Part 57

5.6K 158 59
                                    

Author POV

Satu minggu kemudian...

Masa cuti Nadhira selama seminggu telah berakhir dan sekarang hari senin, dimana dirinya akan kembali ke rumah sakit Citra Medika untuk bekerja.

Tap... Tap... Tap...

Nadhira melangkahkan kakinya menuju ruang makan. Disana sudah terdapat ayah dan bunda Nadhira, yang menunggunya untuk sarapan bersama.

"Pagi ayah... Pagi bunda..." sapa Nadhira tersenyum lalu mencium pipi kedua orang tuanya.
"Pagi juga sayang..." balas Amelia dan Doni bersamaan.
"Yaudah, sekarang kita sarapan dulu ya. Jangan lupa baca do'anya" ajak Amelia pada keluarganya.
"Siap bunda" ucap Nadhira dan Doni bersamaan.

Lalu, ketiganya sarapan bersama dengan tenang selama sepuluh menit.

"Ayah bunda... Aku berangkat dulu ya" pamit Nadhira pada kedua orang tuanya lalu mencium tangan mereka.
"Kamu ga bareng sama ayah sayang?" tanya Doni.
"Eemmm... Ngga yah, Dhira mau sendiri aja. Kan abis dari rs, mau langsung kuliah" tolak Nadhira halus.
"Oh iya, ayah lupa. Yaudah hati-hati ya" ucap Doni tersenyum.
"Hati-hati ya nak, semangat" ucap Amelia menimpali.

Kini, Nadhira tengah berada dalam perjalanan menuju rumah sakit. Perempuan itu asyik bersenandung mengikuti irama musik yang menyala dari radio mobilnya.

Beberapa saat kemudian, Nadhira telah sampai di lobby rumah sakit Citra Medika. Seperti biasa, banyak sekali yang menyapanya dengan ramah, tentu saja Nadhira membalasnya dengan ramah pula.

"Dokter Dhira..." panggil seseorang dari belakang Nadhira.
"Eh dokter Zidan, ada apa ya?" tanya Nadhira setelah menolehkan kepalanya ke belakang.
"Hehe ga ada apa-apa kok dok. Cuma mau ngasih kue ini buat kamu, oh iya selamat bekerja kembali ya. Aku seneng liat kamu ceria lagi" jawab Zidan tersenyum.
"Ya ampun Zidan, ini kan kue kesukaan aku, makasih ya. Kamu juga semangat ya kerjanya. Aku masuk ruanganku dulu ya" balas Nadhira tersenyum lalu ia pamit.
"Iya Dhir" ucap Zidan dan ia pun kembali masuk ke ruangannya.

Seandainya kamu menyadari Dhir kalau aku beneran cinta sama kamu. Batin Zidan

Ceklek...

Nadhira mendudukkan dirinya di kursi kerjanya lalu ia mulai memeriksa satu per satu pasien-pasien kecilnya dengan teliti dan ramah.





~ Di lain tempat

Reza tengah berdiri di dekat jendela ruang kerjanya dengan memandang ke arah luar. Namun ia lebih terlihat seperti melamun dan mempunyai banyak pikiran. Raut wajahnya sama sekali tidak menunjukkan bahwa dia bahagia. Memang, sampai saat ini dia masih memikirkan Nadhira dan terlarut dalam penyesalannya.

 Memang, sampai saat ini dia masih memikirkan Nadhira dan terlarut dalam penyesalannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aarrrghhh... Gue harus gimana lagi biar Nadhira tetap sama gue?" tanya Reza pada dirinya sendiri.

Sebenarnya, Reza masih belum memiliki mood yang baik untuk bekerja karena pikiran dan hatinya masih tertuju pada Nadhira. Untung saja hari ini tidak ada meeting dan Reza hanya perlu menandatangani beberapa dokumen saja. Jadi, dia bisa sedikit bersantai hari ini.

Karena Waktu Tidak Akan Pernah Kembali [Completed] [Sudah Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang