Part 60

6.4K 159 62
                                    

Teman-teman, terimakasih ya sudah mau baca dan votement nya. Kritik & saran dari kalian, author terima kok. Maaf ya, kalau kalian ga suka sama cerita ini. Mungkin karena cerita ini belom tamat, kalian ngerasa cerita ini ga jelas atau jelek. Author emang sengaja buat cerita yang ga lurus-lurus aja. In Syaa Allah, semoga kalian bisa paham pas baca sampai extra part, gimana maksudnya cerita ini. Do'ain ya semoga revisi nya cepat dan lancar.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ok lanjut, happy reading.💖

Author POV

Sinar mentari pagi masuk menembus ke jendela kaca sebuah kamar yang di dalamnya terdapat sepasang manusia tengah terlelap tidur dengan posisi berpelukan.

"Eengghhh..." gumam Nadhira yang menggeliatkan tubuhnya.

Merasa tubuhnya sulit digerakkan karena ada sesuatu yang berat menimpa perut dan kakinya, Nadhira pun menolehkan wajahnya ke belakang dan alangkah terkejutnya ia saat melihat siapa orang yang ada di belakangnya itu. Ditambah lagi keadaan mereka berdua sama-sama naked.

"Mas Reza... Hiksss... Bangun kamu bangun" ucap Nadhira yang menangis sambil memukuli bahu Reza.
"Hmmm... Bentar yang, lima menit lagi. Aku masih ngantuk" balas Reza dengan mata yang masih terpejam.
"Mas bangun ih hiksss... hiksss... Kamu jahat" ucap Nadhira yang masih menangis.

Akhirnya, Reza membuka matanya lalu terduduk di atas kasurnya.

"Kenapa sayang?" tanya Reza selembut mungkin.
"Ke..napa kamu nge..lakuin itu ke aku? Hiksss..." bukannya menjawab, Nadhira malah bertanya pada Reza.
"Loh emang kenapa? Kita kan masih suami istri. Lagi pula itu hak aku" jawab Reza santai.
"Ga boleh, harusnya kamu ga boleh ngelakuin itu sama aku. Kita ini lagi proses cerai mas. Sekarang, aku jadi makin benci dan kecewa sama kamu" ucap Nadhira ketus.
"Maafin aku yang, aku terpaksa ngelakuin itu karena itu satu-satunya cara supaya aku ga kehilangan kamu lagi dan kamu kembali menjadi milikku seutuhnya. Aku cinta kamu yang. Maaf atas segala kesalahan ku yang dulu, sekarang aku mau berubah yang kalau aku beneran serius mau memperbaiki rumah tangga kita" balas Reza sambil menatap mata Nadhira.
"Saya tidak peduli dengan kata-kata anda barusan. Yang jelas, saya makin benci anda dan saya akan tetap cerai dari anda" ucap Nadhira tegas.

Setelah itu, Nadhira memunguti bajunya yang berserakan di lantai lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Sedangkan Reza, mengacak rambutnya frustasi dengan terduduk di atas kasurnya.

"Aarrrghhh..." teriak Reza kesal.

Beberapa saat kemudian...

Ceklek...

Nadhira keluar dari kamar mandi itu menggunakan pakaian yang semalam ia gunakan. Walaupun kotor, Nadhira tetap memakainya karena hanya pakaian itu yang ia bawa ke dalam kamar mandi. Memang, pakaiannya ada di kamarnya tapi ia tak mau keluar dengan memakai handuk saja untuk ke kamar sebelah.

Nadhira langsung berjalan ke arah pintu kamar, tanpa memperdulikan keberadaan Reza.

"Sayang tunggu..." ucap Reza yang buru-buru memakai celana tidurnya untuk mencegah Nadhira keluar dari kamar ini.

Namun, Nadhira tak mendengarkan ucapan Reza itu. Ia terus saja keluar dari kamar itu.

"Please yang maafin aku. Aku benar-benar minta maaf. Aku terpaksa ngelakuin itu, karena aku ingin kita tetap bersama. Dan dengan kejadian semalam, aku berharap kalau kamu hamil anakku lagi, sekaligus aku mau menebus kesalahanku pada kamu dan anak kita yang telah meninggal itu yang. Aku mohon jangan tinggalin aku lagi" ucap Reza sambil berlutut dan menggenggam erat tangan Nadhira di depan pintu utama rumahnya.
"Kata-kata maaf dari kamu udah basi za, aku udah muak dengernya. Kamu terlalu banyak bikin aku sakit hati dan kecewa. Dan tolong, jangan lagi kamu muncul dihadapan aku kecuali nanti pas sidang perceraian kita dan aku harap itu akan menjadi pertemuan terakhir kita. Aku tegaskan sekali lagi ya kalau AKU BENCI SAMA KAMU DAN AKU AKAN NGELANJUTIN PROSES PERCERAIAN INI" balas Nadhira tegas lalu ia segera keluar dari rumah itu.

Karena Waktu Tidak Akan Pernah Kembali [Completed] [Sudah Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang