur menyiapkan makan Reza untuk nanti malam. Karena ia akan keluar, jadi Nadhira menyiapkannya dari sekarang.

"Eh nyonya mau kemana toh?" tanya bi Siti.
"Saya mau ke caffe Dinda bi sama David" jawab Nadhira.
"Oalah gitu. Eh tapi ini nyonya kenapa ke dapur kan sayang dandanannya" timpal bi Inem.
"Ini saya mau siapin makan malam buat Reza. Saya juga kan ga boleh lupa sama kewajiban sebagai istri" ucap Nadhira lembut.
"Ya ampun nyonya, mulia sekali" ucap bi Siti.
"Mari nyonya, kami bantu" ucap bi Inem.
"Eh iya bi makasih" balas Nadhira tersenyum.

Beberapa saat kemudian, mereka telah selesai memasak.

"Bi, saya ke kamar Reza dulu ya. Mau pamit. Bi Inem sama bi Siti jangan lupa makan ya" ucap Nadhira.
"Baik nya" jawab keduanya.

Tok... Tok... Tok...

"Mas Reza, aku masuk ya"

Ceklek...

Terlihat Reza sedang membaca sebuah buku di pojok kamarnya. Perlahan, Nadhira menghampiri suaminya.

"Eemmm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eemmm... Mas aku izin keluar dulu ya. Mau ke caffe Dinda sama David. Boleh?" tanya Nadhira hati-hati.

Reza hanya menjawab dengan menganggukkan kepalanya.

"Yaudah, makasih mas. Oh iya, buat makan malam udah aku siapin ya. Kalau mau dihangatkan lagi, minta tolong bibi aja. Aku pergi dulu ya, Assalamu'alaikum" ucap Nadhira lalu meraih telapak tangan Reza untuk ia cium, sebagai tanda hormat pada suaminya.

Karena Waktu Tidak Akan Pernah Kembali [Completed] [Sudah Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang