Part 38

4.1K 117 16
                                    

Brakkk...

"Aaaaaa..." teriak Reza dengan membanting stir mobil ke arah kiri setelah ia berhasil mengambil handphonenya.

~~~~~~~~~~~~

Tiba-tiba dari arah berlawanan, ada sebuah truk yang menabrak mobil Reza hingga terpental ke pembatas jalan. Kondisi mobil Reza cukup hancur, orang-orang yang ada di sekitar situ langsung mengerumuni mobil Reza dan membantu Reza yang tengah pingsan untuk keluar dari mobilnya. Sedangkan, truk yang menabrak mobil Reza sudah kabur entah kemana.

Orang-orang yang membantu Reza tadi segera membawanya ke rumah sakit terdekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang-orang yang membantu Reza tadi segera membawanya ke rumah sakit terdekat. Kebetulan, rumah sakit terdekatnya itu adalah rumah sakit Citra Medika.


~ Di rumah sakit Citra Medika

Tok... Tok... Tok...

"Masuk" ucap seorang dokter dari dalam ruangannya.

Dan masuklah seorang suster ke dalam ruangan dokter itu.

"Permisi dokter Zidan, di UGD ada korban tabrak lari yang cukup kritis dan harus segera ditangani oleh dokter" ucap suster itu.

Ya, dokter yang ada di ruangan itu adalah dokter Zidan. Dokter yang menyukai Nadhira. Dan kebetulan, dirinya tengah berjaga malam ini. Seharusnya dokter Rizal, tapi dirinya tidak bisa masuk karena ada halangan. Jadi digantikan oleh dokter Zidan.

"Baiklah, saya kesana sekarang. Tolong siapkan peralatannya" ucap Zidan.
"Baik dok" ucap suster itu tersenyum lalu pamit keluar dari ruangan dokter Zidan.

Ceklek...

Dokter Zidan memasuki UGD, ia menghampiri pasien yang sedang terbaring lemah di brankar UGD itu.

"Loh Reza?? Astaga" ucap Zidan terkejut setelah melihat muka pasien yang katanya korban tabrak lari.
"Dokter kenal dengan pasien ini?" tanya seorang suster yang ada di ruang UGD itu.
"Iya sus, ini suaminya teman saya" jawab Zidan.

Kini, Zidan tengah membersihkan luka-luka yang terdapat di sekujur tubuh Reza terlebih dahulu sebelum ia membalutkannya dengan perban. Lalu ia menyuntikkan caifan infus ke tangan kiri Reza.

"Suster, pasien ini kekurangan darah. Apakah masih ada stok darah dengan golongan AB+ disini?" tanya Zidan.
"Sebentar dok, saya cek dulu" jawab suster itu lalu keluar dari UGD.

Beberapa saat kemudian, suster itu telah kembali dan berkata "maaf dok, stok darah AB+ sudah habis. Tadi juga, saya sudah menghubungi rumah sakit lain dan mereka juga tidak mempunyai stok darah itu"

"Astaga, bagaimana ini? Ya sudah, suster tolong pindahkan pasien ini ke ruang perawatan VVIP dulu. Saya akan menghubungi istrinya" ucap Zidan.
"Baik dok" balas suster itu dengan ramah.

Zidan kembali ke ruangannya untuk mengambil handphonenya dan menghubungi Nadhira.

~ Di lain tempat

Karena Waktu Tidak Akan Pernah Kembali [Completed] [Sudah Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang