Part 69

6.1K 154 18
                                    

Pada mau extra part ga??

Beberapa part lagi mau tamat nih:(

Happy reading 💖
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Author POV

Beberapa bulan kemudian...

Usia kandungan Nadhira sudah menginjak 8 bulan lebih. Reza juga semakin protective serta possessive terhadap Nadhira dan kandungannya. Selama itu pula, Reza selalu menemani dan memperlakukan Nadhira dengan sangat baik dan penuh perhatian. Semua yang Nadhira inginkan atau biasa disebut dengan ngidam, pasti Reza kabulkan walaupun terkadang permintaan istrinya itu aneh-aneh dan ngidamnya disaat jam-jam tertentu seperti tengah malam yang meninginkan bubur ayam. Ada yang membuat Reza paling kesal dan tak terima dengan ngidam Nadhira, yaitu ketika istrinya berkata bahwa dia ingin dipeluk lalu dicium kening nya oleh dokter Zidan lalu ingin makan siang dengan Zidan yang menyuapinya. Tentu saja hal itu membuat Reza cemburu, karena dia tak rela jika Nadhira dekat dengan lelaki lain selain dirinya dan orang tuanya. Namun, saat itu Reza harus mengalah karena bagaiamana pun juga itu keinginan dari anak yang dikandung oleh Nadhira.

Karena hari ini adalah hari minggu, jadinya dirinya bisa bermesraan terus bersama Nadhira di dalam kamar sambil menonton film.

"Sayang..." rengek Reza manja yang kini tengah tiduran dengan kepalanya di atas paha Nadhira.
"Apa mas?" tanya Nadhira tanpa mengalihkan pandangannya dari film itu.
"Mau itu" jawab Reza menjelaskan.
"Itu apa?" tanya Nadhira pura-pura bingung karena sebenarnya ia tau itu yang dimaksud oleh Reza.
"Ck... Kamu mah ga peka" ucap Reza kesal.
"Ya itu apa dong mas? Kamu aja ga jelas ngomongnya, aku kan ga paham" balas Nadhira.
"Itu loh yang, ngelakuin itu. Kan kata dokter, ngelakuin itu malah bagus biar persalinan kamu lancar" ucap Reza.
"Enak buat kamu itu mah. Aku ga mau ah, soalnya kamu ga pernah cukup sekali ngelakuinnya. Lagian ini masih pagi loh mas" ucap Nadhira menolak.
"Dosa loh yang nolak suami. Mau ya, please. Kali ini beneran sekali deh ngelakuinnya" balas Reza memohon.
"Tapi ada syaratnya" ucap Nadhira tersenyum.
"Apa yang apa?? Aku turuti pokoknya, yang penting aku bisa ngelakuin itu sama kamu" tanya Reza antusias.
"Aku mau kita jalan-jalan sore ini. Ke mall aja sekalian beli perlengkapan baby yang masih kurang" jawab Nadhira menjelaskan.
"Ok, itu gampang. Aku turuti" balas Reza menyetujui.
"Janji-... Mpphhhh..." ucap Nadhira terpotong karena Reza langsung melumat bibirnya dengan rakus.

Tangan Reza pun tidak menganggur, karena tangannya terus menyentuh daerah sensitif Nadhira seperti payudara dan di sekitar alat kelaminnya. Selanjutnya hanya mereka dan Tuhan yang tau apa yang terjadi di kamar itu.






~ Di lain tempat

"Kamu yakin kalau Reza itu beneran berubah?" tanya seorang lelaki pada wanita di depannya.
"Hmmm... Yakin ga yakin sih, cuma ya mau gimana lagi. Diliat dari bukti-bukti itu sih kayaknya Reza beneran berubah deh" jawab wanita itu.
"Hufttt... Iya sih kayaknya. Yaudah, tapi kita harus tetap awasi Nadhira dan Reza ya. Aku ga mau sahabat kita itu disakiti lagi sama Reza" ucap lelaki itu pasrah.
"Iya Dav, aku pasti jagain Nadhira kok" balas wanita itu tersenyum.
"Yaudah, kita pulang sekarang yuk Din" ajak lelaki itu.
"Yuk" ucap wanita itu menyetujui.
"Eh bentar deh, kamu jangan panggil aku pakai nama dong. Panggil aku 'yang' dong, kita kan udah pacaran" ucap lelaki itu tak terima.
"Lah, kamu juga tadi malah balas aku panggil pakai nama aja tuh" balas wanita itu.
"Hehe iya, aku lupa. Maaf ya sayang, yaudah mulai sekarang kita harus selalu manggil 'yang' ok??" ajak lelaki itu.
"Iya sayangku" ucap wanita itu tersenyum lalu mereka masuk ke dalam mobil.

Karena Waktu Tidak Akan Pernah Kembali [Completed] [Sudah Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang