Part 66

4.9K 138 29
                                    

Author POV

Beberapa minggu kemudian...

Pernikahan Nadhira dan Zidan tinggal menghitung hari. Semua persiapan untuk akad nikah tengah dipersiapkan oleh kedua belah pihak keluarga dibantu dengan WO. Kini, Nadhira dan Zidan tengah menjalani masa pingitan sebelum nantinya mereka bertemu di hari pernikahannya. Namun, mereka masih diperbolehkan untuk saling menghubungi hanya lewat telfon, tidak boleh melakukan video call. Sebagai anak yang baik, mereka menurut saja. Sampai saat ini, Reza masih terus menghubungi dan menghampiri Nadhira, namun Nadhira tak menanggapinya. Lelaki itu bilang pada Nadhira bahwa akan membuktikan kalau dirinya tidak bersalah dan video itu adalah video lama, namun Reza belum bisa membuktikannya, jadi Nadhira anggap angin lalu saja ucapannya itu. Lagi pula, sekarang ia harus fokus dengan pernikahannya bersama Zidan yang akan digelar beberapa hari lagi.

Drttt... Drttt... Drttt...

Dinda is calling

Hallo Dhir, dimana lo?

Di rumah nih. Ada apa?


Nah cakep, bukain gih pintunya. Gue di depan nih.

Hah? Ok ok.

Tuttt...

Setelah menutup telfonnya, Nadhira segera melangkahkan kakinya untuk turun membukakan pintu utama rumah itu.

Ceklek...

"Hai Din, sorry lama. Bibi-bibi lagi pada sibuk di dapur soalnya, jadi ga ada yang bukain pintu deh" ucap Nadhira menjelaskan.
"Hai Dhir, iya ga apa-apa. Santai aja kali" balas Dinda terkekeh.
"Yuk masuk" ajak Nadhira.
"Ok" ucap Dinda menyetujui.
"Eh, ayah bunda lo mana?" tanya Dinda.
"Ayah gue masih di rs, kalau bunda lagi masak di dapur tuh. Mau ketemu bunda?" ucap Nadhira.
"Iya mau" ucap Dinda.
"Bundaaa... Ada Dinda nih, mau ketemu" teriak Nadhira.
"Eh ada nak Dinda, apa kabar sayang?" tanya Amelia setelah menghampirinya.
"Alhamdulillah baik bun. Oh iya bun, Dinda mau ajak Nadhira jalan-jalan ya sekalian perawatan gitu, biar nanti pas nikahan makin glowing" ucap Dinda sambil meminta izin.
"Eemmm... Boleh kok, bunda setuju. Tapi, jangan ketemu sama Zidan ya. Apalagi Reza" balas Amelia.
"Siap bun, beres" ucap Dinda sambil menggerakan tangannya untuk hormat.
"Sana Dhir, siap-siap gih. Gue tunggu lo disini ya" ucap Dinda pada Nadhira.
"Yaudah, gue siap-siap dulu. Bentar ya" balas Nadhira lalu pergi ke kamarnya.
"Bunda balik ke dapur ya Din, kamu duduk aja disitu sambil makan gih tuh kue nya" ucap Amelia tersenyum.
"Iya bun" balas Dinda.

Beberapa saat kemudian...

"Ayo... Udah siap nih gue" ucap Nadhira setelah sampai di hadapan Dinda.
"Nah sip, yuk" balas Dinda sambil beranjak dari kursinya.
"Pake mobil gue aja ya" ucap Dinda kembali.
"Ok" balas Nadhira menyetujui.
"Kita makan dulu ya Din, laper nih gue. Di restaurant Korea aja ya" ajak Dinda.
"Sip, gue ngikut lo aja. Tapi traktir ya" ucap Nadhira.
"Hooh, lo tenang aja calon manten" balas Dinda terkekeh.

Setelah 15 menit, menempuh perjalanan dengan kecepatan sedang. Akhirnya, Nadhira dan Dinda telah sampai di sebuah restaurant Korea yang berada di dalam mall kota ini.

Kini, mereka tengah bersiap untuk menyantap makanan enak yang ada di meja makan ini.

Kini, mereka tengah bersiap untuk menyantap makanan enak yang ada di meja makan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karena Waktu Tidak Akan Pernah Kembali [Completed] [Sudah Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang