Part 43

5.5K 158 19
                                    

Please kalian harus vote, biar author semangat juga up nya!!!😂 Happy reading all😘
~~~~~~~~~~~~

Author POV

"Arrgghhh... Kemana sih tu orang?" gumam Reza kesal.
"Dhira... Dhira... Sini kamu" panggil Reza dengan teriak sekali lagi.

Bukannya Nadhira yang muncul dihadapan Reza, malah bi Inem yang menghampiri tuannya dengan berlari panik.

"Ya ampun, tuan kenapa toh teriak-teriak? Maaf tuan, ada apa?" tanya bi Inem hati-hati.
"Nadhira kemana bi?" Reza berbalik tanya.
"Anu... Eeemmm... Nyonya Nadhira su..dah pergi da..ri rumah ini, tuan" jawab bi Inem gugup.
"Pergi kemana? Oh, jalan-jalan sama temannya ya bi?" tanya Reza menebak.
"Aduh tuan, maksud saya bukan pergi yang begitu. Tapi, nyonya Nadhira pergi dari rumah ini membawa seluruh barang-barang miliknya" ucap bi Inem menjelaskan.
"Apa??? Tapi kenapa bi???" tanya Reza kaget.
"Maaf untuk alasannya saya tidak berhak memberi tahunya kepada tuan, karena nyonya Nadhira yang melarang saya berbicara akan hal itu. Nyonya hanya berpesan, agar saya dan yang lainnya tetap memperlakukan tuan dan non Clarissa dengan baik. Maaf tuan, saya harus kembali ke dapur. Permisi" ucap bi Inem lalu pergi dari hadapan Reza.

"Arrgghhh... Fuck... Maksudnya dia apa sih, sok-sokan pergi dari sini hah?" tanya Reza pada dirinya sendiri.
"Hmmm... Tapi ga apa-apa deh, bagus malah kalau dia ga ada disini. Jadi, hidup gue bakal tenang dan bahagia. Dan rencana gue buat nikah sama Clarissa bakal semakin cepat terwujud. Hahaha..." Reza tertawa puas.

"Mending gue tidur dulu deh, biar ntar malam ke apartment Clarissa nya fresh. Bye bye Dhir, jangan kembali lagi pokoknya. Gue seneng lo pergi hahaha" gumam Reza puas.






~ Di lain tempat

Ting nong... Ting nong... Ting nong...

Bel berbunyi di apartment Nadhira.

"Ya... Sebentar" jawab Nadhira dari dalam kamarnya.

Ceklek...

"Dhiraaa... Gue kangen banget sama lo" ucap Dinda heboh sambil memeluk Nadhira erat.
"Ya ampun Din, sesek nih gue ga bisa nafas. Kebiasaan deh meluknya kenceng banget" Nadhira pura-pura mendengus sebal.
"Hehe... Ya maaf, abisnya gue kangen banget sih sama lo" ucap Dinda cengengesan.
"Yaudah yuk masuk" ajak Nadhira.
"Terimakasih bi" balas Dinda menggoda, seolah dia adalah majikannya dan Nadhira adalah pembantunya.
"Sabar, untung sahabat" Nadhira terkekeh sambil mengelus dadanya.
"Eh busettt bentar deh, ini lo mau ngapain bawa koper segala?" tanya Nadhira setelah melihat barang bawaan Dinda.
"Gue mau nginep disini lah, nemenin sahabat tercinta ku. Oh iya, nih gue bawain lo makanan sama bahan-bahan masakan" jawab Dinda santai.
"Aduhhh... Baik banget sih lo Din" ucap Nadhira terkekeh.
"Yaudah koper lo taro di kamar gue aja ya masukin situ. Gue mau siapin makan dulu nih buat kita" ucap Nadhira kembali.
"Ok" balas Dinda lalu masuk ke kamar Nadhira.






~ Di kediaman Reza

"Aaahhh... Seger banget gue udah mandi" gumam Reza.
"Eemmm... Gue langsung ke apartment Clarissa aja deh, ga usah ngabarin dulu biar suprise sekalian gue mau ngasih bunga sebagai tanda terimakasih gue karena Clarissa udah bantu nyariin darah buat gue dan ngasih tau kalau gue dan dia bisa nikah secepatnya karena Nadhira udah pergi" ucap Reza pada dirinya sendiri.

Beberapa saat kemudian, Reza telah siap keluar dengan memakai kemeja hijau lumut dan celana putih, disertai kacamata hitam yang membuat penampilannya semakin keren.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karena Waktu Tidak Akan Pernah Kembali [Completed] [Sudah Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang