Part 37

4K 119 1
                                    

"Kalau begitu, ceraikan lah Nadhira. Saya tidak ingin putri kesayangan saya tersiksa lebih lama" timpal Doni kembali.
"Tapi yah, saya-"

~~~~~~~~~~~~

"Tapi yah, saya tidak akan menceraikan Nadhira. Karena saya akan berusaha mencintai dia, saya juga akan belajar melupakan mantan saya itu. Saya mohon yah, jangan pisahkan kami" ucap Reza dengan nada memelasnya.

Gue ga mau ceraiin lo sekarang, karena gue mau siksa lo lebih lama lagi Dhira, lagian perjanjian itu belum habis waktunya. Pokoknya, gue mau buat lo menderita wahai istriku yang malang hahaha... Batin Reza dengan tersenyum smirk.

"Saya tidak percaya dengan janji kamu" ucap Doni meremehkan.
"Saya mohon yah, saya akan berusaha mencintai Nadhira" janji Reza.
"Hmmm... Baiklah, saya kasih kamu kesempatan untuk bersama Nadhira. Tapi, kalau kamu menyianyiakan kesempatan ini dan kembali menyakiti Nadhira, detik itu juga saya akan menghilangkan Nadhira dari hidup kamu, sehingga kamu tidak bisa menemuinya lagi" ucap Doni tegas.
"Terimakasih ayah. Yaudah, Reza mau ajak Nadhira pulang dulu ya" pamit Reza dengan tersenyum.









~ Di kamar Amelia

"Sayang gimana, kamu suka kan sama baju-bajunya? Walaupun ini baju bekas bunda, tapi ini masih bagus kok, jarang bunda pake soalnya. Dan baju-baju ini juga cocok buat kamu" ucap Amelia.
"Iya bunda, bagus. Aku juga seneng banget dapet baju-baju ini dari bunda, lumayan buat aku kerja dan di rumah. Makasih ya bunda" ucap Nadhira sambil memeluk bundanya.
"Yaudah, Dhira pulang dulu ya bunda, udah sore" pamit Nadhira pada bundanya.

Kini, Nadhira dan Amelia sedang berjalan ke ruang keluarga yang disana terdapat Reza dan Doni sedang duduk santai.

"Mas, aku udah selesai. Pulang yuk" ucap Nadhira lembut pada Reza.
"Eh, yaudah yuk sayang" balas Reza sambil memeluk pinggang Nadhira.
"Ayah bunda, kami pamit dulu ya. Makasih ya, maaf ngerepotin" ucap Reza.
"Iya sayang, ga ngerepotin kok. Malah bunda sama ayah seneng kalau kalian kesini, jangan lupa ya bikinin cucu buat kami" ucap Amelia.
"Eemmm... Siap bunda" kata Reza.
"I..ya bunda" ucap Nadhira gugup.
"Reza, ayah titip Nadhira ya. Kamu harus jagain putri kesayangan ayah" ucap Reza sambil menepuk pundak Reza.
"Iya ayah, Reza pasti jagain istri Reza kok" balas Reza lalu tersenyum.

Deg...

Apa tadi katanya? Istri? Ya ampun mas, andai saja ucapan dan perlakuan kamu ke aku di depan orang tuaku itu asli, aku seneng banget. Batin Nadhira



Skip

Reza dan Nadhira telah sampai di halaman rumah nya, begitu memasuki pintu rumahnya, Reza langsung menyeret Nadhira ke kamarnya dengan kasar.

"Mas... Mas lepasin mas sakit, kamu kenapa nyeret aku kayak gini hiksss" ucap Nadhira merintih kesakitan.
"Diem lo" bentak Reza.

Brakkk...

Reza membuka pintu kamarnya dengan kasar lalu menutupnya kembali, sekarang ia terlihat begitu menyeramkan.

Plakkk...

"Aawww... Sakit mas, kamu kenapa nampar aku hiksss... Aku salah apa hiksss..." ucap Nadhira sambil memegangi pipinya yang memerah akibat tamparan Reza itu.
"Maksud lo apa hah? Ngadu-ngadu gitu ke ayah lo? Lo mau jelekin gue hah?" tanya Reza dengan nada membentak.
"Nga..du apa mas? Aku ga pa..ham dan aku ga per..nah jelekin ka..mu di depan orang tua..ku" ucap Nadhira terisak.
"Ga usah pura-pura bego lo anj*ng, lo itu udah jelekin gue ke ayah lo. Pas gue diajak ke taman, ayah lo tau kalau gue balikan sama mantan gue dan selalu nyakitin lo. Ayah lo juga punya bukti-buktinya" ucap Reza emosi lalu mendorong Nadhira dengan kasar hingga ia terduduk di lantai kamar Reza.
"Ta..pi sumpah mas, aku ga per..nah ngaduin ka..mu ke orang tua..ku" bantah Nadhira dengan terisak.
"Terus kalau bukan lo siapa lagi hah?? Selama gue mesra-mesraan sama Clarissa dan gue siksa lo, cuma ada lo disitu. Jadi ga mungkin orang lain yang ngaduin. Mau bantah apalagi lo hah??? Dasar bitch cuihhh..." bentak Reza.

"Bangun lo" Reza membangunkan Nadhira yang terduduk di lantai dengan menjambak rambut Nadhira kasar.
"Aawww... Aawww... Sakit mas, jangan jambak rambut aku hiksss..." ucap Nadhira merintih kesakitan.
"Sini lo, ikut gue" Reza menarik tangan Nadhira kasar.

Beruntung, pembantu yang ada di rumah itu tidak melihatnya. Karena bi Inem dan bi Siti sedang sibuk memasak dan mencuci pakaian. Jadi, Nadhira tidak takut akan dilaporkan pada orang tuanya tentang perlakuan Reza ini. Ia tak mau, membuat orang tuanya bersedih.

Brakkk...

Reza membuka pintu kamar Nadhira dengan kasar, lalu ia mendorong Nadhira hingga terbaring di ranjangnya.

"Diem lo disini, gue bakal kunciin lo malam ini sampe besok pagi. Itu hukuman buat tukang ngadu kayak lo bitch" ucap Reza dengan kasar.
"Ta..pi mas sum..pah aku ga pernah nga..duin tentang ka..mu ke orang tua..ku hiksss..." Nadhira masih terisak.
"Bodo amat, gue ga peduli. Yang jelas, selamat menikmati hukuman ini" ucap Reza tersenyum smirk lalu ia hanya melihat Nadhira yang menangis dengan gaya angkuhnya.

Setelah itu, Reza keluar dari kamar Nadhira dan menguncinya dari luar. Meninggalkan Nadhira yang masih menangis karenanya. Ia pun memasukkan kunci kamar Nadhira ke dalam saku celananya. Tak lupa, ia juga mengambil kunci mobil Nadhira. Takutnya, Nadhira berhasil keluar dari kamarnya lalu kabur.

"Lebih baik, gue ke apartment Clarissa aja deh sambil 'nengok' anak gue" gumam Reza.

Reza mengetikkan pesan pada Clarissa, bahwa ia sedang di perjalanan menuju apartmentnya. Setelah itu, ia kembali meletakkan handphonenya di dashboard mobilnya.

Reza mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh, karena ia tak sabar ingin bertemu dengan kekasihnya. Reza begitu merindukan Clarissa. Di tengah perjalanan, handphone yang ada di dashboard mobilnya terjatuh ke bawah kaki Reza karena mobilnya melewati jalanan yang sedikit berlubang, sehingga ia harus mengambil handphone itu dan ia tidak memperhatikan jalanan.

Brakkk...

"Aaaaaa..." teriak Reza dengan membanting stir mobil ke arah kiri setelah ia berhasil mengambil handphonenya.








Suara apa itu???

Apa yang terjadi dengan Reza???

Akankah Nadhira mengetahui hal ini???












Jangan lupa klik "⭐" dan comment nya ya!!!

Biar author tambah semangat.

Secepatnya author up lagi.

Terimakasih

Karena Waktu Tidak Akan Pernah Kembali [Completed] [Sudah Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang