Author POV
"Pagi mas..." sapa Nadhira lembut saat melihat Reza turun dari kamarnya.
"Sini mas duduk, sarapan dulu. Udah aku siapin" ucap Nadhira kembali.Tapi Reza tak menghiraukannya, lelaki itu hanya meneguk segelas air mineral. Setelah itu langsung pergi tanpa menyapa dan memakan masakan Nadhira. Dan Nadhira yang diperlakukan seperti itu hanya dapat memendam rasa sakitnya sendiri. Tak terasa, setetes air mata Nadhira jatuh membasahi pipinya. Akhirnya, Nadhira sarapan sendirian dengan menahan kesedihannya.
10 menit kemudian, Nadhira telah selesai sarapannya. Ia lantas bergegas pergi ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, seperti biasa banyak yang menyapa ramah Nadhira mulai dari dokter, perawat, petugas kebersihan, dan para pasien yang ada di rumah sakit Citra Medika. Nadhira memang terkenal akan kelembutan hatinya, senyumannya yang manis, sifatnya yang humble, kecerdasannya, wajahnya yang cantik, dan juga tidak sombong meskipun dirinya anak dari pemilik rumah sakit itu sendiri.
Ia langsung mendudukan bokongnya di kursi kerjanya. Satu per satu, pasien-pasien kecil Nadhira pun masuk untuk diperiksa kesehatannya. Dengan sabar, Nadhira memeriksa mereka yang terkadang menangis saat disuntik, susah untuk diperiksa, dan lain sebagainya.
Tok... Tok... Tok...
"Masuk" jawab Nadhira
"Hallo sayang" sapa Doni
"Eh ayah?"Nadhira lantas berdiri dari tempat duduknya, setelah itu ia langsung memeluk erat ayahnya.
"A..yah hiksss hiksss" ucap Nadhira terisak dipelukan ayahnya.
"Loh kamu kenapa nangis hm?" tanya Doni lembut.
"Eemmm... Dhira cu..ma kangen aja kok sa..ma ayah" sebenarnya Nadhira menangis karena ia masih sedih akan perlakuan Reza tadi pagi, tapi tak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya.
"Yaudah kan sekarang udah ketemu, hapus ya air mata kamu. Ayah ga mau liat putri ayah sedih" ucap Doni lalu mencium kening Nadhira.
"Iya ayah" ucap Nadhira lalu menghapus air matanya.
"Sayang kita makan siang bareng yuk di rumah. Kamu udah selesai kan?" tanya Doni.
"Asikkk Dhira mau ayah. Iya ayah udah selesai kok" jawab Nadhira senang.Nadhira bahagia sekali, siang ini ia bisa makan siang bersama ayah dan bundanya yang sangat ia rindukan itu. Setidaknya, hal itu bisa sedikit menghilangkan kesedihannya. Dan akhirnya, mereka pergi bersama ke rumah Doni dengan mengendarai mobilnya masing-masing.
~Di kantor Reza

Saat ini, Reza tengah sibuk sekali memeriksa berkas-berkas lamaran pekerjaan dari ratusan orang yang ingin bekerja di perusahaannya. Seharusnya pekerjaan itu dilakukan oleh HRD, tetapi karena ia mempunyai peraturan khusus tentang penerimaan pegawai harus Reza sendiri yang turun tangan. Ia hanya akan menerima pelamar yang berkompeten, ia tak ingin main-main dengan kualitas tinggi yang harus dipenuhi oleh para pelamar kerja di perusahaannya. Jadi, tak heran jika perusahaan yang Reza pimpin sekarang merupakan salah satu perusahaan terbaik dan yang paling terkenal di dunia ini. Saham dan cabangnya pun ada di setiap belahan dunia ini.
Tapi, percuma saja Reza mempunyai harta berlimpah, berpendidikan tinggi, dan jabatan CEO yang disandangnya jika ia tak bisa membedakan mana wanita yang tulus seperti Nadhira dan mana wanita yang hanya menginginkan hartanya saja seperti Clarissa. Ia benar-benar dibutakan oleh tipu muslihat Clarissa dan ia benar-benar bodoh telah menyakiti wanita sebaik Nadhira. Semoga suatu saat nanti, Reza mengetahui yang sebenarnya dan semoga saat itu pula Nadhira tetap disisinya.
Setelah selesai berkutat dengan berkas-berkasnya, Reza merebahkan dirinya sejenak sambil terus mencoba menghubungi Clarissa. Ia sangat rindu pada kekasihnya itu. Tetapi, wanita itu sama sekali tidak bisa dihubungi karena handphone nya tidak aktif.
~Di suatu Negara lain
Terlihat seorang wanita dan lelaki sedang bercumbu mesra di dalam sebuah kamar. Mereka terus saja saling mencium satu sama lain dengan agresif. Ya, itu karena mereka baru bertemu setelah beberapa minggu terpisah. Saling melepas rindu, istilahnya.

Merasa pasokan udara diantara mereka menipis, membuat mereka melepaskan cumbuan itu.
"Hah..hah baby aku kangen banget sama ka..mu" ucap lelaki itu dengan nada terengah-engah.
"Iya sayang aku juga kangen banget sama kamu" balas wanita itu.
"Apa anak kita baik-baik saja?" tanya lelaki itu sambil mengusap perut wanitanya.
"Tentu sayang, aku menjaganya dengan baik. Karena dia adalah aset kita untuk memanfaatkan Reza hahaha..." jawab wanita itu girang.
"Ah kamu memang andalanku baby. Ayo kita lanjutkan yang tadi, aku mau 'nengok' anak kita" ucap lelaki itu sambil mencium bibir Clarissa.Ya benar, wanita itu adalah Clarissa. Dan lelaki yang bersamanya adalah kekasihnya yang dulunya ia pilih daripada Reza. Lelaki itu bernama Mike.
Kegiatan panas diantara mereka pun terjadi. Desahan demi desahan terus keluar dari mulut mereka masing-masing.
"Aahhh... Baby aku makin cinta sama kamu. Kamu nikmat sayang" racau Mike keenakan.
"I..ya Mike sayang, ka..mu memang selalu bi..sa memuaskan aku aahhh" balas Clarissa.
"Kita keluar bersama baby"
"Iya sayang"
"Aahhh..." ucap keduanya.Setelah itu, mereka ambruk dan tertidur bersama dengan posisi saling berpelukan.
Jangan lupa klik "⭐" dan comment nya ya!!!
Biar author tambah semangat.
Secepatnya author up lagi.
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Waktu Tidak Akan Pernah Kembali [Completed] [Sudah Revisi]
RomanceMuhammad Reza Dirgantara merupakan seorang anak tunggal dari pasangan Ridwan Dirgantara dan Jessica Mawardi. Keluarga tersebut adalah keluarga yang sangat kaya raya dan terkenal di negara ini, karena sukses memilikki banyak perusahaan yang bergerak...