Part 62

5.5K 163 51
                                    

Author POV

Nadhira tengah bersantai di apartmentnya, karena hari ini adalah hari minggu, jadi ia tidak bekerja maupun kuliah.

Ya, sidang perceraiannya kemarin berjalan lancar. Reza memang sempat mengajukan penolakan kepada hakim di pengadilan itu, lelaki itu tidak ingin bercerai dari Nadhira.

Ting nong... Ting nong... Ting nong...

"Sebentar..." teriak Nadhira.

Ceklek...

"Hai sayang, selamat pagi" ucap Zidan dengan senyum manisnya.
"Hai juga yang, sini masuk" balas Nadhira.

Kini, Nadhira dan Zidan tengah duduk di sofa ruang tv.

"Sarapan bareng yuk, nih aku bawain makanannya. Aku tau kamu pasti belom sarapan kan?" ucap Zidan perhatian.
"Hehe iya belom. Yaudah, yuk" balas Nadhira terkekeh.

"Hoekkk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hoekkk... Hoekkk... Hoekkk..." Nadhira menutup mulutnya lalu pergi ke wastafel dapur.
"Sayang, ya ampun kamu mual lagi ya? Ke rumah sakit aja yuk" ucap Zidan panik sambil memijat tengkuk Nadhira.
"Iya nih, aku mual lagi. Pusing juga" jawab Nadhira setelah ia selesai mengeluarkan cairan bening itu.
"Yaudah, kamu duduk sini dulu ya. Aku mau buatin kamu teh manis hangat" ucap Zidan perhatian sambil mendudukkan Nadhira di sofa.
"Iya" ucap Nadhira lalu menyandarkan tubuhnya ke sofa.

Beberapa saat kemudian...

"Sayang, nih minum dulu" ucap Zidan sambil membantu Nadhira minum.
"Makasih ya" balas Nadhira tersenyum.

Ting nong... Ting nong... Ting nong...

"Aku aja yang buka, sebentar ya" ucap Zidan seraya bangkit dari duduknya.

Ceklek...

"Loh, kok kamu ada disini?" tanya Amelia yang datang bersama Doni.
"Hehe iya bun, Zidan abis bawain Dhira sarapan" jawab Zidan tersenyum lalu mencium tangan kedua orang tua Nadhira.

"Zidan, siapa yang datang?" tanya Nadhira yang menghampirinya.
"Eh ayah bunda. Ayo masuk" ucap Nadhira kembali lalu mencium tangan kedua orang tuanya.

Karena sedang tidak di rumah sakit, maka Zidan memanggil kedua orang tua Nadhira dengan sebutan ayah dan bunda.

Kini, keempatnya tengah duduk di sofa apartment Nadhira.

"Ayah, bunda, mau minum apa?" tanya Nadhira lembut.
"Ga usah sayang, nanti aja" jawab Amelia mewakili.

"Ekhemmm... Sebelumnya saya mohon izin, ingin berbicara serius dengan ayah dan bunda tentang hubungan saya dan Nadhira" ucap Zidan membuka suaranya dengan nada serius.
"Memangnya kalian ada apa?" tanya Doni bingung.
"Zidan menyukai Nadhira yah dan serius ingin menikahi Nadhira. Zidan mohon restu dari kalian" jawab Zidan menjelaskan.

Karena Waktu Tidak Akan Pernah Kembali [Completed] [Sudah Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang