Part 7

5.5K 167 2
                                    

Author POV

~Resepsi Pernikahan

Tok...tok...tok...

"Reza...Nadhira bangun nak. Ayo siap-siap sebentar lagi resepsinya akan dimulai" teriak Jessica dari luar kamar pengantin itu.

Reza yang mendengar suara mamihnya itu, perlahan membuka matanya. Setelah matanya terbuka sempurna, ia menoleh kesamping dan ternyata tangan Reza sedang memeluk pinggang ramping Nadhira dengan erat. Sadar akan hal itu, ia segera melepaskannya. Ia tak ingin Nadhira kegeeran dan juga ia sangat malu jika ketahuan.

"Hmmm... Iya mih bentar" jawab Reza yang telah beranjak dari ranjang itu.
"Ok, yaudah mamih tunggu dibawah, penata rias untuk Nadhira sudah datang, kamu bangunkan dia ya nak untuk siap-siap" ucap Jessica setelah Reza membukakan pintu.
"Iya mih" jawab Reza sambil menganggukkan kepalanya.

Reza pun kembali masuk ke kamarnya lalu membangunkan Nadhira.






Skip

Nadhira telah selesai di dandani, begitu pula dengan Reza yang terlihat gagah dengan tuxedonya. Kemudian, mereka berjalan ke bawah untuk resepsi. Para tamu yang melihat kedatangan pengantin itu terkagum akan keduanya yang dinilai serasi. Resepsi ini sangat ramai dihadiri oleh tamu undangan yang jumlahnya 1000 orang lebih, tentu saja sebanyak itu karena Reza dan Nadhira sama-sama berasal dari keluarga terpandang.
Nadhira hanya membalas kekaguman para tamu dengan senyuman manisnya, sedangkan Reza tetap memasang muka datarnya.

(Anggap itu Nadhira dan Reza ya😊)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap itu Nadhira dan Reza ya😊)

Sebenarnya, Reza terpaksa menggandeng tangan Nadhira, ia melakukan itu agar orang tuanya bahagia.

Saat ini, mereka tengah duduk di pelaminan untuk menyambut para tamu dan bersalam-salaman.

"Wihhh congrats ya bro, akhirnya big boss nikah juga. Cantik juga istri lo. Nanti malem jangan lupa bikin anak" ucap Kevin-sahabat Reza, dengan vulgar.

Hal itu membuat semburat merah di pipi Nadhira muncul, tentu saja ia malu mendengarnya.

"Sialan lo kev, btw thanks ya" balas Reza.

"Aaaa.... Dhir congrats ya. Ciyeee udah jadi istri, jangan lupa bikinin gue baby embulsss" ucap Dinda girang sambil memeluk Nadhira.
"Eemmm... Thanks Din. Sialan lo, asal ceplos aja tuh ngomong bikin baby" timpal Nadhira lalu memeluk Dinda.
"Hehe... Yaudah, gue kesana dulu ya mau makan" ucap Dinda terkekeh.
"Sip" jawab Nadhira.

Kini giliran Zidan, yang menyalami mereka.

"Hai bu dokter cantik, selamat ya. Semoga bahagia. Sedih sih gue sebenernya liat lo nikah bukan sama gue, tapi no problem deh mungkin bukan jodoh" ucap Zidan berusaha tegar.
"Eemmm... makasih ya Zidan. Oh iya, silahkan dinikmati ya hidangannya. Cepet nyusul lo, jangan jomblo terus" jawab Nadhira.

Lalu keduanya pun tertawa. Kemudian, Zidan meninggalkan pelaminan itu.

Melihat hal itu, rahang Reza mengeras, tangannya terkepal kuat. Entah mengapa ia tidak suka Nadhira tertawa bersama laki-laki lain. Apalagi tadi mereka sempat cipika-cipiki. Ia tak suka miliknya disentuh.
Waittt... Apa tadi?? Miliknya??
Ah sudahlah, biar waktu yang menjawab.

Akhirnya resepsi pun selesai.

"Sayang selamat ya semoga kalian bahagia." ucap Amelia tersenyum.
"Iya nak, selamat ya. Mamih seneng banget. Reza, ingat kamu harus jagain Nadhira dan menyayanginya ya" ucap Jessica menimpali.
"Putri ayah akhirnya sudah milik orang lain, kamu harus jadi istri yang baik ya nak" ucap Doni sambil mencium kening Nadhira.
"Reza jangan lupa buatkan cucu untuk kami semua. Awas kamu kalau buat Nadhira sedih, papih ga suka." ucap Ridwan mengingatkan.

Begitulah ucapan selamat dan nasihat dari kedua orang tua mereka. Dan mereka hanya membalas dengan senyum manisnya.

"Yaudah kalian istirahat dulu sana" ucap Jessica.
"Yaudah mih duluan ya" balas Reza.
"Ayo" ajak Reza singkat.
"I..ya" jawab Nadhira.






~Di kamar Nadhira

Saat ini mereka masuk ke kamar Nadhira untuk tidur. Sebelum besok pagi pindah ke rumah baru mereka, rumah itu hadiah pernikahan dari kedua orang tua mereka.

"Sana cepat mandi, abis itu gue lagi" ucap Reza dengan ketus.
"I..yaa za" balas Nadhira gugup.

Selama Nadhira di kamar mandi, sedari tadi Reza hanya menggerutu kesal sambil duduk di sofa.

"Aarrrghhh sial... Awas lo Nadhira, mulai saat ini gue bakal bikin hidup lo seakan di neraka" ucap Reza dengan senyum smirk nya.

Ceklek...

Akhirnya, Nadhira keluar dari kamar mandi. Sebenarnya Reza tertegun melihat penampilan Nadhira dengan tubuh yang hanya dibalut handuk itu. Tapi ia langsung menyembunyikan wajah tertegunnya dengan memasang muka datar kembali.

"Za sana mandi, aku udah selesai" ucap Nadhira lembut.
"Hmmm..." jawab Reza singkat.

Kemudian, Nadhira memakai kimono tidurnya. Lalu ia duduk di meja riasnya, untuk perawatan sederhana sebelum tidur.

Ceklek...

Reza yang baru keluar dari kamar mandi terkejut melihat penampilan Nadhira yang menurutnya seksi.

Reza yang baru keluar dari kamar mandi terkejut melihat penampilan Nadhira yang menurutnya seksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nadhira yang sadar dirinya diperhatikan oleh Reza hanya tersenyum malu.

Kemudian, Reza kembali memasang wajah datarnya.

"Gue mau ngomong sama lo" ucap Reza setelah berpakaian.
"Ngomong tentang apa za?" tanya Nadhira lembut.
"Ck... Ga usah sok lembut, duduk sana" jawab Reza sambil menunjuk sofa untuk mereka duduk.

Setelah mereka duduk, Reza pun angkat bicara, "Lo tau kan gue itu ga cinta sama lo dan gue nerima perjodohan ini karena terpaksa"
"Sekarang gue mau buat perjanjian tertulis sama lo. Dan gue bakal ceraikan lo setelah 7 bulan pernikahan ini. Paham??" ucap Reza tegas.
"Mak..sud kamu? Kok gitu, ke..napa? Aku ga ma..u cerai sa..ma kamu za. To..long jangan permain..kan pernikahan ini za hiksss..." balas Nadhira sesenggukan.
"Suka-suka gue lah mau ngapain aja juga, jelas-jelas gue ga bakal cinta sama lo. Dan lo ga usah cengeng gitu, gue muak liatnya." jawab Reza kasar.

Reza pun menyerahkan selembar kertas yang berisi perjanjian yang dibuat oleh Reza kepada Nadhira.
Dengan gemetar, Nadhira mengambil nya. Lalu membacanya.

Isi surat itu adalah....

















Jangan lupa klik "⭐" dan comment nya ya!!!

Biar author tambah semangat.

Secepatnya author up lagi.

Terimakasih

Karena Waktu Tidak Akan Pernah Kembali [Completed] [Sudah Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang